Part 1

122 1 0
                                    

     Theressa atau lebih akrab dipanggil dengan sebutan Tessa. Memang tidak banyak orang yang memanggilku Tessa karena, hanya orang-orang tertentu yang berhak memanggil namaku seperti,  kedua orang tuaku dan sahabat terdekatku saja.

    

     Aku gadis yang bisa dibilang berasal dari keluarga berkecukupan. Ayahku seorang pengusaha kelapa sawit di daerah Kalimantan, dan Ibuku membantu Ayahku dalam menjalankan bisnisnya. Sejak usiaku menginjak 4 tahun aku sudah tidak tinggal dengan kedua orangtuaku dikarenakan mereka sibuk dengan bisnis mereka.

     Aku dititipkan oleh kedua orangtuaku bersama tanteku yang letaknya strategis yaitu, di Ibu Kota Jakarta. Dengan alasan agar orangtuaku mudah jika ingin bertemu denganku karena Jakarta-Kalimantan akan sangat mudah ditempuh jika aku bertempat tinggal di Ibu Kota dari Indonesia ini. Namun, pada kenyataannya mereka hanya berkunjung ke Jakarta untuk menjenguk anak mereka yaitu aku bisa diperhitungkan yaitu, satu tahun dua kali.

     Malang sekali nasibku ini tidak seperti teman-temanku yang setiap hari bisa bertemu dengan kedua orangtuanya, bisa menceritakan bagaimana kegiatan yang dialami sehari-hari, berkeluh kesah tentang apa yang mereka alami. Tapi apa daya aku yang tidak bisa mengadu kepada siapa-siapa kecuali pada tanteku.  

     Aku dan tanteku hanya tinggal berdua di dalam rumah yang bisa terbilang mewah. Tetapi percuma saja tanpa ada orangtuaku di sisiku untuk apa semua fasilitas dan rumah mewah yang mereka berikan untuk keberlangsungan hidupku setiap harinya. Menurutku tidak ada manfaatnya sama sekali.

     Aku bersekolah di SMA ternama di Jakarta yaitu, SMA Budi Pekerti. Aku duduk di bangku kelas XI, dan aku mengambil jurusan MIA. Ya memang sebenarnya aku tidak berminat sama sekali untuk mengambil jurusan itu tetapi mau bagaimana lagi aku dipaksa oleh tanteku untuk masuk jurusan MIA. Karena menurutnya aku akan lebih mudah jika lulus dari bangku SMA nanti  dan melanjutkannya ke universitas negeri.

     Aku bisa dikatagorikan sebagai murid yang cerdas diantara teman-temanku yang bisa dibilang sama cerdasnya menurut pandanganku. Walaupun aku di cap sebagai murid yang cerdas tetapi aku tidak pernah sombong. Aku memang menjadi salah satu andalan diantara murid lainnya, contohnya aku sering di ikut sertaka lomba kesana-kemari dan mendapatkan prestasi yang bisa dibilang membanggakan dan mengangkat nama baikku di sekolah.

     Namun tidak semua dari kepribadianku itu selalu plus tidak ada minusnya. Aku memiliki salah satu kebiasaan yang sangat buruk yaitu, selalu datang terlambat ke sekolah. Huh.. aku selalu terbiasa tidak bisa tidur dimalam hari. Dan di pagi harinya aku selalu terlambat bangun, alhasil aku selalu terkena omelan oleh para guru. Mereka sebenarnya sudah sangat bosan dan lelah dalam menghadapiku yang selalu saja setiap harinya tidak pernah absen dari keterlambatanku. Mungkin jika aku tidak memiliki kemampuan yang cukup tinggi, dan aku bukan murid andalan sekolah ini pasti aku sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah dari tahun lalu.

Give me your votes and comments

This is story the next part

Thankyou!!!

    

Janji PetakaWhere stories live. Discover now