ARC 4 (DT 4)

2.3K 450 21
                                    


DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON

🚛

HAPPY READING💛

.
.
.
.
.

ALL PIC BY PINTEREST

🍃

"--Bagaimana novel ini hancur pada akhirnya?"

"Kemusnahan manusia" Singkat, padat, jelas. Suara Gail bagai bom atom yang meledak dipikirannya. Akhir novel ini bagaikan rangkaian tulang tanpa daging. Hanya setengah, tidak lengkap.

Dan pada akhirnya, rangkaian tulang ini hancur seketika.

Tak tersisa.

"Kemusnahan......ma--manusia?"

"Benar, Tuan"

"Kenapa?

".......... protagonis wanita-----------Tuan anda harus............ "

"A-apa?" Suara Gail tidak jelas, seperti ada sensor yang membuat suaranya begitu berantakan dipikirannya.

"Katakan lagi"

"Aku tak bis----........ Tuan...... Anda....... -----Sepertinya sistem utama memblokir ucapan saya, Tuan"

Seperti dugaannya, sistem utama memblokir instan beberapa informasi Kebocoran didunia ini.

Terdiam cukup lama, Alvin menggigit bibirnya merenung. Bagaimana pun ia memikirkannya, dunia ini tampak begitu sulit dan berbahaya. Kemusnahan manusia..... Sama saja dengan akhir dunia. Memikirkan nya saja membuatnya bergidik ngeri, tak satupun sebab dan akibat yang bisa ia pikirkan. Satu-satunya cara adalah mendekati protagonis pria dan mencari tahu sendiri.

Ia menekan perutnya pelan. Ia lapar. Tak ayal dunia ini menguras tenaga dan mentalnya hingga ia melupakan raungan perutnya. Ia menatap jam tangan yang berwarna hitam kelam di lengannya dengan kata '0 POIN' didepan layar. Menghela napas panjang, ia diam - diam frustasi. Sudah terbiasa hidup mewah didunia - dunia sebelumnya, ini pertama kalinya ia merasa begitu miskin.

Miskin sangat tidak menyenangkan.

Wajah bocah itu kotor oleh noda tanah, bajunya masih memiliki jejak darah Mutan beberapa waktu lalu. Tatapan nya Mengedar dengan raut sedih. Pemandangan seperti itu mirip seperti seorang pengemis yang menyedihkan.

"Gail, aku lapar" Gumamnya dalam hati.

Alvin berdiri linglung, sinar matahari terasa sangat panas dari biasanya, menyengat kepalanya. Pemandangan didepannya begitu lenggang, Enord sudah pergi bersama Edward, George, dan Licius beberapa waktu lalu meninggalkannya dengan raut kosong.

Pandangannya Berkunang - kunang, langit - langit seperti berputar dan.....

Bruk

Ia jatuh pingsan.

.

.

.

.

DINDING TERLUAR BASIS UTAMA

Dinding terluar basis utama adalah dinding terluar setelah Distrik E, namun karena dinding E telah hancur. Kini basis itu kembali dibuat di distrik D.

( TRANSMIGRATION) Dimensional TransmissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang