Hening kembali menyergap Baron dan kawan-kawan, semua sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Kita lanjut dulu aja kali update-nya Ron?" sahut Pras, tidak tahan dengan pikirannya sendiri yang sudah ruwet.
Baron menengok dan mengangguk cepat.
"Berarti dari gue yaa!" ucap Baron, sekarang gantian dirinya yang menegakan tubuhnya, bersiap menceritakan update dari sisinya.
"Kejadian di minimarket udah gue share di grup yaa.." ucap Baron, memandang berkeliling, dan mendapatkan anggukan dari semuanya, kecuali Via.
"Ntar aja gue mah Kak, gampang nanti tanya ke Kak Pras atau Elsa.." ucap Via, menyadari pandangan tanya Baron padanya. Karena memang grup yang dimaksud Baron adalah grup Edogawa's yang hanya berisi anggota team SMO.
"Oke, lanjut kalau gitu ya.."
"Mobil Avanza biru masuk ke gang yang tadi gue selusuri, gue emang ga ngikutin di belakangnya banget, karena tadi masih subuh, kondisi jalan masih sepi, bakal ketahuan kalau gue ngikutin banget itu mobil.."
"Akhirnya parkir dulu, nunggu terang baru gue jalan kaki, niat mau cari itu mobil, diluar dugaan, ternyata gang itu luas juga.. sepanjang gue jalan tadi, gue ga nemu itu mobil biru! Malah ketemu sama RT disana, namanya Pak Muslihin.."
"Gue sampaikan kalau mau survey tempat buat KKN, untungnya dia percaya, dan bahkan memberi pinjam rumah dia yang emang kosong.."
"Rencana gue, kita tinggal dulu di sini, mungkin 2 atau 3 hari? Kita perlu tahu kemana mobil biru itu pergi, ketemu siapa, ada apa, benar atau ngga kalau mobil ini adalah mobil yang sama yang bawa Sri dan Maminya, dan yang paling penting apa hubungannya dengan bisnisnya si Hartono!"
Baron kembali mengedarkan pandangan pada teman-temannya.
"Yang bisa-bisa aja! nanti kita bicarain lebih lanjut!" tambah Baron kembali.
"Update dari gue cukup sih rasanya ya, masih stuck banget! gue butuh orang yang bisa ngobrol sama Sri!" ucap Baron, kali ini sambil mengacak kepalanya sendiri.
Hening.
"Ron, lo ngerasa dinginnya kan pas lo lagi jalan menyelusuri gang kan? itu dari awal udah dingin, apa pas dimana??" tanya Nyoman, penasaran.
Baron menatap si bule sembari berpikir. Benar juga kata si bule! Dimana ya tadi ia mulai merasa dinginnya??
"Yang pasti bukan pas dari awal jalan..gue lupa tapi, kayanya abis gue ngobrol sama ibu-ibu yang cerita tentang si Lastri deh!" ucap Baron tidak yakin dengan jawabannya sendiri.
"Terus tadi kata lo sekarang lo udah ga ngerasa dingin kan? dari kapan?" tanya Nyoman kembali.
Baron memutar bola matanya ke atas, berusaha mengingat-ingat.
"Di mobil menuju kesini kayanya udah gak dingin, terakhir pas di warung, waktu ketemu sama Lastri!" ucap Baron yakin.
"Berarti si Sri ga ikut ya? dia milih buat tinggal disana?" ceplos Tama, pandangannya menerawang.
"Iya, padahal waktu pemakaman Kak Hana itu, dia ngikutin Baron kan ya??" tambah Pras.
"Dia milih buat tetap tinggal disana, karena ada maminya mungkin??" Niel mengira-ngira.
Hening kembali menyelimuti mereka.
"Tapi, gue setuju sama Baron. Kayanya kita harus ada yang ngintai dulu disini deh!" Nyoman kembali memecah keheningan diantara mereka.
"Gue bisa!" ucap Nyoman.
"Gue juga bisa! Baru ada kerjaan nanti Kamis gue!" Niel.
"Gue bisa! Ada meeting online, tapi bisa dimana aja!" Tama.

YOU ARE READING
SRI (x SMO)
FanfictionCerita mengenai sosok wanita bernama Sri yang bingung, mencari jalan pulangnya.. dibantu dengan sosok wanita lainnya yang bernama Samantha.. Bagaimana team SMO bisa membantu kedua wanita ini???