3. Basketball

59.8K 3.5K 590
                                    

Azriel's POV

Hari kedua ospek.

Hari ini adalah hari terakhir masa orientasi SMA Dexter, tugasku untuk memperkenalkan ekstrakuliler karena aku adalah ketua Basket. Sebagai ketua basket aku ditugaskan untuk menjelaskan dan mempromosikan kepada murid baru bersama ketua Cheers, Clara.

"Gua males banget sumpah jalan sama cewek ini." ucapku dalam hati.

Dengan terpaksa aku maju ke depan bersama Clara, dengan wajah jutek aku mencoba untuk melihat sekitar, dan Clara memulai berbicara.

"Hello! kenalin gue Clara ketua cheers angkatan 16, gue sama El. Kita bakalan ngenalin satu persatu tentang ekskul basket termasuk cheers yang bakalan jadi suporter tim basket juga." jelas Clara.

"Yap, gue gak akan ngambil ribet, yang pasti kalo lo mau masuk basket gak perlu takut item atau apa, karena kita punya ruangan indoor, dan bakalan ada pelatih yang handal." ucapku.

"Nih kalian semua bisa liat di power point cara masuk dan jadwal latihan tim kita yaaa" balas Clara.

Aku mulai bosan melihat respon adik kelas yang sangat antusias, karena aku yakin mereka hanya mencari ketenaran. Padahal ini adalah olahraga yang harus diminati, karena sudah tidak mood, aku hanya mengikuti apa yang Clara ucapkan.

Melihat semua adik kelas, mataku tertuju ke siswa perempuan yang memakai mahkota buketu Dexter'18. Aldo ada disana, tepat berdiri di dua bangku belakang perempuan itu, aku pun kembali fokus ke powerpoint.

"Kalo kalian semua mau masuk ekskul ini, bisa ke kelas gue atau Clara." ucapku singkat.

Aku dan Clara mengucapkan salam dan kembali ke tempat panitia, aku masih penasaran apa yang Aldo bicarakan dengan siswa baru dibelakang buketu itu.

"Aldo woi"

"Ssup dude"

"Lo tadi ngapain"

"Apanya"

"Bisik bisik sama murid baru"

"Gue mastiin doang buketu itu namanya emang Cila tetangga gue hahaha"

"Ye gila lo, penting amat"

"Seenggaknya gue bisa serius ama dia, gak kayak lo El! HAHA"

"Sialan lo do untung sobat"

Setelah membahas itu, tersirat dipikiranku bahwa Aldo tertarik dengan Cila. Aku sama sekali tidak memperdulikan mereka karena Cila memang bukan apa-apa di mataku. Aku duduk dibangku pendaftaran yang bersebelahan dengan bangku pendaftaran cheers.

Banyak sekali siswa baru yang tertarik untuk masuk ekskul basket, aku dan Aldo, mulai menerima banyak kertas  kertas pendaftaran. Aku melihat ada beberapa siswa yang kelihatannya tidak pernah bermain basket, tetapi ingin ikut disini.

Ya memang bukan itu masalahnya, coach kami Mr. Rivan salah satu guru yang paling galak kalau umpanan bola atau permainannya kurang bagus.

Jika mereka benar-benar belum mengerti basket sama sekali, lebih baik tidak atau merekalah calon calon pemain yang hanya duduk di kursi cadangan.

Player In LoveWhere stories live. Discover now