Chapter 6

5.9K 585 1
                                    

"Prilly" panggil seseorang dari arah belakang.

Prilly menegang tetapi langsung berbalik, seketika itu juga Prilly kaget.

"Kak Reyhan" ucap Prilly tak percaya.

Ali yang ikut menoleh pun, memandang bingung dua orang itu bergantian.

Cowok yang dipanggil Reyhan itu pun langsung berlari memeluk Prilly.

"Aku cari kamu dimana-mana. I miss you so bad, Prill" terdengar ucapan Reyhan penuh kebahagiaan.

Prilly pun membalas pelukan Reyhan, penuh dengan kerinduan.

"I miss you too" ucap Prilly berbisik.

Ali merasa sesak didadanya. Ini lebih menyakitkan daripada melihat Ghina yang mencium bibir laki-laki lain. Ali mengepalkan tangannya menahan segala apa yang dirasakannya. Prilly yang mengingat ada Ali disampingnya pun buru-buru melepaskan pelukannya dari Reyhan.

"Err.. kak Rey, kenalin dia Ali, dan Ali ini kak Reyhan" ucap Prilly menahan kegugupannya.

"Ali"

"Reyhan"

"Oke, kak Reyhan aku harus pulang dulu. Mila udah nungguin dirumah" ucap Prilly lagi.

"Wait, hp mu? Aku mau ngasih nomerku" kata Reyhan.

Ali pun semakin penasaran siapa laki-laki ini. Dia harus pertanya pada Prilly.

Prilly pun menyodorkan hp ke arah Reyhan dan terlihat laki-laki itu sedang menyentuh layar hp Prilly.

"Oke chubby, see you!" Seru Reyhan.

"Jangan panggil aku kayak gitu kak Rey. Yeah, see you!" Jawab Prilly.

Reyhan pun tertawa, gadisnya tidak pernah berubah dari dulu. Selalu manja meskipun ditutup oleh penampilannya yang agak tomboy.

"Hug me once again, Princess" pinta Reyhan tanpa menghiraukan tatapan ingin membunuh milik Ali.

Prilly pun tersenyum kikuk. Dia tidak tahu harus apa.

"Yeah, okay" Prilly memeluk sebentar Reyhan. "Aku mau pulang dulu, ayo Ali" ucap Prilly sambil menarik tangan Ali untuk segera bergegas ke mobil dan pulang.

Terjadi keheningan beberapa saat di mobil. Sampai akhirnya Ali memutuskan untuk bertanya.

"Siapa Reyhan?" Tanya Ali tanpa menoleh ke Prilly.

"Emm. Mantan pacar mungkin?" Jawab Prilly ragu.

"Mungkin?" Tanya Ali bingung.

"Yaa, itu cuma cinta monyet"

"Kenapa putus?" Tanya Ali lagi.

"Dia ikut papanya ke Australia, papanya dipindah tugas ke sana. Gue cukup terpukul karena gue pas itu masih labil" jelas Prilly sambil terkekeh pelan.

"Dan lo masih sayang sama dia?"

"Gue gak tahu" Prilly mengangkat bahunya.

"Keliatannya dia lebih tua dari kita?" Tanya Ali.

"Iya, lebih tua 3 tahun dari kita" jawab Prilly.

"Lo kenal dia dimana?"

"Papanya temen bisnis papa. Dulu kita sering pergi bareng sekeluarga, sampe akhirnya gue suka sama dia padahal pas itu gue masih SMP. Gue ternyata dewasa sebelum waktunya" jawab Prilly sambil menerawang.

"Dia pedofil ternyata" kata Ali pelan tetapi masih terdengar oleh Prilly.

"Orang cuma selisih 3 tahun kok" Prilly mendengus.

"Oke deh. Sekarang udah sampe, masakin ya?" Pinta Ali. Prilly hanya mengangguk dan segera mengambil belanjaan untuk segera memasak.

"Lo lama banget sih dek. Laper nih gue" Kevin datang menghampiri Prilly yang ada di dapur.

"Ya sorry" jawab Prilly.

Ali yang sedang ada dimeja makan pun hanya geleng-geleng.

"Mila mana?" Tanya Prilly.

"Diatas, main laptop" jawab Kevin lalu menarik kursi disamping Ali.

"Woy Li, minta jatah?" Tanya Kevin sambil tersenyum lebar.

"Pasti" jawab Ali sambil tersenyum tak kalah lebarnya. Jatah yang dimaksud Kevin adalah masakan Prilly.

Prilly yang sedang sibuk memasak pun tidak memperhatikan obrolan antara kakaknya dengan Ali. Ali menoleh sedikit ke Prilly untuk memastikan Prilly tidak mendengar pembicaraannya dengan Kevin.

"Bang, Reyhan itu siapa nya Prilly?" Tanya Ali yang masih kurang puas dengan jawaban Prilly.

Kevin pun kaget. "Reyhan? Dia anak temen papa sama dia temen deket gue juga dulu. Kita satu SMA dulu sampai dia pindah ke Australia ikut papanya. Lo tahu Reyhan dari mana?"

"Tadi pas nemenin Prilly ke supermarket pas lagi masukin belanjaan di bagasi tiba-tiba ada yang manggil dia. Terus dia kelihatan kaget gitu, terus manggil Reyhan. Habis itu dia malah langsung meluk Prilly" jelas Ali kesal dibagian Reyhan memeluk Prilly.

Kevin terkekeh. "Pertama kali lihat Prilly, Reyhan langsung tertarik sama Prilly. Meskipun Prilly masih SMP dia pengen deket sama Prilly, ya sampe akhirnya dia pacaran sama Prilly terus pindah" jelas Kevin. Ali manggut-manggut.

"Tapi, dia tuh dulu alay banget sampe gak mau makan beberapa hari terus sampe masuk rumah sakit pula. Akhirnya dibujuk sama Mila gak tau diomongin apa dia akhirnya mau semangat lagi. Terus seminggu sesudah itu gak tau kenapa dia jadi ceria lagi, katanya ada cowok yang lebih ganteng dari pada Reyhan. Gak tau deh siapa" tambah Kevin panjang lebar.

Ali ingin membalas penjelasan Kevin tetapi ada suara.

"Ali, bang Kevin, Mila waktunya makan malam!" Teriak Prilly.

Tak lama mereka berempat sudah berkumpul diruang makan. Setelah selesai makan, mereka lanjut berbincang-bincang.

Jika ada kesempatan Prilly selalu melirik Ali. Dia sungguh bahagia Ali ada bersamanya bahkan sangat dekat dengannya. Ali terlihat tampan jika tertawa, menampilkan deretan rapi giginya. Tapi dia memikirkan tentang Reyhan lagi, dia merasa tidak enak dengan Ali.

"Bang Kev, Prill, Mila. Gue pamit pulang dulu ya" pamit Ali.

"Oke" jawab Mila dan Kevin.

Sedangkan Prilly dia mengantar Ali sampai depan.

"Prill, makasih ya masakannya" ucap Ali.

"Biasa aja kali" jawab Prilly sambil tersenyum manis.

"Yaudah, gue pulang dulu.bye!" Ali mengulurkan tangannya menepuk puncak kepala Prilly lalu mencium puncak kepala Prilly. Ali langsung berlalu.

Prilly pun merasakan jantungnya berpacu lebih cepat dan pipinya panas, matanya melotot karena kaget serta kakinya lemas. Rasanya dia ingin berteriak tetapi ini sudah malam. Dia berjalan ke dalam rumah dengan memegangi dadanya dan tersenyum lebar.

"Hari ini indahhh!" Teriak Prilly.

"Kampret lo dek. Masih ada kuping yang kepake nih. Jabgan dirusakin dong" omel Kevin tapi tidak di gubris Prilly.

"Sabar bang Kev" ucap Mila sambil cekikikan.

"Buat kamu mah aku pasti sabar kok" gombal Kevin.

"Yee. Malah gombal" Mila mendengus kasar.

Kevin cekikian sementara Mila menyusul Prilly yang sepertinya sudah terbang ke angkasa.

------------------------------

Maaf ya pendek. Ngestuck nih, makasih yang udah comment sama vote udah ngasih aku semangat. Makasih para secret reader eaaa wkwk. Aku sayang kalian semua.


Secret Admirer (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang