BAB 29

114K 2.9K 126
                                    

Say hayyyyyyyy Gerral dan Zee hadirrrrrrrr nih guyss .......
.
Aku update guyysssss, aku hadirr.... wkk lebay ya? Maafin haha😊✌
.
Oke, pertama aku mau minta maaf, karna disaat vote yang udah memenuhi syarat aku belum update juga.
Kedua, tunggu yah aku mau teriak dulu "aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" aku senang banget, notifikasi wattpad ku tidak pernah sunyi. Notifikasi yang menandakan kalian yang ngasih aku vote, notifikasi yang menandakan ada komentar kalian yang pengen aku lanjutin cerita ini, dan notifikasi yang menandakan kalian membuat ceritaku ke daftar cerita kalian. Boleh gak aku berbangga hati? Aku senang banget dapat dukungan dari kalian. Makasih banyak ya guyss😊😍
Yang ketiga, Happy reading yaaaa😍

#maafkan bila ada kata-kata yang tidak sesuai atau ada Typo. Mohon dimaklumi guys😊
.
Cekidot aja deh langsung ya. Semoga kalian suka😆
.
.

---------------***----------------

"Kak"

"Iya sayang, kenapa?" jawab Gerrel lembut sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

Mereka baru saja selesai main air dipantai tadi. Yapp mereka sudah sampai di pantai sejak sore tadi, baru saja sampai Zee sudah merengek minta main di pantai. Dan apalah daya Gerral untuk menolak dia tidak bisa. Dia sangat tidak ingin membuat Zee kecewa.

Sekarang mereka berada di balkon villa. Villa yang langsung berhadapan dengan pantai. Villa ini milik papa Gerrel.

Ini mbahkan sudah malam, mereka juga baru saja menyelesaikan makan malam mereka.

"Kakak gak capek?"

"Capek?" Beo Gerral.

"Ya capek hampir seharian nyetir terus sampai pantai langsung Zee ajak main air hmm"

"Enggak sama sekali, capek kakak udah hilang saat kita main air dipantai tadi." jawab Gerral sambil merangkul Zee, memberikan kehangatan dikala angin pantai yang dirasa sangat dingin saat ini. Dia tidak ingin membiarkan angin malam membuat Zee jadi sakit.

"Kok bisa?"

"Tentu bisa sayang, melihat tawa kamu dipantai tadi rasa capek kakak udah hilang. Kamu Sumber tenaga kakak" ucap Gerral lembut, mengelus rambut Zee dengan lembut sesekali dia memberikan kecupan hangat dikening Zee.

Zee langsung memeluk Gerral, menyembunyikan wajahnya yang merona di dada bidang Gerral. Dan itu berhasil membuat Gerral terkekeh.

"Yaudah, kamu tidur gih" kata Gerral sambil mengelus rambut Zee.

"Kakak gimana?" tanya Zee mendongak akan kepalanya menatap wajah Gerral.

"Tidur juga dong" jawab Gerrel gemes sambil menyentil hidung Zee.

"Ayoo"

-
Skip
-

Zee membuka matanya dengan perlahan. Tangannya meraba-raba samping kirinya, tersadar tidak ada orang disana Zee langsung duduk tegak.

"Kak" panggil Zee.

Hening, tidak ada jawaban.

Kak Gerral kemana ya, batin Zee.

Ah mungkin kak Gerral keluar sebentar, lebih baik aku mandi saja dulu. Pikir Zee.

Zee langsung bangkit dari kasur dan pergi ke kamar mandi.

Dilain tempat.

"Gimana semuanya, sudah siap berapa persen?" tanya Gerral kepada semua orang di depannya.

PerjodohanHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin