BAB 7

177K 5.5K 40
                                    

WARNING TYPO BERSEBARAN DIMANA-MANA!!!

Hy aku datang lagi kasih lanjutan dari cerita gantung ku ini...

Langsung aja deh HAPPY READING ....

---***---

"Zee"

Hah?

Aku langsung menegakkan kepala ku, begitu wow sekali permisa sekalian. Ternyata dia orang yang bikin aku hampir stress gara-gara mikirin kejadian 5 hari lalu. Dia orang yang bikin aku uring-uringan gara-gara 5 hari yang lalu. Aistt, gak jelas banget.

Ya siapa lagi kalo bukan kak Gerral. Tunggu-tunggu. Kak Gerral disini? Hah? Astaga ya tuhan otomatis dia jadi pembimbing aku magang disini. Dan tadi kata pak Hendra aku jadi sekertaris penganti.

Jadi?

"Sudah ku duga, pasti kamu orangnya. Duduk saya akan menjelaskan apa saja pekerjaan kamu" Ucapnya menghilangkan ku dari pikiran-pikiran abstrak ku tadi.

"Hhem, iya pak. Makasih" jawab ku sopan terhadap pembimbing ku ini. Pembimbing magang.

Kak Gerral menjelaskan semuanya dengan ku alhamdulilah aku paham dan mengerti yang dijelaskannya .

"Oke, sekarang sudah waktunya bekerja. Selamat bekerja" ucapnya menyudahi pembicaraan diantara kami. Astaga awkawk banget canggung diri ini.

"I-iya pak, saya permisi dulu" ucapku mau berlalu.

"Mau kemana?" Tanyanya dingin.

"Ya melakukan tugas saya, pak" jawab ku malas, ih pertanyaan macam apa itu.

"Iya tapi mau kemana, kok keluar? Bukan kah kamu satu ruangan dengan saya? ya otomatis kamu melakukan tugasnya disini" yapp ucapannya berhasil membuatku mengangga lebar dan membulatkan mataku seakan dunia mau runtuh.

Satu ruangan?
Satu ruangan?
Satu ruangan dengan kak Gerral?
Huhh, kenapa satu ruangan dengannya. Aku tidak kuat, kamera mana? Mana kemera?

"Hhemm..... Kebiasan pasti melamun diajak bicara" ucapan kak Gerral membuyarkan pikiran ku kembali.

"Bapak beneran gak becanda? Mana ada ruangan sekertaris pengganti satu ruangan dengan kepala bagian keuangan. Ini ruangan Bapak, privasi Bapak, masa saya disini?"

"Ya kerjaan kamu emang disini. Kamu mau dimana lagi?" Ucapnya bertanya kembali kepada ku.

"S-saya diluar saja, pak."

"Tidak ada bantahan, kamu disini. Kamu duduk disitu, sudah disediakan" ucapnya dingin. Tanpa ku jawab aku langsung nurut apa katanya barusan. Setan apa yang merasuki diri kak Gerral. Ku mohon keluarlah.

"I-iya, pak" ucapku pasrah dan lesu. Ini sangat menyebalkan. Kenapa bisa kak Gerral jadi pembimbing ku? Kenapa jadi satu ruangan dengan kak Gerral?

Ihh ini aku benaran harus banget ada disini?

Aku langsung sibuk dengan tugas ku sekarang ini. Jadi sekertaris? Hhem, gampang lah aku sudah pernah jadi sekertaris ini dikantor ayah. Ku pikir jadi sekertaris disini tidak menyusahkan. Yang menyusahkan itu hanya satu, aku satu ruangan dengan kak Gerral.

Ku liat kak Gerral sangat sibuk dengan layar monitor nya. Hhem, perfect banget. Ku liat wajahnya tirus, bibir tipis, rambut klimis, mata mbak elang seperti mengitimidasi mangsanya.

Ugh super super over dosis perfect. Tapi sayang, sangat sayang malah, huhh sifatnya yang jutek, cuek, dingin, menyebalkan, ugh sampai disini aku merasa sangat-sangat dingin padahal disini ac suhu nya normal. Sangat normal malah.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang