12. Goodbye

6.6K 449 13
                                    

Author's POV

***

Pagi hari, di rumah Aulia.

"Ma...." suara Aulia memanggil mamanya terdengar dari kamar.

Setelah mendengar panggilan dari Aulia, mamanya langsung menghampiri dia ke kamar.

"Ada apa, sayang?" Tanya mamanya.

"Kemarin kan mama nanya tentang kejadian yang di belakang sekolah itu. Nah Aulia mau ceritain, tapi mama janji, Aulia pindah sekolah ya?"

"Iya nak, coba ceritakan semuanya."

"Jadi kemarin itu ada kakak kelas Aul yang ngajak ketemu, Aul kira kan mau ngebahas tentang cheers tapi udah mulai curiga sih soalnya yang diajak Aul sendirian. Taunya ya gitu, nama kakak kelasnya Clara sama dua temennya." Jelas Aul kepada mamanya.

Aulia menceritakan semua kecuali alasan mengapa Clara melakukan hal tersebut, dibalik sikap acuh Aulia kepada Cila kemarin ternyata hanya topeng semata. Dia benar-benar menganggap Cila sahabat baiknya dan tidak mau namanya dibawa-bawa terlebih lagi hal ini tidak di sengaja tanpa sepengetahuan Cila.

***

Di Sekolah

Seketika ruangan BK hening.

Mama Aulia telah menyebutkan pelaku utama kejadian pembullyan di Dexter adalah Clara, tepat saat Clara akan memberitahu semuanya.

Bu Anis ikut kaget mendengar ucapan yang baru terlontar dari mulut Mama Aulia.

"Silahkan Ibu duduk terlebih dahulu kita bicarakan baik-baik, ini ada Clara." Ucap Ibu Anis, guru bk yang sangat baik dan pengertian.

Akhirnya Clara mengurungkan niat untuk confess karena terlanjur diberitahu semuanya dan Clara hanya meminta maaf kepada Mama Aulia.

Ibu Anis memanggil beberapa staff kesiswaan membahas kejadian ini dan membulatkan hukuman bahwa Clara diskors selama seminggu. Sebenarnya, Mama Aulia menginginkan hukuman berat berupa drop out dari Dexter namun, hal tersebut tidak bisa terwujud dikarenakan Clara sekarang menginjak kelas akhir.

Keputusan sudah bulat bahwa Aulia pindah sekolah, Clara di skors, dan dua temannya di panggil untuk diberikan hukuman juga. Benar-benar nasib buruk yang menimpa Aulia karena dia harus pindah sekolah disaat zona nyamannya bersama Meisya dan Cila.

Rumor tentang Clara di skors-pun beredar dan juga rumor mengenai Aulia yang pindah sekolah. Dari kelas 10 sampai kelas 12 mengetahui persoalan ini dan sampai pula ketelinga Cila.

Cila begitu kaget dan merasa bersalah mendengar Aulia sampai pindah sekolah karena masalah ini. Ketika jam pelajaran di mulai juga dia tidak fokus karena terus terpikir Aulia. Meisya juga merasakan hal yang sama seperti Cila.

Sungguh sedih rasanya kehilangan sahabat.

Karena lebih sakit kehilangan satu sahabat baik daripada beribu-ribu teman yang belum tentu baik.

Tanpa berpikir panjang, setelah kelas selesai, Cila dan Meisya langsung menuju rumah Aulia menggunakan grabcar. Ketika sampai, Aulia menangis melihat dua temannya dan merekapun berpelukan.

"Ul.... walaupun nanti lo punya temen baru. Inget ya, gue sama Mei gak akan pernah lupain lo, kita bakalan ada buat lo dan jangan pernah ngerasa sendirian because you have us." Ucap Cila sampai meneteskan airmata.

Mendengar perkataan Cila seperti itu membuat mereka bertiga menangis dalam pelukan, mungkin baru seminggu mereka berteman tapi banyak yang sudah mereka lalui bersama. Mulai dari rasanya di marahin panitia ospek, rasanya ikutan cheers bareng, rasanya sekelas setelah beres ospek, rasanya jajan ke kantin bareng.

Siapa sih yang gak sedih kalau sahabatnya pergi? Mungkin kita sering mengabaikan sahabat kita atau kadang membalas chatnya-pun malas malasan.

Terkadang kita terlambat untuk peduli, disaat orang itu sudah tidak ada, rasa kehilangan baru amat terasa.

Maka dari itu, buat kalian yang punya sahabat baik. Entah dia benar benar sahabatmu atau bukan, mungkin ada bercandaanmu yang membuat dia sakit hati. Jagalah ucapanmu sebelum kamu menyesali sendiri.

Begitulah prinsip seorang Priscilla, karena ucapan 'Selamat Tinggal' begitu menyakitkan sehingga ia berusaha sebaik mungkin untuk tetap menjaga hati sahabat-sahabatnya.

Sebelum pulang, perpisahan antara Aulia, Cila, dan Meisya malam itu.

"Even from half a world away. Distance can sever that connection, best friends are the kind of people who can survive anything and when we are see each other again, after being separated by half a world and more miles than you think you can bear, you pick up right what you left off. After all, that's what best friends do."  Ucap Cila terakhir kali.

"I love you guyyyys!" Ucap Aulia.

"I love you tooooo." Jawab Meisya.

Begitulah perpisahan mereka, begitu indah untuk dikenang tetapi sangat sakit dirasakan.

Bagaimana Cila menempuh hari-hari esok tanpa Aulia? Iya memang masih ada Meisya tetapi tetap saja rasanya kurang lengkap kalau tidak bertiga.

————————————————————————

Thanks readers!
Don't forget to vote and comment.
Nantikan part selanjutnya.
Jangan lupa di add to library.

Comment kalian dong tentang part perpisahan ini!

DON'T BE A SILENT READER.

•silverbuttons

Player In LoveWhere stories live. Discover now