6. Play Game

43.1K 2.4K 174
                                    

Azriel's POV

Hari ini adalah jadwalku latihan basket di GOR sekolah, setelah tadi pagi aku pergi bersama Cila ke sekolah, sampai saat ini aku belum melihat lagi dia ada disekitarku.

Sebagai pemain andalan di team, aku dan Aldo selalu menjadi pencetak 3 point. Saat aku sedang latihan di GOR suara cewek-cewek kian berisik meneriakki namaku dan Aldo.

"Gila woi, do" ucapku.

"Napa lo el?" tanya Aldo.

"Very very annoying" ucapku sekilas.

Ketika sedang mengobrol dengan Aldo, cewek itu lewat, iya Cila dengan dua orang anak kelas 10 juga. Sepertinya dia habis dari ruangan latihan cheers sekolahku.

"Berisik lo pada" terdengar suara Cila ditelingaku.

Bener bener cewek kek dia udah sinting atau gapunya rasa takut sih, gue makin pengen jadiin dia pacar, penasaran!

Cila pun melanjutkan langkahnya pergi keluar GOR ini dan aku melanjutkan latihanku.

***

Pricilla's POV

Hari-hariku di Dexter tidak terlihat cukup baik, banyak sekali yang membuatku kesal dan murka.

Walaupun begitu, aku masih nyaman disekolah ini cuman karena satu alasan, Dexter Cheers yang paling bagus satu kota ini dan terkenal dimana-mana. Impianku sejak dulu bisa aku gapai disekolah ini, dan lagian aku memiliki sahabat baru yang asyik.

Meisya dan Aulia.

Ya, mereka juga merupakan salah satu alasanku bisa bertahan disekolah ini. Sekarang, aku sedang di kantin meminum milo dingin bersama mereka,

"Cil lo tadi beruntung banget" ucap Meisya.

"Iya elah kaga usah di ukur segala" lanjut Aulia.

"Mei, Ul, itu pasti cuman karena Clara butuh badan kecil kayak gue buat jadi flyer" ucapku singkat.

Kalau dipikir-pikir, olahraga seperti Cheerleader memang sangat berbahaya apalagi menjadi posisiku seorang flyer.

Tapi yang dibutuhkan anggota Cheers yaitu, saling percaya ke anggotanya. Disaat nanti aku dilempar keatas menjadi flyer atau berada dipiramida paling atas, aku harus percaya bahwa team dibawah akan menangkapku. Dengan keberanianku ini, menjadi flyer bukanlah masalah yang besar.

Saat sedang mengobrol dengan Aulia dan Meisya, aku melamun sebentar.

Hm tadi yang dikasihin El pas kerumah kayanya undangan gitu, kirakira undangan apaan ya, pasti tentang Mami dan Tante Bella.

Apa mereka mau mengadakan reuni?

Waaah kayanya rame kalau liat dari foto-foto Mami Fany tentang mereka, mulai dari Tante Bella, Om Axel, Om Keenan, dan Om Billy.

Apakabar Papi yang selalu sibuk sama kerjaannya? Harusnya Mami nikah aja sama Om Keenan yang romantis itu.

Lamunanku semakin panjang, namun aku tersadar ketika bell masuk kelas berbunyi.

"Yuk balik kelas." ucapku.

Kemudian, aku, Meisya, dan Aul menuju kelas bersamaan.

***

Setelah pelajaran Pak Maman guru geografiku keluar dari kelas, waktu ternyata sudah menunjukan pukul 2 siang.

Aku, Meisya, dan Aulia merencanakan untuk berbelanja ke mall sehabis ini, karena katanya mau ada sale besar-besaran. Lagian, aku benar-benar enek dengan pelajaran geografi tadi.

Player In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang