Don't Cry, Sooji-ya

2.6K 290 30
                                    

Annyeong^^!
Mian updatenya agak lama :D
Oh iya, Lyoon mau kasih tau kabar gembira untuk kita semua :v . Aku baru bikin project myungzy baru judulnya "DEvil(?) Beside Me." Jangan lupa mampir^^!

~~~~~~~~

Preview

Myungsoo mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Masa bodo dengan kecelakaan! Yang ia pikirkan hanya sooji.
Sesampainya di alamat yang diberikan oleh soojung. Ia pun membuka gerbang sebuah rumah yang sederhana.

Tok
Tok
Tok

"Bae sooji!"

Seorang wanita paruh baya membukakan pintu yang sejak tadi diketuk..ani.. mungkin kata digedor lebih tepat. Eommonim masih ada disini? Berarti sooji belum pergi kan? Batinnya menghela nafas

"Eoh? Myungsoo? Ada apa? Kau mencari sooji?" Sepertinya Ny.Bae dapat membaca pikirannya dengan tepat.

"Sooji ada disini?" Tanya myungsoo dengan harapan ny.bae akan menjawab 'iya' atau sekedar menganggukkan kepalanya.
Dan Bingo! Ny.Bae menganggukkan kepalanya dan tersenyum yang membuat myungsoo mengulum senyum.

"Kau bisa masuk, dia sedang berbicara dengan appanya." Senyum yang terukir diwajah myungsoo perlahan menghilang dan tergantikan oleh detak jantungnya yang memompa dengan cepat.

"Sooji-ya.. ada myungsoo ingin menemuimu." Myungsoo menatap sosok yeoja yang sangat membuatnya takut kehilangannya dengan tatapan sendu. Sooji menatap myungsoo dengan tatapan terkejut.

"Dia siapamu, sooji-ya?" Appanya menatap myungsoo bingung. Yah.. efek ia baru pertama kali melihat namja dengan mata sipit seperti elang.

"Nae chingu, kim myungsoo. Dan myungsoo-ya, perkenalkan nae appa." Myungsoo membungkukkan badannya kearah tn.bae dan disambut senyuman yang terukir diwajah tn.bae.

"Sepertinya kalian perlu membicarakan sesuatu secara empat mata. Appa akan menyusul eomma." Tn.bae menepuk pundak myungsoo dan tersenyum sebelum ia meninggalkan myungsoo dengan sooji. Apa keluarga sooji dapat membaca pikiran seseorang? Batin myungsoo heran

"Untuk apa kau kesini?" Myungsoo menatap sooji yang berbicara dengan nada datar dan dingin point plus memandangnya dengan tatapan segan tak segan(?)

"Kau kembali seperti yang dulu? Apa aku salah berbicara jika kita baru berbaikan beberapa hari yang lalu?" Sooji menggeleng dengan pelan.

"Lalu kenapa kau bersikap seperti ini padaku? Seolah kau tak mengenalku, bahkan kau tak masuk kesekolah dan sama sekali tak mengabariku." Sooji diam mendengarkan semua ucapan myungsoo dengan tatapan sedih. Sungguh, aku tak bermaksud seperti itu myungsoo-ya. Batinnya

"Apa karena kau ingin pindah ke USA?" Sooji tersentak dan menatap myungsoo seolah berkata 'bagaimana kau tahu?'

"Apa kau benar-benar akan pergi?" Myungsoo menatap sooji dengan tatapan memohon ia akan berkata 'tidak' namun sooji malah memilih untuk menciptakan keheningan diantara keduanya.

"Bae, jawab aku." Myungsoo mendesak sooji saat ia menunggu 5 menit kata yang akan dikeluarkan oleh sooji namun nihil.

"SOOJI!"

"DIAM!"

Myungsoo tersentak mendengar sooji meneriakinya dan mungkin juga membentaknya. Baru pertama kali ia melihat wajah sooji memerah dengan mata yang menatapnya tajam. Biasanya mata itu akan menatapnya sendu dan ceria, lalu kenapa sekarang..?

"Sooji-ya.." lirih myungsoo

"Cukup.. dan keluar dari rumahku, sekarang!" Sooji menutup sebagian wajahnya dengan telapak tangannya. Terdengar isakan keluar dari mulutnya. Myungsoo tertegun. Apakah ia yang menyebabkan gadisnya menangis? Oh kau.. sial..

"Uljima.." myungsoo menurunkan tangan sooji yang menutupi sebagian wajahnya. Perlahan tangannya menangkup pipi sooji dan menghapus jejak air mata sooji disana. Namun bukannya berhenti menangis, sooji malah menyentakkan tangan myungsoo dengan keras.

"KKA!!! KUBILANG PERGI!!" Sooji berteriak histeris lalu lari menuju kamarnya tanpa menoleh sedikitpun kearah myungsoo yang benar-benar shock.

Hiks..hiks.. mianhae myungsoo-ya.. mianhae..

####

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan berasal dari luar kamar sooji. Sooji masih menenggelamkan wajahnya dibalik selimutnya. Berkali-kali suara isakan pilu keluar dari bibirnya.

"Sooji.. ini aku myungsoo." Sooji membuka selimutnya yang sejak tadi ia gunakan untuk menutupi wajahnya.

"Aku ingin meminta maaf padamu.. a..aku tak bermaksud membuatmu menangis.." perlahan sooji berjalan kearah pintu dengan tangan yang ia biarkan melambai diudara.

"Aku mohon jangan pergi kemanapun.. aku tidak mau kau meninggalkanku pergi. Aku sangat menyayangimu. Kajima, jebal. Aku akan kesini besok." Setelah suara tapakan kaki myungsoo menjauh. Seiring dengan itu tubuh sooji merosot dibalik pintu dan ia menangis sesegukan. Eottokhae jigeum?

Tok

Tok

Tok

"Sooji-ya. Naya, Minho." Sooji pun sesegera berdiri dan membuka pintu itu, mempersihlakan minho masuk kedalam kamarnya. Minho mengerutkan dahinya bingung. Matanya sembab, apa yang terjadi? Batinnya heran.

"Wae geurae?" Minho membalikkan badan sooji dan menangkup pipi sooji. Bukannya membalas, sooji malah memeluk minho dengan erat.

"Hiks.. eott..thokhaji.. hiks.." Minho mengelus rambut sooji dengan sayang.

"Kendalikan dirimu, ji. Aku disini." Bukannya berhenti menangis, tangisan sooji malah pecah.

"Min..hiks oppa.. ak..aku hiks ingin pergi ke USA.. hiks aku tak mau disini.. hiks jebal bawa aku.." Ucapan sooji membuat minho membulatkan matanya. Apa yeoja ini benar-benar serius dengan ucapannya?

~~~~~

Kkeuttt!!!

Hayooo myungzy jadinya gimana??
Tambah ngawur ya? Wkwk
Maaf ya pendek :( otakku lagi macet udah gitu ada problem makanya otakku berenti mikir .-.

Jangan lupa mampir ke ff baru aku judulnya "DEvil(?) Beside Me."
Dijamin anda tidak puas dengan ff itu *ehh

Vomment Juseyo^^!

Cause It's You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang