TRP 8 : Teman Rasa, Orang Ketiga

32.9K 3K 272
                                    

DanielRaka    : Knock knock.

AliaRahardi    : Who's there?

DanielRaka    : Your future husband?

AliaRahardi    : Kyaaaaaa! Akhirnya Kak Raka mengakui aku sebagai calon isteri <3

DanielRaka    : Hahahaha.

AliaRahardi    : Duh gantengnya ketawa calon suamiku 😍😘

DanielRaka    : Cut the crap, Al. Kamu kenapa dengan Ardo?

AliaRahardi    : Ya?

DanielRaka    : Udah seminggu kamu nggak ke kos. Bertengkar?

AliaRahardi    : Kakak lagi di kampus?

DanielRaka    : Iya. Makan siang bareng?

AliaRahardi    : Oke.

*

Teman Rasa Pacar – JessJessica

*

    Alia memperhatikan Raka yang datang sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman. Pria itu meletakkan bawaannya di atas meja, mengambil tempat di depan Alia, lantas tersenyum untuk memamerkan lesung pipinya.

"Jus jeruk atau mangga?"

"Mangga," jawab Alia hampir tanpa berpikir.

"Ini dia," gumam Raka sambil mendorong gelas yang diinginkan Alia dan menarik piring berisi gado-gado ke hadapannya, "Jadi, ada apa dengan kamu dan Ardo?"

"Ih, Kak Raka nggak romantis," protes Alia kesal, "Tanya kabar dulu kek, basa-basi apa kek. Kita kan udah seminggu nggak ketemu. Nggak kangen?"

Raka terkekeh dan memutuskan untuk mengabulkan permintaan gadis itu, "Jadi, apa kabar Neng Alia?"

"Baik," jawab Alia sambil tersenyum centil, "Kak Raka apa kabar?"

Raka memiringkan kepalanya, seolah sedang berpikir. Sejurus kemudian pria itu tersenyum masam dan memberikan jawaban, "Nggak terlalu baik, soalnya kangen dengan yang suka datang ke kos buat masak makanan yang enak-enak."

Kedua bahu Alia turun dan ekspresinya berubah jadi cemberut saat berkata, "Aku sibuk. Semester pendek banyak tugasnya."

"Yeah right," sela Raka dengan nada mengejek, "Kayak aku nggak pernah ikut semester pendek aja. Sebanyak apa memangnya tugas kamu?"

Sambil misuh-misuh akhirnya Alia mengaku, "Iya, aku bertengkar dengan Richi. Puas?"

"Puas," jawab Raka dengan nada menyebalkan, "Bertengkar karena apa?"

"Kak Raka mau tahu aja deh," delik Alia sambil bersungut, "Sejak kapan Kakak jadi calon suami yang terlalu protektif kayak gini?"

Raka jadi tersenyum mendengar ucapan ngawur itu. Setelah menelan kunyahannya, pria itu kembali berkata, "Nggak ada masalah yang akan selesai, kalau nggak diselesaikan. Kamu tahu itu kan?"

    Alia diam dan mengaduk isi gelasnya dengan ekspresi murung. Ia tahu perkataan Raka benar, namun belum siap untuk menghadapi Ardo. Gadis itu bahkan mengabaikan panggilan Ayahnya dan Amara selama beberapa hari terakhir, karena tidak ingin pulang ke Palembang. Ia belum siap menghadapi semuanya.

"Lagipula, aku dan Fadli kangen dengan kamu," ucapan Raka membuat Alia tersadar dari lamunannya, "Kalaupun kamu marahan dengan Ardo, masih ada aku dan Fadli buat ditemuin kan?"

Pada akhirnya Alia hanya bisa mengangguk dengan ekspresi pasrah, "Iya Kak, aku ngerti."

**

    Kening Alia sontak berkerut ketika mendapati pintu kamar kosnya tidak terkunci. Hanya ada satu orang lain yang memiliki akses masuk ke kamar ini, dan orang itu adalah Ardo. Dengan dada berdebar Alia mendorong pintu, dan tertegun ketika mendapati Ardo benar-benar berada di kamarnya, sedang berbaring nyaman di atas kasur sambil menonton televisi.

Teman Rasa Pacar - Slow UpdateWhere stories live. Discover now