11. Reveal The Truth

6.4K 416 3
                                    

Hi readers!

Wajib baca dari part satu lagi ya.
Nama sekolah jadi Dexter.
Nama pemain, Cila, El, Aldo, Meisya, Aulia, Clara, Mami Bella, Mami Fany.
( BEBERAPA CERITA DI PRIVATE )

***

Azriel's POV

Setelah selesai berbincang bersama temannya Cila yaitu Aulia, aku langsung kembali menuju kelas. Jam pelajaran kimia di mulai, ini adalah salah satu pelajaran kesukaanku karena bagiku mengerjakan soal kimia sangat menantang.

Saking fokusnya aku mengerjakan latihan soal sampai tidak tersadar bahwa sudah waktunya pulang, jam terasa begitu cepat karena aku keasyikan mengerjakan soal ini. Lalu, guru kimiapun keluar dari 12-IPA 2.

Aku dan Aldo tidak sekelas, karena Aldo masuk kelas IPS. Oleh sebab itu, setiap selesai pelajaran dan waktunya pulang aku terbiasa diam di kantin dahulu atau di basecamp anak basket menunggu Aldo.

Saat aku keluar dan jalan menuju basecamp anak basket, terdengar suara suara keributan dari belakang sekolah.

Loh suara apaan tuh?

Karena lokasi basecamp tidak terlalu jauh dengan belakang sekolah ini, dan setiap mau menuju basecamp pasti melewati belakang sekolah dahulu. Tempat di belakang sekolah ini begitu kumuh karena seperti gudang isinya banyak barang-barang yang tidak terpakai dan tidak pernah terurus.

Terdengar suara yang tidak asing bagiku, sambil jalan menuju belakang sekolahpun aku berpikir karena aku sangat penasaran akhirnya aku benar-benar menghampiri sumber keributan dari belakang sekolah yang tadi aku dengar.

Kan benar itu suara Clara.

Setelah melihat Clara, aku melihat ke arah bawah ada Aulia yang posisinya sudah terjatuh dan di banjur milo- tanpa pikir panjang aku langsung berlari ke arah mereka.

"Ada apaan ini?" Ucapku.
"Udah lo gak usah ikut campur." Ucap Clara.
"Aul, maafin gue ya, bener-bener maafin." Ucapku sambil menarik tangan Clara.

Aku membawa pergi Clara dan meninggalkan Aulia bersama dua teman Clara, entah temannya ikut pergi atau tidak karena saat itu sudah banyak anak lain yang menghampiri dan mulai merekam aksi jahat Clara.

***

Author's POV

Mendengar berita bahwa pelaku bullying tersebut akan dikenakan teguran berat yaitu dipanggil orang tuanya dan diberikan surat peringatan, Clarapun ketakutan ia memikirkan berbagai cara.

Ternyata, setelah El menarik Clara, dua temannya Clara mengurus siswa-siswa lain yang merekam video mereka. Dua teman Clara,  menarik handphonenya dan memaksa menghapus video tersebut lalu pergi.

Setelah Meisya dan Cila diusir oleh Aulia, mereka langsung menuju rumah masing-masing dan El saat itu mengirim pesan lewat line ke Clara.

LINE:

El: Lo dimana? Ketemu di lapangan deket rumah lo jam 5 sore ini ya
Clara: Ada apa? Mau ngapain?
El: See you there
Clara: Hah. . . Yaudah okay

Jam sudah menunjukan pukul lima sore hari, kini El sedang duduk di kursi pinggir lapangan basket dan motornya diparkir di pinggirnya. Sambil menunggu Clara, dia berpikir bagaimana perasaan Cila sekarang. Dia benar-benar bingung sekaligus tidak enak juga dengan Aulia karena ini semua kesalahpahaman semata.

Setelah menunggu lima menit akhirnya Clara datang dengan wajah malasnya,

"Ada apaan sih, El?" Tanya Clara sambil menempati tempat duduk di sebelah El.
"Gue mau ngomong penting." Jawab El.
"Iya, kenapa? Gue dengerin nih."
"Gue mau lo confess ke ruang BK, kalo sebenernya yang ngelakuin kejadian kemarin di belakang sekolah itu lo. Bukannya gue mau lo dikeluarin atau dihukum, tapi akhirnya juga pasti ketauan, Clar. Ayo lah? Gue kayak gini karena gue juga care sama lo."
"Lo udah gila ya, El? Mana mungkin gue confess gitu yang ada nanti orang tua gue bakalan marah besar."
"Clar, cewek yang gue suka itu bukan Aulia. Makanya gue sampe kayak gini, gue bener bener diposisi gak enak. Ini semua salah paham, lo tega nyiksa orang yang salah? Nyiksa aja udah jahat, apalagi ke orang yang salah. Gue cuman mau lo sadar, yang lo lakuin itu salah, gue beneran minta maaf kalo kita harus putus tapi gak gini caranya kalo lo mau bales dendam, bales ke gue aja."
"Iya gue ngerti, udah gak usah di lanjut. Besok gue ke ruang BK."

Setelah perbincangan singkat itu akhirnya Clara dan El berpisah. El juga kebingungan entah apa yang menyadarkan Clara sampai-sampai dia mau confess. Sebenarnya Clara tersadar karena omongan El bahwa cewek yang deket sama dia itu bukan Aulia, disitu Clara sebenarnya kaget dan tidak tahu harus ngomong apa karena posisinya dia salah paham.

Ah, begitulah kejadian hari ini. Banyak sekali yang merasakan hari ini itu berat, mulai dari El yang merasa tidak enak, lalu Cila yang seolah-olah menjadi kambing hitam dan Aulia yang bully.

Besok harinya, di Sekolah.

Dexter merupakan sekolah yang ketat akan aturan, tetapi banyak sekali siswa siswa yang berani untuk melanggar aturan, seperti:

• memakai kaos kaki pendek
• memakai rok span
• memakai baju ketat
• memakai celana ketat
• memakai make up berlebihan

Dan masih banyak hal lainnya yang dilanggar siswa sekolah ini. Sesuai dengan janji Clara, pagi ini sesampainya dia di Dexter Senior Highschool, dia langsung menuju ruang BK (Bimbingan Konseling).

*tok tok tok*

Suara ketukan pada pintu ruangan BK, ternyata Ibu Anis sudah datang dan langsung mempersilakan Clara untuk masuk.

"Ada apa, Clara?" Tanya bu Anis.

Clara merupakan siswi yang tergolong hits karena dia adalah ketua cheers angakatan 2016 dan selalu aktif jika ada kegiatan di sekolah. Setelah Ibu Anis menanyakan seperti itu, Clara langsung duduk di depannya.

"Gini bu, saya mau cerita tentang kejadian Aulia kemarin di belakang sekolah." Ucap Clara.
"Iya silahkan, ibu mendengarkan." Jawab Ibu Anis.
"Jadi sebenarnya. . ." Omongan Clara terpotong karena tiba-tiba saja orang tua Aulia memasuki ruangan.
"Saya sudah tahu bu, tadi pagi Aulia akhirnya mau bercerita tentang kejadian kemarin dan pelakunya adalah Clara." Ucap Mama Aulia langsung setelah memasuki ruangan.

Saat itu posisinya Mama Aulia sedang kesal kesalnya setelah mendengar penjelasan langsung semuanya dari Aulia hanya karena kesalahapahaman seperti ini membuat anaknya di bully sampai trauma ke sekolah sehingga Mama Auliapun langsung menyebutkan nama Clara.

Seketika ruangan BK hening.

——————————————————————

Thanks readers!
Jangan lupa vote & comment ya.
Nantikan part selanjutnya, menentukan nasib Clara di sekolahan ini.

DON'T BE A SILENT READER.

•silverbuttons

Player In LoveWhere stories live. Discover now