Chapter 10 (revisi)

5.2K 533 4
                                    

"Aku sayang sama dia kak.."

Rekaman suara dari Kevin mampu membuat Ali tidak bisa tidur. Gadis itu, gadis yang dicintainya ternyata benar-benar sudah mencintainya empat tahun ini. Ali merasakan jantungnya berdebar, perutnya seakan ada yang beterbangan.

"I love you so much" kata Ali tersenyum sambil melihat foto dirinya dan Prilly diwallpaper hp nya.

"Pokoknya besok harus berhasil"

"Harus"

"Gue gak mau Prilly kecewa"

"Pokoknya gue gak mau tahu"

"Ah capek gue omong sendirian"

Gerutu Ali tak berhenti, setelah itu nafasnya mulai teratur karena sudah terlalu lelah berkhayal.

★★★

"Kak Prilly.." panggil Raja.

"Iya dek, apa?" Tanya Prilly dari arah dapur karena disedang membuat nasi goreng.

"Papa sama mama kemana ya kak? Terus kak Kevin juga?" Tanya Raja memelas.

"Hloh.. kakak malah gak tahu dek, kakak kira pada masih tidur" jawab Prilly dengan wajah bingung.

"Enggak kak, aku udah lihat dikamar mereka gak ada semua" jawab Raja sedih.

"Duh dek, jangan-jangan kita ditinggalin papa sama mama karena buat sial terus dek. Huuuaaaa!" Rengek Prilly.

"Kakak apaain sih, alay banget" Raja memutar bola matanya malas.

"Yaudah sih, maafin" Prilly cemberut.

"Raja nanti mau pergi sama Devo kak, berarti kakak dirumah sendiri" kata Raja sambil melahap nasi goreng yang sudah disiapkan Prilly.

"Gak bisa, Raja nemenin kakak dirumah" jawab Prilly.

"Aku udah janjian, suruh nemenin kak Ali aja" kata Raja cuek.

"Aja ku sayang, kak Ali lagi ngambek tahu" Prilly mulai menjawab dengan kesal.

"Salah sendiri bohong" kata Raja lalu pergi dari dapur.

Salah sendiri bohong? Maksudnya apa coba. Batin Prilly kesal.

Prilly termenung sendirian dirumah. Papa mamanya serta Kevin pergi, Raja juga. Prilly terus menggerutu.

"Ntar kalo gue diculik gimana" dengan ekspresi takutnya.

"Ntar kalo gue dibuang"

"Apa jangan-jangan gue gak diharapin sama keluarga gue" teriak Prilly histeris.

"Raja jangan tinggalin kakak!" Teriak Prilly pada Raja.

Tetapi Raja tetap tidak menghiraukan panggilan atau lebih tepatnya teriakan Prilly.

"Yaudah deh gue tidur aja" pasrah Prilly.

Ting Tong..

"Pagi-pagi gini siapa yang dateng?" Bisik Prilly.

Ting Tong..

"Iya tunggu sebentar!" Teriak Prilly dan langsung bergegas membuka pintu.

"Dengan mbak Prilly ya?" Tanya kurir itu ramah.

"Iya mas, ada apa ya?" Tanya Prilly bingung karena seingatnya dia tidak membeli barang online lagi beberapa bulan belakangan ini.

"Ini ada titipan buat mbak Prilly" kata kurir itu sambil menyerahkan bungkusan yang kurir itu bawa.

"Ini apa ya mas? Terus dari siapa?" Tanya Prilly lagi Dengan wajah bingungnya.

"Maaf mbak, saya tidak berani memberitahu karena saya hanya diberi amanat untuk mengantarkan barang ini" kata kurir itu ramah.

Secret Admirer (COMPLETED)Where stories live. Discover now