Friend?

4.6K 428 38
                                    

Sooji dengan gerak cepat melayani pelanggan yang berdatangan di cafe sederhana namun cukup terkenal dengan kopinya. Ia bekerja disana untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan juga menambah uang untuk biaya rawat eommanya.

"Ingin memesan apa, tua..n?" Sooji tertegun melihat pria yang sangat terkenal disekolahnya, kim myungsoo. Lelaki itu menatapnya dengan tatapan yang sangat intens membuatnya risih dengan tatapan yang diberikan oleh myungsoo.

"Ehem.. ingin memesan apa, tuan?" Sooji berdehem dengan harapan myungsoo dapat berhenti menatapnya seperti itu.

"Kau bekerja disini?" Sooji kembali tertegun mendengar pertanyaan myungsoo.

"Kuharap kau menjawab pertanyaanku dulu, tuan." Dengan sopan sekaligus tajam sooji melontarkan kalimat itu.

" 1 Americano dan jawab pertanyaanku." Ucap myungsoo

"Kau bisa melihat sendiri dgn mata dan kepalamu kan? Tentu saja aku bekerja disini. Permisi." Ujar sooji sebelum beranjak dari meja myungsoo. Dingin, batin myungsoo


SKIP

Myungsoo PoV

Yeoja dingin seperti dia bekerja paruh waktu?
Aku menggulingkan badanku kekanan dan kekiri dengan gusar. Entah kenapa yeoja itu membuatku memikirkannya terus menerus.

Kreettt

Aku mengalihkan pandanganku pada pintu kamarku yang terbuka. Kang Minhyuk, teman yang sangat dekat denganku. Dia berprofesi sebagai dokter disebuah rumah sakit ya walau umurnya tak jauh beda denganku namun ia melompat sekolah karena kepintarannya dan juga IQ nya yang lumayan tinggi.

"Apa aku mengganggu lamunanmu, myung?" Tanyanya seraya mendekatiku

"Wae? Tumben sekali kau datang kerumah ini." Aku menatap layar ponselku dan mengutak-atiknya

"Kau tahu? Bekerja dirumah sakit sangatlah melelahkan." Minhyuk menghembuskan nafasnya berat.

"Lalu? Aku bahkan tak menyuruhmu bekerja disitu, tuan kang." Ucapku datar

"Ish kau ini.. kau seharusnya mengunjungi temanmu ini sesekali. Kau tidak tahu ya dirumah sakit tempatku bekerja ada seorang gadis yang sangat cantik yang setiap hari hanya menjenguk eommanya yang koma selama berbulan-bulan." Minhyuk berucap dengan panjang lebar membuatku memutar bola mataku.

"Lalu apa hubungannya denganku, kang minhyuk? Kka! Aku lelah." Usirku pada minhyuk yang membuat namja itu menjitak kepalaku dengan keras.

Pletak!

"Yak! Kang minhyuk!"

###

Myungsoo berjalan-jalan diantara rak-rak yang berisi buku seraya menggenggam kotak susu dan sebuah roti untuk ia makan saat membaca buku yang ia dambakan. Ia lebih suka membaca buku daripada harus bermain atau sekedar diam dikelas.

"Sooji?" Myungsoo menyipitkan matanya saat melihat seorang gadis tengah tertidur di meja perpustakaan. Ia pun mendekati yeoja itu dan duduk disampingnya, sooji. Perlahan ia menaruh kepalanya diatas meja yang membuat wajahnya dan wajah sooji berhadapan dan sejajar,  hanya berjarak beberapa centi.
Ia meneliti wajah sooji. Hidung mungilnya, bibir yang bewarna putih pucat dan wajahnya pun terlihat pucat. Sooji mengerang dengan dahi yang berkerut disusul keringat yang bercucuran disekitar pelipisnya.

"Eomma kajima! Eomma.." lirih sooji yang membuat myungsoo mengerutkan dahinya. Ada apa dengan yeoja ini? Batinnya.

Tangannya bergerak mengelus rambut sooji dan entah kenapa itu membuat sooji terlelap.
Ia pun berlalu dari sooji yg tengah tertidur pulas dengan sekotak susu dan sebuah roti yang ia tinggalkan untuk sooji.

####

Sooji PoV

aku mengerang kesal saat suara bising mengganggu tidurku. Aish apa mereka tak tahu kalau aku benar-benar lelah!
Pandanganku terhenti menatap sekotak susu dan sebuah roti yang bertengger dihadapanku dengan sebuah memo kecil berwarna biru yang ditempel dikotak susu tersebut

Jangan sampai lelah, Bae Sooji.

Aku mengerutkan dahiku bingung. Siapa pengirim baik ini? Tanpa babibu aku pun melahap makanan yang ada dihadapannya itu dengan cepat karena memang cacing-cacing yang berada diperutku itu sedang bernyanyi ria.

###

Sooji memandang sebuah pohon maple saat perjalanan pulang dari sekolahnya.
Ia menatap pohon itu dengan tatapan sendu lalu mengambil daun maple yang berserakan dilantai menatapnya lama membuat buliran air mata yang sudah mulai berjatuhan dari kelopak matanya.  Ia pun menghapusnya dengan kasar.

Flashback On

"Appa appa jalmutesseo! Hahahaha appaa geumanhae ahahhaa" sooji kecil tertawa keras karena rasa geli yang menjalar ditubuhnya akibat appanya yang menggelitiki tubuhnya bertubi-tubi

"Appa tak terima permintaan maafmu, bae sooji. Rasakan ini. Hahahahah" Tn.Bae menjatuhkan anaknya ditumpukan daun maple yang sudah terkumpul untuk dibakar. Sooji menatap geram appanya dan tubuhnya pun sudah dipenuhi oleh daun-daun maple yang menempel disekujur tubuhnya.

"Appa Miwooooooo!!!

Flashback Off

"Sedang melamunkan sesuatu, nona?" Ia pun mengalihkan pandangannya kesumber suara tersebut lalu membuang daun maple yang sedari tadi digenggamnya kesembarang tempat dan memasukkan tangannya kesaku mantelnya.

"Namaku Kim Myungsoo. Senang berkenalan denganmu." Myungsoo tersenyum yang membuat lesung pipinya terlihat. Tampan, batin sooji menatap pesona myungsoo. Myungsoo pun tersenyum kecil saat dirasakan sooji menatapnya dengan pesona. Well, siapa yang tak terpesona jika melihat lelaki idaman Seoul Senior High School ini tersenyum?

"A..a-aku Bae Sooji." Sooji sebisa mungkin menetralkan suaranya yang sempat terbata-bata.

"Bisakah kita berteman?" Myungsoo mengulurkan tangannya kepada sooji. Namun, gadis itu hanya memandang tangan myungsoo.

"Kalau kau diam ku anggap 'iya'. Sahabat?" Myungsoo mengulurkan tangannya kepada sooji. Dilihatnya sooji menatapnya ragu namun lama kelamaan tangannya juga terulur dan tangan mereka pun saling bersalaman.

Pohon maple menjadi saksi antara pertemuan mereka pertama kali sebagai teman. Teman? Apakah akan berlangsung selamanya?
Apakah hidup sooji akan berubah setelah mendapatkan teman selain soojung? Bisakah?

####

Kkeut!!

Maaf di update lama. Otak lagi buntu wkwk

Read, Comment, Vote Juseyo!!!!!

Cause It's You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang