[ BAB - 07 ]

1.6K 289 316
                                    

Bantu koreksi typo, ya!

[ BAB 07 — TRACK ]












“Kenapa enggak mau dianter, Bang?”

Pria berusia 27 tahun itu merotasikan bola mata selepas mendengar pertanyaan adiknya barusan. Ia membenahi rompi rajut yang melekat di badan.

Lantas—memasang arloji, aksesoris bermerek yang berguna menunjang penampilannya.

“Abang bukan mau pergi lama, terus juga—Abang bakal balik minggu depan. Mending, kamu stay di rumah. Demen amat jalan,” sahut si pria.

La Lula yang duduk di kursi meja makan tak pelak mencibir. Seharian tinggal di rumah yang sepinya bukan main? Sinting! Tahu begini—ia tidak ambil cuti! Mending, ia bekerja keras menangani kasus siswa bermasalah yang beragam. Kegiatan yang jauh lebih bermanfaat daripada bersemayam di kamar.

“Tolong, lah—aku enggak betah di rumah, Bang.”

“Jalan sama calonmu, gih, enggak usah ikut-ikutin Abang. Abang mau berduaan sama pacar. Lagian—salah sendiri ..., malah mau ngelangkahin Abang. Abang, aja, belum nikah,” sindirnya, yang belum legowo atas fakta sang adik akan melangkahi.

“Abang, mah, laki. Tinggal lamar pacar Abang.”

Al Yasha Al Hasya tergelak. “Cuma pacaran, Abang belum klik sama mbak Aqila. Nikah dan pacaran, kan, konteksnya beda.”

Kali ini, La Lula yang menggulir bola mata ke atas, ia sudah tahu tabiat abangnya memang hobi ganti perempuan. Dengan rekam jejak begitu, mengapa masih banyak gadis yang mau menerima ajakan pacarannya? Padahal, di mata La Lula, Al Yasha tidak punya kadar tampan sama sekali.

Kenapa mantan-mantannya sang abang mengatakan Al Yasha itu tampan? Mereka tidak dipelet, bukan?

“Yaudah, ya—Abang berangkat dulu. Baik-baik di rumah. Enggak usah ke mana-mana.”

“Cih! Tadi nyuruhnya jalan sama calon. Sekarang— bilangnya jangan keluar. Mana, sih, yang betul?!”

Al Yasha mengendikkan bahu. “Emang kalau Abang kasih tau, kamu bakal denger?”

“Enggak, sih—” sahut La Lula. “Sono-sono!”

Si abang mengucapkan salam yang dibalas La Lula, ia menatap punggung Al Yasha yang meninggalkan dapur.

Tak berselang lama, La Lula memeriksa ponselnya. Kemudian, mengirimkan WA kepada calon suami.

For real! Radhyan meresponsnya hanya jeda satu detik! La Lula tiba-tiba bangkit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

For real! Radhyan meresponsnya hanya jeda satu detik! La Lula tiba-tiba bangkit. Oh shit! Ia belum bersiap sama sekali. Untungnya, ia sudah mandi tadi subuh. Sekarang, hanya perlu memilih pakaian apa yang cocok ia gunakan untuk jalan bersama si manusia yang super duper rapi nan wangi tersebut.

Marriage On RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang