Chapter 11

5.8K 496 4
                                    

"Mama! Papa! Kok bisa disini sihh! Ini sebenernya siapa yang buat? Kan Prilly nggak ulang tahun!" Pekik Prilly kaget.

"Emang lo nggak ulang tahun kok" Mila datang bersama Kevin dan berdiri bersebelahan dengan mama serta papa Prilly. Mereka berempat tersenyum lebar membuat jantung Prilly semakin berdetak hebat.

"Aku pulang aja deh" Prilly cemberut hendak melangkahkan kakinya tapi suara seseorang datang lagi.

"Kamu utang penejelasan sama aku" kali ini dari arah samping Prilly, orang ini, bagaimana bisa.

"Ali, kok kamu ada disini sih" kata Prilly setelah Ali ada di depannya.

"Loh kan kamu emang mau ketemu aku" kata Ali dengan tatapan menggoda.

"Kamu bilang tadi nggak jadi, ini gimana sih" gerutu Prilly.

"Ini buktinya kita udah ketemu kan? Kok bingung gitu sih kayaknya" Ali mencoba menahan tawanya.

"Ya bingunglah, tadi tiba-tiba pergi semua terus tiba-tiba disini semua, terus kamu juga katanya mau pergi bilang nggak jadi ehhh malah disini, terus ada yang ngajak ketemuan gak tau siapa, dia ngasih aku gaun ini" Prilly menjelaskan sambil memberengut, ini sangat menggemaskan bagi Ali.

Sementara, semua yang disitu memilih meninggalkan Prilly dan Ali berdua saja.

"Yaudah peluk dulu sini" Ali merengkuh tubuh mungil Prilly, dihirupnya aroma tubuh Prilly yang membuat Ali nyaman. Beberapa detik kemudian, terdengar isakan Prilly. Seketika itu Ali langsung menatap Prilly.

"Loh, kok nangis sih?" Ali bingung lalu menghapus air mata Prilly dengan ibu jarinya.

"Aku masih bingung sama ini, kan aku nggak ulang tahun juga, kenapa sih suka banget bikin aku bingung" rengek Prilly dan tawa Ali pun membludak.

"Kamu itu ya, harusnya kan bisa nebak, ini cara tuh udah dipake dimana-mana dan kamunya masih gak tau gini. Gini sayang, aku tuh nyiapin ini semua buat kamu, sama aku mau minta penjelasan ke kamu tentang kamu yang suka sama aku diem-diem, ciieeeeee" Ali menjelaskan pada Prilly dan menggoda Prilly, seketika itu juga raut wajah Prilly berubah menjadi malu lalu rasa panas menjalar dimuka Prilly.

"Ahh itu ya, emm gimana ya" kata Prilly bingung sambil menggaruk tengkuknya. Ali menunggu jawaban dari Prilly.

"Jangan ngeliatin kayak gitu, iya-iya aku jelasin" kata Prilly akhirnya karena tidak kuat ditatap seintens itu oleh Ali. Ali pun tertawa pelan.

"Aku suka kamu dari smp dulu, aku kira kita bakal pisah habis itu, eh ternyata kita satu sekolah lagi terus malah kamunya jadian sama cewek itu. Hatiku patah deh" kata Prilly sambil menunduk.

"Terus?" Ali menuntut.

"Ya terus yang selama ini ngirim kamu sms dan lain-lainnya itu aku" lanjut Prilly sambil menatap mata Ali.

"Kok kamu manis banget, harusnya kan cowok yang kayak gitu" Ali tertawa sambil mengacak rambut Prilly.

"Kamu nggak marah?" Tanya Prilly penasaran.

"Buat apa marah?" Ali mendengus geli.

"Sekarang buat rasa terimakasihku karena kamu udah manis banget hari ini dan udah perhatiin aku selama bertahun-tahun" Ali tersenyum lebar, "Would you be mine?" Lanjut Ali lembut sambil menggengam tangan mungil Prilly.

Prilly tersentak, ini yang selama ini dia harapkan, orang yang selama ini dia kagumi bahkan dia cintai melakukan hal yang tidak pernah diduga olehnya. Ali meminta dia jadi kekasihnya, ingat kekasihnya! Setelah terbangun dari keterkagetannya Prilly tersenyum senang.

Secret Admirer (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang