LDR 4

40.7K 2.1K 45
                                    


Lenta duduk disamping Laut yang tengah sibuk dengan laptopnya. Menurut keterangan Laut beberapa menit yang lalu bahwa ia sedang mengerjakan tugas Ilmu Alamiah Dasar untuk hari kamis, minggu depan. Terlebih ini adalah tugas individual sehingga Laut harus bekerja ekstra demi nilai A.

Lenta mencoba menyibukkan diri dengan layar TV, ia menonton drama korea hasil meminjam kaset DVD dari Sheila. Tak perduli dengan gerutuan Laut yang sedari tadi menyuruhnya untuk diam karena merusak kosentrasi Laut yang tengah mengetik.

"Astagfirullah. Ada ya, manusia ganteng kaya Yong Hwa." Desisnya membuat Laut yang duduk disebelahnya memutar bola matanya. Ia kemudian sibuk kembali dengan laptop yang ada di pangkuannya.

Lenta refleks menyandarkan kepalanya pada bahu Laut saat adegan dimana aktor Jung Yong Hwa tengah membawa aktris Park Shin Ye pada tempat duduk kosong yang ada di sepedanya. Shin Ye sendiri menyandarkan kepalanya pada punggung Yong Hwa.

Laut merasa jika kekasihnya sudah benar-benar terbawa dengan suasana di dalam drama korea tersebut. Oke. Laut menyerah, percuma ia sedari tadi berusaha untuk mengerjakan tugasnya namun pikirannya sendiri pada gadis disebelahnya.

"Len." Panggil Laut yang hanya direspon dengan sebuah gumaman kecil dari Lenta, gadis itu masih memusatkan pikirannya pada layar TV berukuran 21 inci. Laut memutar bola matanya kesal. Laptop yang tadi ada di pangkuannya diletakkan pada sofa yang menjadi sandaran punggungnya dengan Lenta. "Gue kebawah yah."

Lenta langsung mengangkat kepalanya dari bahu Laut, memberikan tatapan super tajam yang dimilikinya pada kekasihnya itu. "Kebawah aja sana. Gue juga mau balik." Lenta mengalihkan pandangannya dari Laut, kedua tangannya bersedekap di atas dadanya.

"Len..." Baru saja Laut akan menjelaskan maksudnya sebuah ketukan pintu membuatnya menoleh. Dan di celah pintu yang terbuka tak sampai 45° terdapat gadis dengan wajah bersalahnya. Lenta ikut memandang pada celah pintu tersebut, sedikit kesal karena yang ada di sana adalah sosok gadis yang berani-beraninya mencium kekasihnya.

"Kenapa Cha?" Tanya Laut. Ia masih pada posisinya.

"Mau ngomong sama lo berdua boleh? Gue nggak mau dituduh perebut cowok orang sama cewek yang lagi cemberut di sebelah lo." Senyum jail mengembang manis di wajah cantik Chacha membuat Laut terkekeh pelan dan Lenta cemberut.

"Masuk aja." Laut mempersilahkan. Dengan gerakan cepat, Chacha sudah berada di dalam kamar Laut, ia kemudian menghampiri sepasang kekasih itu, bahkan saat ia duduk di depan keduanya tangan Laut tengah menggenggam erat tangan Lenta. Laut tahu gadisnya tengah kesal, jadi inilah satu-satunya cara agar Lenta tidak murka pada Chacha.

Chacha masih mengembangkan senyumnya, kali ini senyum jail itu berubah menjadi senyum penyesalan saat melihat kilatan kemarahan di mata indah Lenta. Lagian, mana ada seorang gadis yang tidak marah melihat kekasihnya berciuman dengan wanita lain. "Gue minta maaf sama lo, Len." Lenta masih diam, kilatan kemarahannya cukup berkurang dan memandang Chacha penuh penuntutan. Chacha mengerti, ia menundukkan kepalanya. "Gue sayang sama Bayu. Beberapa minggu yang lalu gue putus sama dia. Itu karena gue yang terlalu cemburuan. Dia deket sama Kei, anak kelasan Laut. Ya, meskipun gue tahu kalau bukan cuma Bayu yang deket sama Kei, Laut, Sheila, Fian, Harlan sama anak-anak yang lain juga. Tapi, gue ngerasa kalau Kei lagi berusaha deketin Bayu. Makanya, gue minta tolong sama Laut buat bikin Bayu cemburu. Tapi kenyataannya, saat Bayu lihat itu semua dia malah jijik sama gue, dan sekarang dia nggak mau ngomong sama gue. Boro-boro ngomong, ngelirik gue aja nggak." Suara Chacha mulai bergetar, Lenta jadi tak tega melihatnya, ia melepaskan genggaman tangan Laut dan beralih memeluk Chacha. Ia sangat paham bagaimana perasaan Chacha, karena beberapa jam yang lalu ia merasakannya.

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang