Part 28

2.2K 132 43
                                    

WARNING!!! (Please skip the Warning scene if you dont like it)

Pagi hari yang cerah, aku terbangun dengan kondisi memunggungi Greyson, namun tangannya melingkar didaerah pinggangku. Ku lirik jam weker yang ada diatas nakas, waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Perlahan, ku coba menggerakan tubuh dan memindahkan tangan Greyson, namun ia malah menahan tangannya dan tiba-tiba bergumam kecil. Aku menggigit bibir bawahku lalu diam sejenak.

"Jangan kemana-mana," bisiknya didekat telingaku. Jantungku seperti ingin meloncat keluar ketika mendengar suara serak sehabis bangun tidurnya itu. Greyson bergerak, ia mendekatkan wajahnya pada punggungku dan tepat sekali hidungnya mengenai tengkuk belakang leherku. Aku berkali-kali memejamkan mata karena sensasi geli dan juga nikmat yang kurasakan. Memang benar, hanya Greyson yang bisa membuatku bergairah. Bahkan, hanya disentuh dengan hidungnya saja, aliran darahku sudah berdesir naik.

"Aku harus merapikan rumah," ujarku setengah berbisik. Greyson tidak menggubris ucapanku, ia malah mempererat pelukannya dan tangannya perlahan menyelundup masuk kedalam kausku. Suhu tubuhnya yang masih menghangat membuatku seperti tersengat listrik ketika tangan hangatnya mengelus lembut bagian perutku. Aku memejamkan kedua mataku. Ini kelewat nyaman. Rasanya aku ingin tidur lagi dan mengulangi kejadian ini ketika aku membuka mata.

"Malaikat kecil datanglah kesini." Bisik Greyson yang masih sibuk mengusap perutku. Aku masih memejamkan mata dan menikmati setiap sentuhannya sampai tak terasa kalau sekarang usapannya sudah beralih pada ciuman kecil yang ia berikan pada area belakang telingaku. Aku bergidik geli karena beberapa kali hidungnya menyentuh daun telingaku. Deru nafasnya yang hangat menghantarkan sensasi panas pada diriku. Tak kuasa menahan diri, aku pun membalikan badanku dan langsung menaiki tubuh Greyson. Senyuman nakal terpampang diwajahnya. Tanpa membuang waktu ku lumat lembut bibir merahnya dan seketika Greyson mendesah kecil karena aku baru saja menggigit kecil bibir bawahnya. Ciuman kecil pun ku berikan padanya sebagai balasan karena ia telah berani membangkitkan gairahku dipagi hari seperti ini.

Aku menciumi setiap lekukan wajahnya dari mulai kening, mata, hidung dan juga dagunya. Garis rahangnya yang sangat kontras membuatku menelan ludah berkali-kali. Greyson meremas bokongku dan menamparnya sekali membuatku menjerit kecil.

Mata hazelnya meredup, pandangannya memohon agar aku segera memuaskan hasratnya yang selama ini tertahan. Aku menyeringai kecil. Perlahan tubuhku merangkak mundur dan berhenti tepat didepan kejantanan Greyson yang sudah menegang dari balik celananya. Mataku melirik kearahnya, penasaran dengan ekspresinya dan aku bersumpah jika suasana tidak sedang panas aku akan menertawai Greyson dengan cukup keras. Kedua pipinya merah merona dan ia tersenyum malu kearahku. Malu tapi mau.

Ku jilat bibir bawahku dan menggigitnya, mempertontonkan pemandangan erotis didepan Greyson. Pakaian tidurku yang bisa dibilang cukup panas dan ini mampu membuatnya salah tingkah. Greyson hanya mampu diam sambil berbaring. Tangannya kini berada dibelakang kepalanya dan ia tersenyum kecil kearahku.

Ku tarik pelan celananya hingga batas dengkul. Ia mengangkat sedikit bokongnya, memudahkan ku untuk menarik celananya dan pemandangan menegangkan terlihat. Kejantannya sudah berdiri dengan tegak bak pedang siap untuk tempur. Tanganku meraih miliknya dan dengan lembut, memijit-mijit sesekali melakukan pijitan dengan posisi memutar. Greyson melenguh nikmat. Ini adalah momen favoritku dimana bisa mendengar suara beratnya mendesah, memohon padaku.

"Elsa....uh," Ia memejamkan mata dan menarik kepalanya kebelakang. Gemas karena tubuhnya tidak bisa diam, aku akhirnya duduk diatas pahanya lalu ku bungkukan tubuhku dan dengan lembut menciumi setiap lekukan miliknya. Aku membayangkan sedang menikmati sebuah es krim. Menjilat, mengemut dan menggigit kecil dibagian yang sensitif. Greyson semakin meracau tidak karuan.

The Journey [Greyson Chance Love Story]Where stories live. Discover now