LDR 15

29.7K 1.3K 119
                                    

LDR 15

Lenta menatap pria yang ada dihadapannya dengan mata penuh cinta, terlebih dengan kedua tangan mereka yang saling berkait. Senyum manis itu mengembang bukan hanya dari bibir Lenta melainkan juga bibir pria yang ada di hadapannya itu.

"Ku mohon Nawang Wulan, jangan pergi." Pinta pria itu dengan mata yang berkaca-kaca, ia tak sanggup jika harus ditinggalkan oleh wanita—bidadari—yang telah menemani hidupnya selama beberapa bulan terakhir ini.

"Maaf Tarub, aku harus pergi." Lenta merentangkan selendang berwarna putihnya, bersiap untuk meninggalkan bumi. Namun pria yang disapanya dengan Tarub itu jatuh di depan Lenta membuat Lenta mengurungkan niatnya, dilipatnya kedua kakinya, ia menangkup wajah Tarub yang menunduk. "Percayalah, aku akan tetap ada di sini." Lenta menarik tangan kanannya dan meletakkan tangan kanannya tepat di atas dada kiri pria itu.

"Aku mencintaimu, Lenta." Lenta menarik kedua tangannya namun dengan cepat pria itu menarik kembali tangan Lenta kedalam dekapan kedua tangannya.

"Lukas, ini salah! Bukan itu dialognya." Bisik Lenta dengan geram, terlebih pandangan semua mata kini menatap mereka dengan bingung sekaligus ingin tahu.

"Aku mencintaimu Lenta." Pria yang disebutnya sebagai Lukas itu kini menatap dalam kedua mata Lenta. Ya, saat ini tepat Lenta tengah mengisi drama kampusnya, dan disaksikan oleh ratusan penonton yang memadati aula kampusnya itu. Bukan hanya itu, dari ratusan penonton tersebut, terdapat beberapa orang terdekatnya, orang tua, keluarga, juga sahabat-sahabat Lenta yang lain.

"Ehem, maaf." Seorang pria tampan dengan membawa sebuket bunga mawar pink soft itu kini berdiri di belakang Lenta, dari suaranya saja Lenta tahu pria itu siapa, namun untuk memastikannya Lenta menoleh ke belakang. Lukas sendiri kini bangkit dari duduknya, menatap tajam pria yang ada di hadapannya, sementara Lenta berada di tengah-tengah keduanya. "Tapi seharusnya kau mengatakan cintamu pada Nawang Wulan, bukan Alenta Samudra." Koreksi pria itu pada Lukas.

Lukas menatap kesal pria itu. Seharusnya sore ini ia bisa mendapatkan kata cinta dari Lenta, namun gara-gara pria ini semuanya hancur berantakan. "Maaf, tapi ini bukan urusanmu." Dengus Lukas dengan pelan. Namun pendengaran pria itu cukup tajam, ia menatap pria yang berani-beraninya menyatakan cinta pada gadisnya itu dengan tak kalah tajam.

Salah satu crew dalam drama itu buru-buru meminta sang penjaga tirai untuk menutup tirainya namun sang sutradara menahan, ia masih ingin melihat adegan diluar skenario yang telah dibuat oleh penulisnya, bahkan sang penulis skenario kini menatap adegan di atas panggung itu dengan seksama, tak kalah serius dengan sang sutradara.

Pria itu hanya tersenyum sarkastik pada Lukas, ia tak perduli dengan kehadiran pria tersebut, dan meraih tangan gadisnya yang telah terlepas dari Lukas. Mata pria itu melembut dan sebuket mawar pink soft itu kini berada tepat di depan dada gadis itu. "Mawar cantik untuk gadis secantik Alenta Samudra." Jujur, Lenta merasa bingung harus berbuat apa, namun pada akhirnya ia meraih buket tersebut dan tersenyum tipis pada pria itu.

"Terimakasih." Ucapnya tulus dan membuat pria itu dengan tak sungkan mencium kening Lenta dengan penuh sayang, membuat Lenta memejamkan matanya dan menikmati aliran kasih sayang yang tercurah dari sana. dan, sorak-sorai penontonpun ikut menyuarakkan hati mereka yang tengah bersorak gembira. Namun, ada pula sorak-sorai itu dengan nada iri, iri karena mereka tak bisa seromantis itu dengan pasangan mereka saat ini.

Tirai pun tertutup dengan pemandangan terakhir tatapan tajam dari Lukas. Sang narator muncul di depan tirai tersebut, tersenyum manis pada seluruh penonton. "Jaka Tarub merasa kesal dengan kahadiran pria tersebut, pria yang menganggap Nawang Wulannya sebagai gadis bernama Alenta Samudra. Dan, siapakah Alenta Samudra serta pria yang baru saja hadir dan mengaku jika Jaka Tarub tidaklah pantas mengungkapkan cintanya pada Alenta Samudra?" Dengan senyum misterius narator itu pergi dari panggung diiringi dengan tirai yang terbuka, menampilkan tiga pemain yang sama saat tirai itu tertutup.

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang