Kolam{Fazhel} ++

2K 61 3
                                    

"Ada apa ini" tanya seorang pria paruh baya dengan tatapan mata datar dan dingin.

"Dad... Daddy" gumam Bella pelan matanya berkaca kaca melihat orang yang sangat ia sayangi ada didepannya sekarang

Bella berlari menghampiri Pria paruh baya itu tetapi

"Daddyy Della kangennn" girang Adella langsung memeluk pria itu.

Bella terdiam ditempatnya sekarang, itu Daddynya tetapi mengapa malah memeluk orang lain

"Ada apa ini Della sayang" ucap Pak Dellion bertanya ke Adella

Adella menunjuk ke Bella "Jalang kecil itu telah membuat kerusuhan Dad, dan membuat teman teman Della kayak gitu" tunjuknya ke arah Bulan dan Queen.

"Iya om Bulan sama Queen gak tau tiba tiba aja dia jambak dan mukul kami om untung aja Della nggak kena tadi om" ucap Bulan dengan nada memelas.

Dellion langsung menatap tajam ke arah Bella" Berani sekali jalang kecil seperti mu membuat masalah, kau seharusnya sadar diri kau hanya anak beasiswa disini" ucapnya datar.

Sontak saja wajah Bella panas dan matanya berkaca kaca

Hatinya sangat sakit dia menatap terluka ke arah Pak Dellion mengapa semua orang mengatakannya jalang? emang mereka pernah melihat ia ngangkang dimana? bahkan orang yang sangat mirip dengan Daddynya ini.

"Bulan dan Queen obati luka kalian di UKS dan Kau bersihkan kolam renang sekolah, sekarang kalian semua bubar" ucapnya lalu pergi bersama Adella.

________________________________________

Bella sekarang berada di kolam renang sekolah.

"Kolamnya sangat luas gimana gue sendiri membersihkan ruangan sebesar ini dasar pak tua gak punya hati" ucap Bella kesal.

Bella sadar itu bukan Daddynya melainkan hanya Tokoh fiksi didunia Novel ini.

"Tapi waktu gue dulu bikin masalah Daddy ngehukum semua orang secara adil, nggak kayak orang tua" itu dumelnya kesal.

Ceklek

Pintu ruangan kolam renang terbuka lalu dikunci oleh seseorang.

"Fazhel" gumam Bella gugup
Tatapan Fazhel menunjukkan kalau ia sangat marah.

"Gimana gue bisa lupa kalau Fazhel psikopat di novel dan orang yang turut serta bunuh Bella" batin Yara.

"Kayaknya nyawa gue bakalan melayang hari ini deh" lanjutnya.

Fazhel perlahan mendekat dengan wajah menyeringai

Bella mundur perlahan lahan

Tap
Tap
Tap

Byurr

Bella jatuh ke kolam renang, Fazhel sontak saja langsung menyeburkan diri menghampiri Bella yang akan tenggelam itu.

"Hosh hosh" Bella meraup udara rakus dia takut kalau tadi Fazhel membiarkannya pasti dia sudah mati tenggelam.

Fazhel menatap dalam wajah Bella dan beralih ke leher Bella ada bulir bulir air dilehernya

perlahan Fazhel mendekat kan wajah mereka berdua hingga hidung mereka saling bergesekan.

Ada kilatan obsesi dan gairah dimata Fazhel saat ini.

Cup

Fazhel mulai melumat bibir Bella sekarang, sedangkan Bella hanya diam pasrah dia terlalu takut sekarang dan memeluk Fazhel sangat erat karna Yara dulu saat waktu kecil hampir mati tenggelam.

Tangan Fazhel merambat ke leher belakang Bella untuk memperdalam ciumannya, lidahnya menari nari didalam mulut Bella bahkan lidah mereka sudah saling membelit sekarang, lelaki itu memiringkan kepalanya agar ciuman mereka semakin dalam.

"Hah hah" Fazhel melepaskan ciumannya saat mereka hampir kehabisan nafas membuat saliva panjang menetes disudut bibir mereka.

