berita hoax

6.4K 394 18
                                    

Benci dan cinta memang beda tipis, dan kali ini aku merasakannya.

.

Bukan cantik atau kurusnya kamu yang membuatku jatuh cinta, tapi tertawamulah yang membuatku jatuh cinta.

.

"Fanda... gue kepilih, ya ampun Fan senengnya tuh di sini (menunjuk dadanya), nggak sia-sia Fan ternyata gue dandan semaksimal mungkin kemarin." Jelita memasuki kelas sambil berteriak-teriak, untung saja dosen belum masuk, dan para teman yang lain hanya memandang Jelita sekilas setelah itu kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Lo kenapa sih Nta, dateng-dateng bukannya bawain sarapan buat gue, ini malah teriak-teriak," Rafanda yang sedang mendengarkan musik di handphone nya merasa terganggu.

"Lo tau nggak Fan, sekarang gue udah resmi jadi model, dan nanti pulang ngampus, gue akan traktir lo, apapun yang lo mau pasti gue beliin." Jelita duduk di kursi samping Rafanda.

"Lo seriusan? Oke deh kalo gitu, dan ini tugas lo." Rafanda memberikan makalah yang harusnya di kerjai oleh Jelita, namun selalu Rafanda yang mengerjakannya karena Jelita yang lola.

"Thank you my best friend." ucap Jelita

"You're welcome onta lola."

*

"Udah kenyang belum Fan? Lo mau apalagi?" Tanya Jelita.

Rafanda menggeleng "gue belum kenyang, lo gimana sih katanya mau turutin apapun yang gue mau, tapi baru segini aja lo udah rewel."

"Bukannya rewel, tapi lo itu kebangetan Fan, lo udah makan 2 loyang Pizza, nasi goreng 1 piring, dan sekarang lo udah makan 3 gelas Es Krim, belum lagi minumnya udah 5 gelas dan itu masih mau nambah lagi."

"Yaudah deh sekarang kita pulang, tapi besok lo harus traktir gue lagi,"

"Oke."

"Nta, bantuin bangun! Gue nggak kuat bangun nih!" Rafanda berusaha bangun dari kursi yang dia duduki namun tidak bisa.

"Fan, kayaknya lo harus diet deh," jelita melihat tubuh sahabatnya yang makin hari bukannya makin kecil malah tambah membesar.

"Nggak ah, males gue! Ngapain sih pake diet segala, punya pacar aja nggak." Rafanda masih terus melanjutkan makannya.

"Lo itu sebenernya cantik Fan, tapi lo kurang kurus, gimana kalo lo ikut gue nge-gym aja? Gue selalu nge-gym setiap dua hari sekali, lo mau ikut nggak?" Jelita memberikan solusi agar Rafanda bisa menurunkan berat badannya tanpa harus diet, yaitu dengan cara nge-gym dan juga pola hidup sehat.

"Gue nggak suka nge-gym onta, lo tau kan kalo nge-gym itu keringetan, ih nggak banget."

"tapika Fan itu semua demi kesehatan elo, Stop, stop lo nggak boleh makan lagi, mending sekarang lo anterin gue ke toko buku." Jelita menarik tangan Rafanda yang sedang memegang cup Es Krim kemudian Jelita mengambil cup tersebut dan menaruhnya di meja.

"Maksa banget sih lo Nta, awas aja nggak akan gue bantuin lo bikin tugas lagi."

*

"Fan lo liat majalah yang ada covernya gue nggak? Lo cari ya... bantuin gue," ucap Jelita lalu Jelita pergi ke arah rak buku lain, mencari majalah yang di depannya terdapat foto dirinya, dia akan membeli majalah tersebut dan menyimpannya sebagai kenang-kenangan. Karena itu foto hasil pertama dia menjadi cover majalah.

"Yang ini bukan?" Rafanda sudah ada di samping Jelita, dan dia menyodorkan satu buah majalah yang di depannya terdapat foto Jelita.

"Iya, lo nemu di mana? Kok tadi gue cari nggak ada ya?" Jelita menggaruk-garuk kepalanya bingung.

"Di tempat majalah lah, lagian lo itu sekarang udah jadi model kenapa masih lola sih, lo itu salah tempat, lo nyari nya malah di rak buku 'novel roman' ckck sampai tahun monyet juga nggak akan ketemu." Jelita lalu mengangkat kepala nya dan melihat bahwa dia memang sedang berada di rak buku untuk novel roman.

"Hehehe sorry Fan, gue nggak lihat, yaudah kita liat majalah lagi yo, siapa tau ada yang tentang gue." Rafanda hanya mengikuti Jelita dengan malas.

Jelita memilih majalah yang akan di belinya sampai matanya mengarah pada satu majalah yang membuat matanya hampir keluar, saking kagetnya dia sampai meneriaki nama Rafanda kencang.

"Fanda, lo ke sini sekarang,"

"Kenapa sih? Lo tuh ya Nta demen banget bikin gue capek." Rafanda lari menghampiri Jelita yang sedang memegang satu buah majalah.

"Lo harus liat ini." Jelita memberikan majalah tersebut ke Rafanda.

Rafanda melihat cover majalah tersebut, hanya ada foto Zayyan, tidak ada yang aneh dari covernya, lalu apa yang membuat Jelita sampai berteriak memanggil namanya?

"Nggak ada apa-apa kok," rafanda mengembalikan majalah tersebut ke tangan jelita.

"Fan, tunggu dulu! Lo nggak lihat ini!" Jelita menunjukkan tulisan besar yang berada di bawah foto Zayyan.

Zayyan abinya, seorang model tampan dan multitalent yang sedang naik daun, terlihat di trotoar jalan dan memarahi seorang perempuan bertubuh besar yang di perkiran perempuan tersebut adalah pembantunya.

Rafanda sangat marah dengan tulisan yang baru saja di bacanya, apa-apaan? Rafanda di bilang pembantunya Zayyan? Kenal saja tidak. Mereka baru bertemu dua kali.

Rafanda lalu mengambil majalah tersebut dan membawanya ke kasir dan membayarnya, sedangkan Jelita masih melihat-lihat majalah yang lain, dan tidak tau bahwa dia telah di tinggal oleh rafanda.

Jelita mencari Rafanda, namun dia tidak menemukan rafanda, dan dia sadar bahwa dia telah di tinggal oleh Rafanda, jelita pun berjalan cepat ke arah kasir dan membayar majalah yang di depannya terdapat foto dirinya kemudian pergi dari toko buku tersebut sendirian.
.
.
.
.
.

Nur Azizah, Bekasi, 24 juni 2016. {sudah di revisi}

Fat? No Problem ✅ Sudah TerbitWhere stories live. Discover now