TRP 1 : Teman Rasa, Udah Jadian Emang?

74.8K 4.2K 371
                                    

AliaRahardi : Richi, ke kos sekarang! Hidupku bergantung sama kamu :(

Richardo, yang akrab disapa Ardo, melipat lengan di depan dada dan memberi tatapan dingin pada gadis yang sedang nyengir dengan ekspresi tidak berdosa di depannya. Gadis ini adalah Alia, sahabat Ardo sejak mereka masih sama-sama SMA. Gadis ini pula yang tadi mengirimkan pesan, hingga Ardo melajukan sepeda motornya dengan ugal-ugalan, setelah membaca pesannya yang mengkhawatirkan. Dan di sinilah Ardo sekarang, mendapati Alia tidak kekurangan suatu apapun sambil menunjuk galon di depan pintu.

"Tolong angkatkan galon." Ucap gadis itu dengan enteng.

Gigi Ardo bergemeretak karena kemarahan, namun ia berusaha menahan dirinya sendiri dengan bertanya, "Jadi aku ngebut sepanjang perjalanan dan melanggar banyak lampu merah karena hidup kamu bergantung sama aku, hanya untuk ini?" tanyanya sambil menendang botol galon dengan sebal. "Untuk ngangkat galon?"

"Iya." Jawab Alia singkat, padat dan jelas.

"Jangan biasakan ngebuat orang lain panik, Alia!" tegur Ardo sambil melotot, "Ku pikir kos kamu kebakaran."

"Oh, jadi kamu nggak senang karena kosku nggak kebakaran, dan satu-satunya masalah yang kamu temui di sini cuma botol galon?"

"Udahlah," Gerutu Ardo sambil membungkuk di atas galon, "Capek ngomong sama kamu."

"Ku masakin deh, biar kamu nggak bete lagi," rayu Alia sambil mencolek-colek pinggang pria itu, "Masak mie. Mau kan?"

"Kalau cuma mie, rebus sendiri juga bisa." Ardo mencoba jual mahal.

"Ya udah, kalau nggak mau."

Ardo menarik ujung kaus Alia yang sudah akan berlalu, dan berkata sambil nyengir, "Boleh deh. Tapi pakai udang ya?"

"Pakai sayur?"

Ardo mengangguk dan mengangkat galon ke atas dispenser, "Jangan lupa telur dan kornet. Sosisnya yang rasa ayam aja, ditambah emping. Cabai rawitnya diiris aja ya, biar nggak terlalu pedas. Mienya dua bungkus, soalnya lapar."

"Kamu mau makan atau ngerampok?" tanya Alia histeris.

Namun Ardo tak peduli dan justru menambahkan, "Jangan lupa, minumnya es teh."

"Bayar!" ucap Alia sambil mengulurkan tangannya.

Ardo menunjuk galon dan berkata, "Udah kan? Kalau aku bayar lagi, berarti galonnya diturunkan lagi?"

Alia diam. Kalah dengan menyedihkan.

*

Teman Rasa Pacar – JessJessica

*

"Mama minta aku pulang ke Palembang," Ardo mengatakan hal itu di sela-sela kegiatannya menyeruput gulungan mie berwarna pucat dengan kuah kaldu yang menguarkan aroma sedap.

"Ada masalah?"

Ardo menggeleng dan menjawab dengan nada masam, "Mau dikenalin dengan anak temannya katanya."

Alia cekikikan, meskipun Ardo memelototinya. Ibunda Ardo, Amara, memang getol sekali menjodohkan anaknya. Sudah tak terhitung berapa kali banyaknya wanita paruh baya itu mengatur pertemuan antara Ardo dan anak teman-temannya. Protes Ardo tentang usianya yang masih terlalu muda untuk membicarakan pasangan hidup pun, diabaikan begitu saja oleh wanita paruh baya itu. Bukan berarti Ardo menuruti Ibunya begitu saja. Seringkali ia melarikan diri dan memilih untuk tidak datang pada acara kencan yang diatur untuknya itu. Kalaupun Ardo datang, bisa dipastikan acara kencan tersebut berakhir kacau karena ulahnya.

"Mungkin Mama kangen sama kamu," Ucap Alia setelah mengunyah satu gulungan mie dari sumpitnya, "Kamu kan udah lama nggak pulang."

"Iya kalau kangen," ucap Ardo apatis, "Kalau beneran mau dijodohkan gimana?"

Teman Rasa Pacar - Slow UpdateWhere stories live. Discover now