Tangan Fazhel merambat membuka 2 kancing seragam Bella sekarang, pria ini sangat pintar memanfaatkan situasi, karna Bella terlihat sangat lemas didekapannya.

"Ahh" Bella mendesah saat Fazhel menggigit kulit lehernya dan perlahan turun ke tulang selangkanya Fazhel mencium dan menghisap kecil kulitnya.

"Kamu hari ini nakal sayang, aku bakalan hukum kamu" ucap Fazhel dengan suara serak dan berkabut gairah.

Fazhel mengangkat tubuh Bella keluar kolam dan membaringkannya

Fazhel memeluk tubuh Bella dengan posisi menindih, wajahnya ia duselkan pada ceruk leher Bella.

"Ahh" Bella kembali mendesah ketika merasakan gigitan kecil di lehernya.

Tangannya naik keatas meremat rambut tebal Fazhel saat lagi-lagi gigitan ia rasakan di kulit lehernya.

Tubuh Bella menggeliat saat lidah kasar Fazhel menyapu lehernya. Alisnya berkerut dengan mata terpejam karena kenikmatan.

Bella pasrah sekarang, ia membuka matanya, menatap balik Fazhel yang berada di tepat di atasnya dengan mata sayu.

Gadis itu mengangkat tangannya,mengelus rahang tegas Fazhel pelan membuat sang empu menggeram.

Dengan cepat Fazhel membuka satu persatu kancing kemeja yang ia kenakan, melepasnya. Membiarkan dada bidang dengan perut kotak-kotaknya terekspos.

Setelahnya, ia menjatuhkan kembali bibirnya tepat di atas bibir Bella. Bibirnya mulai melumat, yang kemudian dibalas oleh Bella.

Gadis ini sudah lemas jadi ia hanya pasrah dan memejamkan matanya menikmati permainan bibir keduanya.

Tangan kecilnya juga mulai melingkar di belakang leher Fazhel dan meremas rambut belakang cowok itu.

Ciuman itu terlepas saat keduanya hampir kehabisan nafas. Tatapan yang sama-sama diliputi oleh kabut nafsu saling beradu.

Fazhel mengecupi rahang hingga turun ke leher Bella. Tangan besarnya merayap dan berhenti tepat dibuah dada Bella.

"Eungghh," Bella melenguh saat buah dadanya diremas lembut oleh Fazhel.

Kepalanya mendongak, memberikan akses lebih lebar untuk Fazhel kembali menjelajahi lehernya.

Tangan Fazhel bergerak membuka semua kancing seragam Bella dan melepaskan tanktop hitam Bella sehingga menampakkan bra berwarna hitam yang membungkus payudara gadis itu.

Tangan besar Fazhel mulai merambat ke punggung Bella dan melepaskan kaitan bra itu dan membuangnya ke lantai asal. Aksinya itu membuat kedua gundukan milik Bella terpampang jelas. Tangan besarnya bermain di sana, sesekali memilin putingnya.

Tubuh Bella melengkung nikmat saat putingnya dimainkan. Melihat itu Fazhel mengulum puting yang lain.

"Shhhh... Ahhh," Bella mendesah sembari mendorong kepala Fazhel agar lebih dalam mengulum dadanya.

"Eungghhh," Bella menarik tubuhnya ketika merasakan gigi Fazhel mengigit lembut putingnya hingga menyalurkan gelenyar aneh yang nikmat.

Fazhel marah karena Bella menendangnya tadi pagi jadi sekarang ia akan menyiksa Bella dengan kenikmatan.

Perlahan tangan Fazhel turun mengelus paha dalam Bella bahkan sekarang tangannya mengelus vagina Bella dengan gerakan sensual saat Fazhel ingin memasukkan jarinya

Tetapi

Bruk

Bruk

Pintu didobrak dengan kuat oleh beberapa orang

"Sialan mengganggu saja" batin Fazhel.

Jangan lupa vote yahhhhhh

Trapped In Their Obsession ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang