BAB 4

209K 6.4K 55
                                    

Warning typo bersebaran!!!

Happy Reading ya :)

****

Aku tidak habis pikir bagaimana pikiran papa ku ini yang dengan seenaknya membahas soal pertunangan ku dengan Zee wanita yang baru-baru ini aku kenal.

Aku tekankan lagi ya baru-baru ini aku kenal. Jelaskan?!

Aku baru kenal di hari kecerobohan ku, saat aku menabraknya dengan tidak sengaja dan ternyata oh ternyata.... dia adalah anak nya om Noah dan tante Deasy sahabat seperjuangan papa.

Ini kebetulan atau apa namanya ya.

Zeefa Kayla Micky, umurnya baru 17 tahun dan masih sekolah bukan kuliah seperti ku. Dia sekolah kelas 12 di jurusan Akuntansi/keuangan. Dia cantik, manis, ceria, tergolong sempurna banget buat type ku.

Tapi ada masalah lain disini dan masalah ini hampir membuat kepala ku pecah memikirkannya. Aku memiliki pacar yang tidak direstui oleh orang tua ku. Aku binggung juga kenapa saat aku mengenalkan pacar ku -Lesya Devana orang tua ku atau lebih jelas mama dan papa ku sangat sangat tidak menyukai perempuan yang sudah lama ini menemani aku.

Ah sudahlah, aku memikirkan ini akan membuat kepala ku ingin pecah.

***

Papa yang menyebalkan aku lagi sibuk-sibuknya berkutik dengan skripsi akhir malah diperintahkannya mengajak Zee untuk makan siang. Menjengkalkan bukan?

Papa dengan segala otoritas nya.

Gerrral Johsoa Deniel
Kamu dimana Zee, kita makan siang bersama.
Send...

Zeefa Kayla Micky
Lagi dirumah teman, kak. Ketemuan aja kak, kirim alamatnya biar Zee yang samperin.

Gerral Johsoa Deniel
Aku yang jemput kamu, kirim alamat temanmu.
Send...

Zeefa Kayla Micky
jangan kak, aku bawa motor jadi setelah selesai makan siang Zee langsung pulang kerumah. Dimana ketemuaannya kak?

Aku menatap jengkel balasan dari Zee ini, dasar keras kepala sekali. Huhhhh

Gerral Yoshoa Deniel
Yaudah, ketemuan di depan komplek rumah teman kamu saja. Kirim alamatnya, aku otw.
Send....

Aku menatap bangga dengan balasan ku, mana mungkin lagi dia bisa mengelak toh aku pura-pura otw. Wkwkwkw

Zeefa Kayla Micky
Ah menyebalkan sekali-_- yaudah aku tunggu di depan komplek Residen blok D. Hati-hati..

Balasan line dari Zee membuat ku mengembangkan senyuman puas ku. Enggak tau kenapa aku jadi bahagia sendiri sekaligus gemas dengan Zee. Andai saja Zee ada di sini mungkin sudah ku cubit-cubit pipi nya gemes.

Aku langsung berangkat menggunakan motor ku, padahal mau pakai mobil saja biar gak kena panasnya matahari di siang hari ini. Tapi Zee pakai motor.

Tidak susah aku mencari komplek Residen karna komplek itu bersebelahan dengan komplek Micky yang bearti rumah Zee. Aku langsung masuk ke dalam komplek dan mencari blok D, aku sudah melihat wanita disana duduk duduk diatas motor scoopy hitamnya sambil memainkan ponselnya, ya siapa lagi kalo bukan Zee. Aku sudah cukup mengenalnya sekarang.

PerjodohanWhere stories live. Discover now