panda unyu

13.7K 782 3
                                    

Gombalan kamu itu, yang buat aku makin gendut. sadar nggak sih kamu? sekali kamu rayu aku, saat itu juga aku harus begadang dan makan malam karena nggak bisa tidur.

.

Panggilan kesayangan kamu itu yang buat aku makin jatuh cinta.

.

Banyak mata yang menatap aneh ke arah pasangan yang sedang duduk berhadapan, siapa lagi kalau bukan Rafanda dan Zayyan. Mereka berdua masih berada di tempat sushi, Rafanda hanya bisa melamun menunggu Zayyan makan, Zayyan makannya memang cukup lama, dan itu membuat Rafanda bosan.

"Kenapa sih kakak mesen teh pocinya nggak pake gula? Nggak ada rasanya, nggak enak." Rafanda bertanya, dia sempat bingung karena tadi Zayyan memesan teh poci tidak pakai gula.

Zayyan sudah selesai makan. Dan dia juga sudah membayar semua makanannya, tapi dia masih belum ingin pergi dari Restaurant karena masih ingin berbincang-bincang dengan Rafanda Dan dia pun tertarik dengan pertanyaan rafanda barusan.

"Suka aja, itu bagus buat tubuh saya, karena tidak mengandung gula, mengurangi gula di masa muda bisa berpengaruh baik di masa tua, jadi ketika tua nanti saya tidak kena diabetes dan juga bagus untuk kamu, lagipula untuk apa pakai gula, kalau yang di depan saya sudah manis." Rafanda menengokkan kepalanya mencari orang di belakangnya, namun tidak ada siapa-siapa.

"Siapa yang manis?" Rafanda memikirkan kata Zayyan barusan. Yang ada di depan Zayyan hanya dirinya.

"Kamu, memangnya siapa lagi?" Zayyan tersenyum dan pipi chubby Rafanda berubah menjadi warna merah merona.

"Sudah malam kak, aku ngantuk" Rafanda mencoba mengalihkan pandangan Zayyan, agar Zayyan tidak terlalu memperhatikan wajahnya yang merona karena gombalan Zayyan.
zayyan melihat arlojinya yang berada di tangan kirinya, betul kata Rafanda, sekarang sudah malam dan para pengunjung Restaurant juga sudah mulai sepi.

"Iya sudah malam, ayo kita pulang, biar saya antar kamu sampai ke rumah."

Zayyan mengantar pulang Rafanda ke rumah rafanda.

"Mau masuk dulu Kak?" Sepertinya Rafanda sudah mulai baik kepada Zayyan, sikap judes nya sudah menghilang sedikit demi sedikit.

"Tidak, besok saya ada pemotretan. kamu mau ikut saya pemotretan tidak?" Tanya Zayyan membuka kaca jendela mobilnya, agar Rafanda bisa mendengar apa yang ia ucapkan.

Rafanda masih berdiri di luar pagar rumahnya, bingung dengan ajakkan Zayyan, menimang-nimang apakah iya menyetujui ajakan Zayyan atau menolaknya, memangnya besok Jelita tidak ada jadwal? Kalau ada berarti Rafanda harus menolak ajakan Zayyan.

"Aku lihat jadwal nya Jelita dulu ya Kak, kalau besok dia tidak ada jadwal aku mau ikut! Memangnya pemotretannya di daerah mana? Outdoor atau indoor?" Tanya rafanda.

"Outdoor, di taman dekat kantor, bagus kok tamannya, oleh sebab itu aku mengajak kamu."

"Yaudah, nanti malam aku telefon Kakak deh. Hati-hati di jalan kak" ucap Rafanda ketika melihat mobil Zayyan hilang dari penglihatannya.

*

"Laper banget, mana mie instan abis lagi, adanya cuma telur terpaksa deh bikin telur dadar, meskipun rasanya nggak jelas, yang penting makan," Rllafanda mengelus perut buncitnya, perutnya mulai bersuara meminta makan, padahal tadi dia sudah makan sushi namun rasanya seperti belum makan tiga hari.

Rafanda membuat telur dadar dengan cekatan, tidak perlu waktu lama telurnya sudah matang. Kemudian menaruh telurnya di atas piring dan memakannya dengan lahap.

Kebiasaan yang tidak pernah hilang dari hidupnya, yaitu bangun malam dan berjalan ke dapur untuk makan malam, seperti nya bukan makan malam tapi makan tengah malam.

Kebiasaan itu muncul ketika dia duduk di bangku SMP, dulu Papa dan Mamanya sudah mulai sering meninggalkannya, jadi makannya tidak teratur dan dia merasa kesepian, di saat kesepian itu datang Rafanda selalu makan dan lupa untuk berhenti jadilah Rafanda si cewek gendut.

Setelah kenyang Rafanda kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya.

*

Ponsel Rafanda berdering di atas nakas samping tempat tidurnya, membuat Rafanda harus memakasakan matanya agar bisa membuka mata dan melihat siapa orang yang tega membangunkan Rafanda di pagi hari, tidak tau apa Rafanda semalam habis begadang sambil makan telur dadar?

'Zayyan Abinaya'

Mata Rafanda terbuka seluruhnya, ternyata Zayyan yang menelfonnya, lalu Rafanda duduk di kepala ranjang dan menjawab panggilan Zayyan.

"Selamat pagi panda unyu!🐼
Sudah bangun belum?" Suara indah Zayyan terdengar di telinga Rafanda.

Sejak kapan Zayyan memanggilnya dengan sebutan panda? Apa Zayyan tau bahwa Rafanda sangat menyukai Panda?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kapan Zayyan memanggilnya dengan sebutan panda? Apa Zayyan tau bahwa Rafanda sangat menyukai Panda?

"Seharusnya beri salam dulu, tidak sopan." jawab Rafanda, tetapi Rafanda senang juga di panggil Panda Unyu.

"Eh iya maaf, saya ulangi assalamu'alaikum Panda Unyu! Selamat pagi." suara Zayyan terdengar bersemangat.

"Wa'alaikumsalam, selamat pagi Kak Zay! Ada apa Kak?" Tanya Rafanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wa'alaikumsalam, selamat pagi Kak Zay! Ada apa Kak?" Tanya Rafanda.

"Kamu lupa ya? Semalam kan saya ngajak kamu untuk pemotretan." Rafanda benar-benar lupa bahwa dia di ajak menemani Kak Zayyan pemotretan.

"Iya kak aku mau, lagian hari ini Jelita nggak ada jadwal, jadi aku free."

"Cepat siap-siap, nanti jam 7 saya menjemput kamu, dan saya pastikan kamu sudah siap!"

"Oke, aku siap-siap dulu." Rafanda mematikan sambungannya lalu berlari ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
.
.
.
.
.

Banyak ya gambar pandanya? Hehehe😁 memang si rafanda suka banget sama panda, katanya sih menggemaskan🐼

Nur Azizah, Bekasi, 28 juni 2016. {sudah di revisi}

Fat? No Problem ✅ Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang