Cerita mengenai sosok wanita bernama Sri yang bingung, mencari jalan pulangnya..
dibantu dengan sosok wanita lainnya yang bernama Samantha..
Bagaimana team SMO bisa membantu kedua wanita ini???
"Si Sam baru jalan katanya Ron, nunggu dijemput Mas Jojo tadi, ada perlu dulu Mas Jojo-nya, jadi telat! Sorry katanya!" ucap Tama sambil sibuk mengetik balasan untuk Sam.
Baron mengangguk, kemudian menggelosor dari sofa ke karpet, duduk di sebelah Elsa dengan kaki disilangkan, kedua telapak tangan yang menyatu menumpu pada lututnya.
"Boleh tolong di rangkum update kita dari hari Sabtu kemarin?" ucap Baron, berbicara pada seisi ruangan tanpa menatap mereka, pandangan menerawang, berpikir.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ilustrasi duduk Baron. Pict Source : google image
Tama yang baru saja kembali memegang Tab, langsung men-scrol layar datar di hadapannya itu, sementara yang lainnya memperhatikan board dengan serius.
"Oke, gue rangkum update semua ya" kata Tama.
"Satu : Mamat dan Eka : confirm benar adalah orang yang sama dengan yang ada di TKP, stalking Kak Hana dan jadi driver ambulans, confirmed by Sri.."
"Dua : Surat Kematian dan Ambulans! Mobil ambulans : tidak ada nama RS atau puskesmas, hanya tulisan AMBULANS! Surat Kematian : dikeluarkan dari Puskesmas Sejahtera, dekat rumah Via. Benar Surat dikeluarkan oleh pihak Puskesmas, tapi yang meminta adalah orang yang mengaku keluarga, bukan benar-benar pihak keluarga. Confirmed by Ayah Via, bahwa dia mendapatkan surat itu dari orang ambulans-nya!
"Tiga : Naskah : mengenai kisah KDRT, tokoh bernama NADYA dan VANO, kenangan masa lalu si tokoh yang ternyata saksi pembunuhan tetangganya. Plot twist, ternyata pelaku pembunuhan adalah si VANO, suaminya. Elsa curiga kalau NADYA ini adalah singkatan nama Kak Hana!"
Tama berhenti sebentar, menengok pada Elsa.
"Maaf, belum cek ke Via, dari kemarin hectic!" ucap Elsa pelan.
"Its Ok Sa!" Nyoman yang menjawab. Baron tampak mengelus pelan punggung Elsa.
"Lanjut Tam!" ucap Baron.
"Sama list nama tempat yang ada di naskah, gue belum juga!" kata Elsa cepat sebelum Tama kembali berbicara, diikuti anggukan paham seisi ruangan.
"Empat : Artikel Kak Hana yang kita share ke Sam dan Mas Jojo, tunggu hasil pengecekan mereka. update hari ini!
"Lima : Rumah Ibu Sri berdasarkan pengintaian Nyoman, Baron dan Mas Jojo hari minggu kemarin, NIHIL!"
"Enam : Ruko! Sudah kita confirmed benar ruko Mamat dan Eka ya! Mobil standby : Xenia maroon, plat B 1776 TU, plus 3 motor dengan plat B 1223 BG, B 1891 UU dan B 1321 SD! Info dari orang sekitar : yang tinggal di ruko sekitar 5- 6 laki-laki, terkadang ada mercy yang datang! Untuk plat, kita belum ada yang sempat cek!
(notes : plat nomor tertera, murni rekaan author)
"Info orang sekitar berarti sama dengan keterangan Sri, yang menyatakan sampai 5 orang yang tidur di ruko itu, termasuk suami baru ibunya Sri : Hartono!"
"Pemilik ruko sebelah si Mamat atas nama Sisca Suryapraja, kontak udah ada di kita. Situasi ruko termasuk ruko sepi! Tetangga ruko mereka jual elektronik, di deret depan ada apotek!"
"Tujuh : Mamat dan geng suka nongkrong di Kedai Roti Bakar si Raka!"
"Delapan : seputar Mamat dan kawan-kawan dan bisnis mereka, sesuai investigasi terbaru Pras dan Baron! Bos mereka dari Palembang! Asal Palembang atau sekedar pelesir?! Dari pembicaraan di pulpen sadap, harus ada setoran ke bos nya, berupa wanita?! Kalau dari pembicaraan mereka, terindikasi perdagangan wanita?!"
