13

2K 87 0
                                    

Kata orang umur 17 tahun itu adalah umur yang penting tapi bagiku umur 19 tahun lah yang banyak mengajarkan ku kehidupan ini.
1. Umur 19 mengajarkanku untuk menutupi emosi apa yang kurasakan
2. Umur 19 memberiku cara bagaimana menangis dalam diam
3. Umur 19 mengajarkanku cara berkorban untuk orang2 di sekitarku
4. Umur 19 mengajarkanku untuk melupakan dendamku
5. Dan yang paling penting umur 19 itu mengajarkan tentang 'Diam adalah emas' itu akan sangat membantumu saat kau dipojokan

- kutipan lady Elizia Katrina standburry pada buku diarynya.

___________*********____________

Mereka memasuki pekarangan mansion milik Richard. Zee menoleh ke arah belakang mendapati ke3 anak-anaknya sudah tertidur dengan nyenyak. Zee turun dari tempat duduknya dan membuka pintu belakang, mengendong Alex sehingga bisa membuat adik Zee keluar dari mobilnya.
"Aku gendong Alex deh kak" pinta adi setelah melihat ke3 keponakannya tertidur lelap.

"Tolong gendong dulu ya dik. Aku akan mengangkat Dyana" ujar zee sambil meraih pundak putrinya

Richard masuk dari pintu samping yang lain dan menggendong David. Sedangkan Ayu dengan setia mengikuti dari belakang.

"Selamat malam your grace" sapa periwick dengan nada bahagianya
"Selamat malam juga periwick, bisa kau suruh orang mengambil barang-barang adik istriku, please? Ujar Richard dan mulai menggendong david ke kamar sebelah kamarnya.
"Baik your grace" jawab periwick
"Terimakasi periwick" ujar zee dan mengikuti arah suaminya.

Adi dan Ayu pun juga mengikuti Zee.

Richard menempatkan tempat tidur tambahan di kamar Alex dan David untuk Dyana karena kamar Dyana belum siap.

Zee mengantar Adi dan Ayu ke kamar merek masing-masing. Zee berjalan menuju kamar tidurnya dan membuka pintu kamarnya dengan pelan, dikamar itu tak ada Richard yang nenurut Zee sedang mandi. Terdengar ketukan dari Pintu penghubung kamar Zee.

Zee melihat ke3 anak-anaknya saling bergandengan dengan wajah mengantuk, Zee yang melihat tingkah laku anak-anaknya pun mengerti arti dari sikap itu. Zee segera menuntun anak-anaknya untuk naik ke tempat tidur kamar zee yang bisa di bilang sangat luas bahkan melebihi ukuran king size. Zee yang pertama kali melihat ukuran tempat tidurpun awalnya terkejut dia berpikir mungkin leluhur Richard adalah orang-orang viking yang memiliki badan besar seperti kisah-kisah di novel.

Richard keluar dari kamar mandi mendapati istrinya sedang menidurkan anak-anaknya. Richard berjalan mendekati sisi ranjang Zee.
"Sayang kenapa anak-anak tidur disini?"
"Mereka cuma pengen tidur bareng ajah ric"
"Tapi kan aku cuma pengen sama dirimu aja malam ini"
Zee yang mendengar itu mngeretkun keningnya

"Biarkan lah untuk hari ini ajh ric. Lagian siapa suruh punya kasur ukurannya gak jelas gini terlalu besar tau"

"Ya mungkin kasur ini diciptakan untuk menampung banyak orang" Richard juga baru terpikir dengan ukuran kasur di kamarnya sambil menuju ke sisi kasur lainnya.

____________________

"Selamat pagi anak-anak ayo bangun!" perintah zee dengan menggoyangkan tubuh anak-anaknya

"Selamat pagi mommy" jawab dyana yang pertama kali bangun

Sedangkan ke 2 putra dan suaminya masih tertidur lelap.

"Kau lapar sayang?"
"Lapar mom, kemaren kan makan di pesawat aja. Makanannya gag enak mom" dyana menuruni kasur itu dan ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
"Kita kebawah ajah ya sayang, mommy yang bakal bikinin sarapan, ok?"
"Sip mommy!"

Mereka pun turun ke arah dapur setelah bertanya pada periwick.
"Selamat pagi semua" sapa Zee dengan senyumannya membuat 5 orang yang berada di dapur sontak melihat kaget Zee

Story of WinterWhere stories live. Discover now