Iris Clooper di kehidupan pertama, sangat membenci suaminya yang otoriter, impulsif, dan pasif. Bukankah sangat lengkap untuk menjadi kandidat dirinya benci?
Apalagi, dia di buat hamil anak pria itu. Iris tidak menyukai kehamilan yang hanya akan me...
Ternyata udah lama ya aku enggak memantau cerita ini, hehe.
Kali ini, aku membawa kabar baikkk!! Because, kelanjutan cerita anak-anak Iris dan Elazein sudah mulai aku buat.
Setelah di susun, yang pertama ada cerita si cantik Aeleen dengan pria matang kesukaannya, asisten Ludwig─ Orang kepercayaan Daddynya.
Nih aku kasih spoilernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deskripsi:
Tantangan baru dalam hidup Aeleen adalah mencintai asisten Ayahnya sendiri.
Mencintai sosok pria yang lebih pantas dirinya panggil Ayah.
"Uncle, make me yours. Even if it's just friends sharing sweat,"
***
Ludwig Hudgens tidak pernah menyangka, jika di cintai anak majikannya akan membawanya tenggelam dalam pusara kesalahan.
"Nona, menjauh dari saya sebelum Tuan datang dan menembak mati saya detik ini juga."
"Tidak, Uncle. Jika pun kau mati tertembak, maka aku akan melakukan hal yang sama."
kegilaan Aeleen terus berlanjut, dia selalu memperjuangkan apa yang dia inginkan termasuk .... Menjadikan Ludwig Hudgens sebagai miliknya dan mengungkap semua misteri kehidupan Ludwig Hudgens yang rapat tertutup.
***
Di sana kalian akan menyaksikan, membaca bagaimana siklus kehidupan antara gadis bar-bar juga pria matang macam Ludwig.
Dengan perbedaan usia yang signifikan, tidak membuat Aeleen berhenti mengejar-ngejar asisten Ayahnya sendiri.
Sedikit spoiler bab ekhem terlarang .... Hehe🤭🫣
***
Potongan bab!
Secara khusus, Aeleen mendapatkan dress dari teman barunya yang bilangnya sebagai bentuk salam perkenalan mereka. Aeleen juga tidak segan untuk menerima.
Andaikan Mommy tahu apa yang dirinya kenakan saat ini, sang Mommy sudah pasti akan marah besar. Maka dari itu, Aeleen akan berusaha agar sang Mommy tidak mengetahui. Dia pun memakai Hoodie kebesaran untuk menutupi dress ketatnya, dia juga mencepol asal rambutnya. Setelah siap, Aeleen menuruni anak tangga menuju lantai bawah.
"Mom, aku pergi dulu." Iris hanya tersenyum, Elazein sudah membicarakan semuanya, berkata jika kebebasan yang Aeleen dapatkan bukanlah suatu hal yang memberatkan. Tidak masalah, asal Aeleen tetap dalam pengawasan Elazein yang tentu tanpa putri keduanya itu ketahui. "Ya, hati-hati, Darling."
