Part 11 [She's So Cruel]

50.6K 3.6K 46
                                    

Hello, aku ada pengumuman bentar '-'/

Tadi aku ngeliat, aku nerbitin part 10 terus ada beberapa yang kepotong. Kalo yang ngebaca part 10 itu dengan part yang terpotong, silahkan baca ulang. Takutnya, kalian malah gak ngerti sama alur ceritanya.

But I hope You'll Enjoy!

Stella side

"Apa kau lelah?" tanya Jeremy padaku, aku menggeleng.

"Tunggu sebentar, aku akan mengambil sebuah cangkang keong. Kau dapat mendengar suara arus air itu dari cangkang tersebut." ucapnya, aku menangguk. Ia pria yang cukup perhatian.

Tak lama, ia mulai berenang menjauhiku.

Aku menatap kearah sekelilingku, dan aku menemukan sebuah kepiting kecil. Aku hanya memandangi tingkahnya, namun sepertinya, ia sedang sibuk dengan kegiatannya.

"Kau sendiri?" tanya seseorang yang membuatku menoleh. Ah, ternyata Alice.

Sebenarnya aku sedikit enggan berbicara dengannya.

"Aku bersama dengan Jeremy, hanya saja ia sedang mencari sesuatu untukku" ucapku, ia tersenyum sinis. Benar, dimatanya aku selalu salah.

"Dasar gadis bodoh. Kau terlalu berani memerintah seorang pangeran karena pangeran menyukaimu? Hah, dasar gadis bodoh" ucap Alice yang membuatku sedikit tersentak. Aku tidak menyuruhnya, dan memang ia yang menawarkan diri bukan?

"Tetapi, ia yang-"

"Aku tak peduli! Aku tak tahu, mengapa pangeran menyukaimu! Kau terlihat biasa saja!" ucap gadis itu yang membuatku sedikit.. Merendahkan diri.

Aku tahu, aku tak secantik dirinya.

"Kau tahu? Kemarin pangeran habis mengajakku menciumku. Tentu, aku menikmatinya" ucapnya padaku, tentu aku tidak akan mudah percaya dengan perkataannya.

"Dan itu, kami bermain dibelakangmu" ucapnya yang memutari tubuhku dan berhenti tepat didepanku.

"Para Mermaid tidak dapat mengontrol nafsunya, dan kau tau itu" ucapnya yang membuatku.. Sedikit sakit hati.

Benarkah itu?

"Bahkan, kau tidak pernah diberikan cairan ini bukan padanya" ucapnya, aku menatapnya. Sebuah cairan yang berwarna merah muda, dan menyala terang dengan botol yang disusun semedemikian rupa.

Indah.

Aku memilih menggeleng, tentu, aku tak tahu ada cairan itu.

"Itu cairan apa?" tanyaku, ia tersenyum menang kearahku.

"Ini cairan cinta. Setiap Mermaid akan memberikan cairan ini kepada pasangannya. Dan kau belum menerimanya?" ucapnya prihatin kepadaku, aku hanya membuang pandangan darinya.

Apakah ia mencintaiku? Apakah pangeran berkata aku Matenya karena hanya ingin memanfaatkanku saja?

"Aku sedang berbaik hati. Jadi, akan kuberikan kau cairan ini. Ini pasti akan nikmat" ucapnya yang membuat kedua sudut bibirku terangkat.

Aku baru tahu, ada kalanya ia sangat baik padaku.

Ia tersenyum hangat kepadaku, dan memberikan botol itu kepadaku.

"Kau boleh habiskan itu"

Ucapnya, dengan cepat, aku meminum cairan itu. Takut takut cairan ini akan membaur dengan air laut.

Aku menutup botol cairan itu kembali, rasanya sangat manis.

"Aku tak percaya, jika kau sangat baik" ucapku, ia tersenyum kearahku.

"Kau mencintai pangeran Jeremy kah?" tanyanya, aku terdiam.

Apakah aku mencintainya? Mungkin. Tapi, hatiku sendiri berkata "Ya" dengan tegas.

"Kau mencintainya" ucap Alice lemah.

Tak lama, aku merasakan sakit kepala yang begitu sakit. Tenggorokan ku terasa tercekik, dan tubuhku benar benar remuk. Kakiku sangat ngilu dan tanganku perlahan lahan menjadi pucat. Tidak, kenapa aku bisa seperti ini?

"Dasar wanita bodoh. Tentu, cairan cinta itu tidak ada! Kau hanya terbutakan oleh cintamu pada Jeremy, sehingga dirimu jatuh." ucap Alice dengan senangnya, aku menatapnya dengan tak percaya.

Jadi ia berusaha menjebakku? Jadi, ia berniat untuk membunuhku?

Aku memegang kearah dadaku, tidak, kurasakan perlahan lahan detak jantungkku melemah.

"Selamat tinggal, tuan putri!" ucap Alice yang berlangsung begitu saja.

Aku terbaring diatas batu, menahan rasa sakit disekujur tubuhku. Dasar bodoh, mengapa kau mempercayai wanita ular itu?! Seharusnya, aku cukup mempercayai Jeremy, karena bagaimana pun ia adalah Mateku!

"Stella!!" pekik seseorang. Mataku mulai kabur, namun dari suaranya, aku tahu bahwa ia adalah Jeremy.

"Stella kau kenapa?" tanya Jeremy, dan mulai memangku ku. Ia menggengam tanganku.

"Jangan pergi, Stella" ucapnya sebelum semuanya menghitam.

My Posesive Mermaid PrinceWhere stories live. Discover now