Trapped Mad ⚠️

1.5K 92 29
                                    

Jangan lupa di votee

"Ana kenapa" ucap seseorang yang sangat Bella kenali

Bella terdiam dan perlahan menolehkan kepalanya ke belakang

Degh

"Azka" ucapnya pelan

Lelaki itu menyeringai "keluar dari kandang harimau masuk kandang singa hmm"

Terlihat semua orang didalam mobil menyeringai licik kepadanya

Bella menatap kosong, dirinya sudah terjebak bukan? Ia tidak bisa lari sekarang karna pintu mobil pasti telah terkunci

"Mau kemana sih? Emang bisa lari jauh dari aku" ucap Azka

"Kenapa?? Tolong lepasin gue! Gue tau kalian cinta sama Adella kan, kenapa? kenapa gue yang kalian tahan? Harusnya Adella, gue mohon biarin gue menjauh dari kalian"

"Kalo aku gamau gimana? Kalo aku maunya kamu terus jadi milik kita gimana? Gaakan ada yang bisa kamu lakuin, selamanya kamu milik kita" Azka tersenyum licik.

"Dan tentang Adella, kami udah bunuh dia hehe, soalnya dia nyebelin kan Ano cuman cinta sama Ana bukannn sama cewek anehh ituuu"

"Kita sudah sampai" ucap Vino

Fazhel keluar dan dengan kasar menarik lengan Bella dan menggendongnya seperti karung beras.

Bella terus memberontak, memukul punggung Fazhel agar pria itu melepaskannya namun bagi Fazhel pukulan itu tak terasa apapun karena amarah sudah menyelimuti nya.

"Lepasin gue brengsek gue gak mau balik ke tempat menjijikkan itu,lepasin anjing"

Brukh

Lelaki itu melemparnya keatas kasur

"Berani lo sekarang ya!" Sentak Fazhel tak kalah keras.

"Gue duluan" ucapnya menyeringai lalu membuka bajunya dan langsung menindih Bella

Fazhel langsung melumat kasar bibir Bella tangannya turun meremas kasar payudara Bella

"Argghh gue mohon berhentih hiks gue mohon jangan lagi" isaknya

"Krek"

Baju Bella dirobek oleh pria itu dengan kasar pria itu langsung melumat dan mengisap kasar payudara sebelah kirinya dan meremas kasar payudara sebelah kanan

"Ahh hiks udah gue mohon Zel hiks jangan"

Tangan lelaki itu semakin turun dan meraba sensual vaginanya yang tertutupi cd

"Udah basah aja sayang"

Bella memberontak dan langsung menendang Fazhel

"Brukh"

Fazhel jatuh dari atas kasur

"Udah gue bilang jangan brengsek" teriak Bella

Plak

"Berani banget lo jalang" sentak Vino

"Dasar jalang gak tau diri" ucap Aland lalu

Aland menyeret paksa gadis itu dan membawanya masuk ke dalam salah satu ruangan dominan berwarna gelap

"Sial!! Lepasin gue Aland anjing!"

Sret

Aland menjambak sekaligus mencekik Bella dengan keras. Dirasa Bella masih memberontak, Aland memelintir leher Bella hingga menyebabkan bunyi.

Krak

"Arghh sakit uhuk uhuk" Bella terus mencoba melepaskan tangan Aland dari lehernya tapi tenaganya tak sebanding dengan pria itu.

Lalu ia menyeret Bella menuju ranjang dikamar itu, "berani lo kabur hah! Gaada ampun setelah ini buat lo!

Lelaki itu mengeluarkan pisau lipat kesayangannya dan langsung menancapkannya di bahu kanan perempuan itu

"A-akhh sakit hiks jahat lo jahat Land" rintihan lirih Bella tak di dengar oleh Aland, ia menatap gadis itu penuh amarah lalu tersenyum licik, "mana? Kok uda hilang keberaniannya tadi? Ayo bentak gue, lawan gue ayo"

Bugh bugh bugh

Secara membabi buta, Aland terus menghajar Bella tanpa ampun.

"uhuk uhuk s-sakit land c-cukup"

"ini belum seberapa dari gue, lo belum ngerasain pukulan dari yang lain juga" ucapnya menyeringai

Fazhel memegang dagu Bella hingga membuatnya mendongak, "udah siap sayang, ayo bermain-main"

Fazhel menarik kasar tubuh Bella dan menjatuhkan tubuh Bella pada lantai yang dingin.

Duhh Dugh Dugh Brak

Dengan sangar ia menendang kaki Bella dengan kencang berkali-kali tak memperdulikan Bella yang merintih kesakitan,

"arghh Zell a-ampun, maafin aku, aku janji gaakan kabur dan memberontak lagi" Bella memohon sambil memegangi kakinya, ia meringkuk menahan kesakitan itu.

"Omong kosong!" Vano yang datang dari arah belakang pun tak kalah tega, di tendangnya perut dan diinjaknya berkali kali tubuh Bella.

"kok udah gak seberani tadi sih? Ayo dong bilang lagi ''bajingan, gue mau lepas dari kalian, lepasin gue bangsat" Aland memandang remeh pada Bella yang sudah tak berdaya.

"Iyaa, ayo bilang lagi gue pengen denger lagi." ucap Regan,

Melihat Bella ,yang hanya diam, itu membuat kemarahan Regan naik berkali kali lipat, "BILANG LAGI ANJING!!" Bella menggeleng keras.

"why? Why don't you want to say more? Takut? Masa sih takut, tadi kok berani banget, punya nyali segede apa tadi sayang" ucap remeh Vino padanya.

"pengen kabur? Terus pergi dari kehidupan kita? Lo fikir semudah itu lo pergi gitu aja? Mau lo pergi ke ujung dunia pun kita akan terus temuin lo dan lo akan jadi milik kita selamanya!"Sentak Raja yang sedari tadi diam memperhatikan

Raja dengan tak sabaran menjambak rambut Bella dan membenturkan wajahnya berkali kali ke tembok, hingga kini wajahnya sudah penuh memar dan darah

" ke- kenapa aku? diperlakuin kayak gini, aku mohon lepasin aku "mohon Bella dengan suara paraunya.

"kita gaakan lepasin lo sayang, kecuali lo mati!" Ucap Aland menyeringai.

"oke, bunuh gue sekarang!" Bella berteriak kencang pada mereka.

Semuanya tersenyum remeh, "oke nantangin ternyata, hajar dia!" Titah
Fazhel pada teman temannya

Mereka pun mulai beraksi, dimulai dari Azka yang sudah memegang sabuknya dan memukulkannya pada Bella.

Ctass Ctass

Lalu Vino yang menginjak lehernya dan juga Vano yang menendang tubuhnya hingga terbentur ke tembok.

"Kalo lo masih hidup kita akan terus siksa lo sampek mati" Regan menodongkan pistolnya.

Dor dor

Ia menembak di kaki kanan dan paha kiri bella dan hal itu membuat Bella tak sanggup mempertahankan kesadarannya.

Mereka menatap datar Bella yang telah tak sadarkan diri itu lalu, mereka meninggalkannya di kamar

"Urus dia dan panggil dokter" ucap Azka kepada pelayan

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Mereka sekarang berada diruang tengah

"Kalau dia beneran mati gimana?" Tanya Vino sedikit khawatir.

"Gaakan" jawab mereka yakin.

"iya, sebenarnya gue takut kehilangan orang yang gue cinta" Aland menggigit kukunya memikirkan kondisi Bella yang sudah cukup parah tadi.

"Kita gaakan kehilangan dia, tenang aja" Fazhel begitu yakin dengan ucapannya

"Gawat tuan kondisi nona semakin kritis" ucap seorang pelayan berlari tergopoh-gopoh ke arah mereka

Author gak tegaa tapi mau gimana lagi 🫶

Jangan lupa vote yahh (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

Trapped In Their Obsession ( On Going )Where stories live. Discover now