Bab 9

883 105 15
                                        


Aku menengok, dan mendapati Jojo sudah berdiri dibelakangku, bersamaan dengan waiter yang datang membawa pesanan kopiku.

"Eh A..sudah datang.." sapaku, sembari menunjuk dengan pelan meja tempatku duduk sebelumnya, memintanya untuk duduk disana.

"Punten ya agak lama, macet Sam.." sapa Jojo setelah mendudukan diri dan bersalaman singkat denganku.

"Ga apa-apa A', hari Jumat mah emang macet..Aa sudah pesan?" jawabku paham.

"Sudah, tadi aku pesen dulu di depan, baru kesini" jawab Jojo kembali, diikuti anggukanku.

Canggung lumayan lama antara aku dan Jojo. Sri pun jadi ikut canggung dengan hanya duduk diam mematung di sebelah Jojo. Tampak seram untukku yang dapat melihatnya.

"Neng.."

"A..."

Aku dan Jojo secara bersamaan berusaha memulai pembicaraan. Kami tersenyum kikuk karena tak sengaja berbicara di waktu yang sama. Sri memandangi kami dalam diam.

"Sok, 'Aa mau ngomong apa? kan 'Aa yang ngajak ketemuan.." akhirnya aku kembali memulai pembicaraan.

Jojo menyesap kopinya, kemudian termenung, memandangi kopinya. Beberapa saat seperti itu, hingga akhirnya ia menarik napas dan mengangkat wajahnya menatapku.

"Neng..yang kemarin kamu cerita..itu benar terjadi Neng?" tanya Jojo terbata. Wajahnya tampak tidak nyaman dengan perkataan yang terlontar dari mulutnya sendiri.

Aku membalas tatapan Jojo, kemudian mengangguk mantap. Sri bolak balik memandangi aku dan Jojo.

"Maafin respond aku kemarin ya Neng..Aku bingung.." lanjut Jojo setelah terdiam beberapa lama.

Sri menatapku, memintaku untuk menjawab. Namun aku tidak mau menjawab. Biarkan saja Jojo menyiapkan dirinya dulu, pikirku.

"Waktu kamu bilang kalau aku sama Sri pacaran..aku ngerasa ada sesuatu di hati aku yang aneh! Ga pernah ada yang tahu kalau aku pacaran dengan Sri!" lanjut Jojo kembali. Wajahnya ia fokuskan pada cairan hitam dalam cangkirnya.

"Tapi, mendengar kamu bicara dengan Sri? Sri berubah menjadi hantu?! Rasanya itu hal yang gila kan Neng?!" ucapnya kembali, kali ini wajahnya ia dongakan ke arahku.

Aku bingung menanggapinya. Maksudnya, ya memang gila!

"Aku menganggap kamu mempermainkanku! Itulah kenapa aku memilih untuk pulang.."

"Tapi kemudian, memori tentang Sri, semuanya datang Neng! Aku kembali memutar otak, darimana kamu bisa tau mengenai hubungan aku dan Sri! Dan semuanya mentok! Tidak mungkin Sri menceritakan hal itu kepada siapapun!"

Hening.

"Neng..benar Sri datang ke kamu sebagai hantu?" Jojo kembali berkata setelah keheningan yang cukup lama.

Aku kembali mengangguk, kemudian menatap Sri yang juga sedang menatapku.

"Ngomong kek Sam! Daritadi ngangguk terus!" protes hantu itu padaku sembari cemberut.

Aku mengabaikannya, entah mengapa, saat ini aku ingin Jojo dulu yang berbicara, menyampaikan apapun yang ada dalam pikirannya.

"Dari ceritamu kemarin, tiba-tiba saja dia muncul dan mengikutimu?" tanya Jojo kembali.

Aku memandangi Jojo, meyakinkan diriku kalau lelaki itu benar sudah mulai percaya padaku.

"Iya..kaya yang kemarin aku cerita A', awalnya dia terbangun di RS, setelah beberapa lama di RS, ia melihat Bi Imo, mengikuti Bibi dan tinggal di rumah Bibi sampai Bibi meninggal.."

SRI (x SMO)Where stories live. Discover now