"Mamat dan kawan-kawan diperintah bos nya untuk balik ke rumah Via dan ambil laptopnya Kak Hana! Untung sudah kita amanin!"
"Mamat punya istri, namanya Nana, sering di kasarin, info Raka! Nama temannya yang kemarin ada di kedai Eka, Beny, yang satu lagi belum tau! Beny bawa target, perempuan muda, dari obrolan yang terekam perempuan itu masih SMA, mengendarai CRV hitam, plat B 1908 BEU, kelihatan di drugs atau dibuat mabok, dibawa ke Bogor, daerah Baranang Siang, rumah warna kuning gading, dengan bahasa mereka akan eksekusi si perempuan!"
(notes : plat nomor tertera, murni rekaan author)
"Di rumah kuning gading tidak terjadi apa-apa. Bos nya datang, marah, instruksikan si perempuan untuk dikembalikan. Sepertinya ada missed komunikasi?!"
"Di rumah kuning gading ada mobil APV putih yang terparkir. Bisa jadi adalah mobil yang digunakan untuk dijadikan ambulans!"
"Sembilan : Fakta baru, dari Sri ,kalau dia melihat Mamat dan Eka ketemu dan memberikan sesuatu pada seorang ibu dekat rumah Kak Hana, dan kemudian ibu itu memberikan sesuatu itu ke Kak Hana! Dugaan sementara, Mamat dan Eka mencekoki Kak Hana dengan sesuatu yang diberikan lewat si Ibu itu!"
Tama menarik napas sejenak, lelah menguraikan rangkuman yang panjang. Ia menatap seisi ruangan, berharap ada yang mengambil alih, namun tidak ada yang berinsiatif.
Dengan kesal Tama kembali membaca apa yang ada pada Tab.
"To be confirm-nya berarti : Satu : update artikel dari Sam dan Mas Jojo, berhubungan atau tidak dengan kasus ini"
"Dua : Tentang naskah Kak Hana! Kejadian pada naskah apakah sesuai kejadian sebenarnya atau tidak. Dan list nama tempat yang ada di naskah! Elsa incharge!"
"Tiga : plat xenia, motor dan crv! Niel Incharge!
"Empat : Ibu yang kerjasama dengan Mamat dan Eka! Makanan apa yang diberikan ke Kak Hana! Via incharge!"
"Lima dan yang paling penting : bisnis apa yang Mamat and the geng ini jalankan?! Dan apa hubungan Kak Hana dengan ini semua?!"
Tama menutup uraian panjang yang tertera pada Tab dengan satu tarikan napas, sebelum akhirnya menyenderkan punggungnya yang sedari tadi tegang pada senderan sofa.
Membacakan rangkumannya saja terasa berat! Sepertinya yang mereka hadapi kali ini merupakan tindakan kriminal serius! Batin Baron.
"Serius ini kasus Ron!" ucap Nyoman, menyampaikan apa yang ada dalam pikiran Baron.
"Kalau seserius ini, apa gak kita serahin ke polisi aja Ron?" tambah Pras.
"Terus bilang kalau kita kerjasama ama hantu gitu?!" timpal Niel serius.
Baron diam saja, berpikir dengan serius. Benar kata Pras, ini sudah ranahnya polisi seharusnya! Mereka hanya warga sipil, tidak ada kuasa apapun, kalau dugaan mereka benar, ini sudah masuk ke rencana pembunuhan! No, bukan rencana! Tapi sudah terjadi! Belum lagi dugaan perdagangan wanita!
Di sisi lain, benar juga kata Niel, tidak mungkin kan mengatakan kalau mereka bekerjasama dengan sosok dari dunia lain?!
"TING TONG!" suara bel pintu mengagetkan mereka semua yang sedang asik dengan pikiran masing-masing.
Pras langsung berdiri, "Via!" katanya tanpa ditanya.
**
Waktu sudah menunjukan pukul 17.30 WIB ketika Sam dan Jojo sampai di markas. Setelah meminta maaf atas keterlambatan mereka, Sam dan Jojo yang membawa serta pizza dan kopi langsung sibuk menata bawaan mereka dibantu dengan Elsa dan Via.
Baron yang memang sempat izin istirahat di bed dalam ketika Via datang tadi tiba-tiba terbangun, dingin pada tengkuknya lah yang membuatnya langsung terjaga.
"Sri! udah dateng?" ucapnya pelan seraya mendudukan tubuhnya di bed.