bertemu lagi

23.4K 1.2K 12
                                    

Ketika kamu kesulitan, tuhan mengirimkan aku untuk membantu kamu. Dengan senang hati aku membantumu, wahai calon pacar.

.

Mungkin ini yang di sebut dengan jodoh, kita selalu bertemu, meskipun dalam situasi berbeda dan keadaan yang berbeda.

.

"Rafanda Dinayah." "Zayyan Abinaya." dua kalimat itu terus di sebut oleh Rafanda berulang-ulang dengan suara pelan. Dan itu membuat kepala Rafanda pusing memikirkannya.

"Masa sih aku jodoh sama dia? Tapi nama kita berdua emang mirip sih!"

"Nggak-nggak ini cuma akal-akalan tuh cowok aja."

"Fan, lo kenapa? Daritadi gue liatin mulut lo komat-kamit nggak jelas." suara Jelita membuyarkan lamunan Rafanda, lebih lengkapnya nama nya Jelita Asyraf, gadis bertubuh tinggi dan yang pasti langsing, tidak seperti rafanda yang bertubuh gendut, keturunan Arab-Indonesia membuat Jelita mempunyai wajah yang cantik namun IQ nya lemah dan rada-rada lola, dan dia adalah satu-satu nya teman Rafanda dari bayi hingga kuliah.

"Apaan sih Ta, gue baik-baik aja kok."

"Masa sih? Tapi tadi gue liat lo senyum-senyum nggak jelas, kemasukan setan ya Fan?"

"Enak aja, emang gue onta kaya lo lola (loading lama)."

"Ih tega banget sih Fan, jadi temen. Masa gue di bilang onta."

"Iya lo emang kayak onta, pas banget lu keturunan arab."

"Gue bukan onta, oh ya Fan nanti pulang kuliah ada acara nggak?"

"Kenapa emangnya? Lo mau traktir gue?" Rafanda berbicara sambil menguyah kentang goreng yang tadi di beli Jelita sewaktu jam istirahat.

"Ya ampun Fan, fikiran lo tuh ya selalu minta traktiran dan makanan, gue mau ngajak lo nemenin gue,"

"Nemenin ke mana?"

"Ke seleksi buat jadi model, lumayankan Fan kalau gue jadi model, lo boleh minta makanan apapun yang lo pengin."

"Oke, pake motor aja perginya, jangan pake mobil takut macet."

"Yaudah, terserah lo aja"

*

"Yakin kita mau naik ini?" Tanya Jelita ketika melihat motor matic Rafanda, yang super kotor karena belum di cuci dari 5 bulan yang lalu.

"Iya, udah ayo naik nanti lo ke buru terlambat."

"Pake mobil lo aja deh fan, nanti kita nggak boleh masuk kalo pake motor butut lo ini" Rafanda yang sudah duduk manis di motor nya langsung berdiri.

"Yaelah Nta, udahlah pake ini aja, gue lagi males nyetir, lagian nih motor kasian nggak di pake-pake." Rafanda biasa memanggil Jelita dengan sebutan Onta.

"Gue aja yang nyetir" Jelita tersenyum senang, memohon agar di perbolehkan menyetir mobil Rafanda.

"Nggak, mobil gue masih baru, sayangkan kalo nanti kaya mobil gue yang kemarin lo tabrakin ke trotoar jalan, untung aja nggak sampai nabrak orang, kalo nabrak udah masuk penjara kita sekarang!" memang 2 bulan yang lalu mobil Rafanda rusak parah dan itu semua karena Jelita yang sampai saat ini tidak bisa menyetir mobil dengan baik.

"Hehehe, sorry Fan, lagipula udah gue ganti kan sama yang baru."

"Yaudah, sekarang lo naik, atau gue ke atas mau tidur siang, lo tuh udah ganggu waktu tidur siang gue,"

Jelita segera naik ke atas motor Rafanda, dan mereka akan pergi ke salah satu mall yang sedang mengadakan seleksi pemilihan model.

*

"Tuhkan gue bilang apa, jangan pake motor ini. Sekarang gimana coba? Mana acaranya udah mau di mulai lagi." Jelita sedang memarahi rafanda karena ban motor Rafanda bocor.

"Udah sih diem Nta, gue lagi mikir nih gimana caranya biar kita bisa pergi ke mall dengan cepat, mana di sini sepi banget lagi, mana nggak ada angkutan umum." Rafanda menoleh ke kiri  dan kanan mencari angkutan umun atau tukang tambal ban namun tidak ada. Yang dia dapati malah Jelita yang sedang menangis.

"Onta yang cantik, sahabat gue yamg paling baik, berhenti dong nangisnya nanti cantik lo luntur," Rafanda berusaha merayu Jelita agar berhenti menangis.

"Ada apa?" Suara berat seorang laki-laki terdengar, Rafanda menoleh ke arah suara tersebut, dan taraaa... dia bertemu lagi dengan Zayyan.

"Nggak ada apa-apa." jawab rafanda berbohong di tambah dengan nada ketusnya.

Sedangkan Jelita berhenti menangis dan langsung berlari ke arah Zayyan sambil tersenyum lebar.

"Wow aku pasti lagi mimpi, ini beneran kak Zayyan Abinaya kan? Model yang terkenal itu." Jelita langsung histeris sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Iya dan kamu bukan mimpi, saya memang Zayyan Abinaya"

"Wah, salam kenal Kak" ucap Jelita, sedangkan Rafanda sedang sibuk menggerutu di dalam hatinya.

"Dasar lo Onta Lola, tadi aja sebelum ada Kak Zay, lo nangis nggak mau berhenti, setelah ngeliat yang cakep langsung diem Nangisnya."

"Ban motor kamu bocor ya?" Tanya zayyan menghadap ke arah Rafanda, bukannya menjawab, Rafanda hanya diam saja, tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan Zayyan.

"Iya" jawab jelita dan rafanda hanya mengangguk terpaksa.

"Bareng aja sama saya, memang nya kalian mau ke mana?"

"Ke mall, aku mau ikut seleksi untuk jadi model."

"Yaudah kalau gitu pas sekali, saya juga mau ke sana."

Dan dengan senang hati Jelita masuk ke dalam mobil Zayyan, dan duduk di samping Xayyan.

"Kamu tidak mau ikut?"

"Iya fan lo nggak mau ikut?"

"Nggak, gue mau naik motor aja, masa iya motor nya gue tinggal di sini, meskipun jelek begini, motor ini kesayanngan gue sebelum gue punya mobil, jadi gue nggak akan ninggalin motor ini."

"Sudah ikut saja, soal motor kamu nanti saya yang urus, dan saya pastikan motor kamu aman."

Rafanda mengangguk dan masuk ke dalam mobil Zayyan dan duduk di kursi penumpang sendirian.
.
.
.
.
.

Nur Azizah, Bekasi, 24 juni 2016. {sudah di revisi}

Fat? No Problem ✅ Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang