Part 24 [She's Human]

46K 3.1K 25
                                    

JEREMY SIDE

Aku berenang menuju pulau tersebut, dengan hati yang dipenuhi rasa syukur.

Akhirnya, aku bisa sampai pada tempat ini. Disini, perjuanganku akan selesai, aku bisa merajut kasih dengan mateku kembali.

Dan semakin lama, aku semakin dekat dengan pulau tersebut..

Hingga aku tepat berada di depan pulau tersebut

Aku takjub melihat pulau peri dari malam hari, semua tampak berkilauan, dan beberapa debu berkilauan mulai menghiasi langit malam.

Semua tampak indah..

"Maaf, anda siapa?" tanya seorang peri pria menghampiriku, ia memiliki sayap Hijau, dan memegang tengku tanah liat. Dikepalanya, dihiasi beberapa bunga, dan celananya berhiasi beberapa Daun.

Ia adalah peri tanaman.

"Aku Jeremy Carlos. Aku kesini-"

"Pangeran mermaid?! Ah, kau kesini? Ayo ikut aku, kita akan pergi pada Ratu peri!" ucap Peri itu senantiasa menyambutku, aku tersenyum melihatnya.

Ia sangat ramah.

"Tunggu, kau terluka? Apakah kau menghadapi para hiu itu?" tanya peri itu, aku mengangguk. Sedangkan peri tersebut menatap kearahku kagum.

"Aku tak menyangka. Ayo, kita keratu peri!! Agar lukamu cepat diobati" ucapnya, aku mengangguk.

***

None Side

Hening..

Itulah keadaan di ruangan tersebut. Tak ada satupun orang yang angkat bicara.

Mereka semua menatap pada satu objek, yang dianggap membawa bencana bagi tempat mereka.

Semua bergulat pada pemikiran masing masing. Memikirkan peristiwa yang menimpah mereka, dan tak menyangka, bahwa ia adalah pelakunya.

"Alice.." panggil sang raja, seperti geraman. Sedangkan Alice? Hanya membalas tatapan raja dengan gugup dan takut. Tanpa membalas perkataan raja yang sempat memanggilnya tadi. Tubuhnya sudah sangat gemetar saat ia dihadapkan oleh beberapa tertinggi, raja, ratu, mermaid yang berada disana, dan ayahnya sendiri. Bahkan, ayahnya tak menyangka jika anaknya bisa berbuat seperti ini.

"Alice.." panggil raja sekali lagi, dengan sedikit keberanian, Alicepun menatap kearah raja.

"Y-ya yang m-mulia?" ucap Alice gugup. Ia sempat melirik kearah tongkat raja, yaitu Triton. Takut, jika ia akan dibunuh dengan tongkat itu. Menatapnya saja sudah bergidik ngeri.

"Kenapa kau melakukan ini?" tanya raja dengan suara yang cukup rendah, membuat siapa saja yang mendengarnya gemetar.

Sebelumnya, raja tidak pernah semarah ini, kecuali dulu saat pasukan Ursula menyerang mereka.

"A-aku.." ucap Alice yang semakin gugup, tidak bisa menjawab pertanyaan raja.

'Takk!'

Semua orang terkejut, termasuk Alice. Raja baru saja menghentakan tongkatnya, yang membuat Alice ngeri. Bahkan, satu ruangan saja takut melihat tongkat tersebut.

"Kau mendapatkan racun itu darimana?" tanya raja, menyerupai geraman. Sedangkan Alice? Bibir saja sudah gemetar, apa lagi berucap?

"JAWAB ALICE!"

"URSULA!"

Ucap Refleks Alice yang mengeluarkan jawaban saat raja mulai membentak. Ia segera menutup mulutnya, dan mengerutu kesal mengapa dirinya sangat bodoh.

Raja menatap kearah Alice dengan tatapan tajam, dan sesekali menggeram rendah.

Bagus, raja marah.

"Kau bersekutu dengan Ursula?" tanya raja yang membuat Alice membelalak.

"Tentu saja tidak" sergah Alice secepatnya. Ia tak ingin, dibunuh oleh tongkat Triton itu.

Karena menurut peraturan Pasifik, siapa yang bersekutu dengan Ursula atau penyihir lainnya, maka ia akan dibunuh dengan tongkat raja. Triton.

"Lalu, bagaimana kau bisa mendapatkan racun itu dari Ursula?" tanya raja mengintrogasi, mau tak mau, Alice harus menjelaskan alasan dan kejadian yang sebenarnya agar tidak ada kesalah pahaman tentang dirinya.

"W-waktu itu Ursula menjatuhkan racun tersebut, dan aku mengambilnya" jelas Alice gugup. Raja mulai menggeram dan bangkit dari singgah sananya.

Alice sempat berenang mundur sebelum ditahan oleh pengawal raja.

"Kau tahu! Karena kelakuanmu putraku harus mengarungi lautan! Ia harus bertemu dengan ratu peri untuk menyembuhkan matenya!!" ucap raja kencang, membuat Alice bergidik ngeri.

Habislah riwayatnya.

"Raja.." panggil seseorang, ternyata Nafa. Ia memajukan diri berenang kearah raja, dan siap melemparkan pertanyaan.

"Kau bilang pangeran Jeremy pergi ke ratu peri? Bukankah Stella seorang Mermaid? Menyembuhkan seorang mermaid yang terkena racun itu adalah diluar kekuasaan ratu peri bukan?" ucap Nafa, yang berhasil membuat raja bungkam.

"Jelaskan pada kami, Raja!" ucap Nafa yang memojokkan raja.

"Jaga tata krama mu, Nafa! Ingat kau hanya seorang pelayan!" ucap ratu Mermaid yang sontak membuat Nafa tertunduk.

"Maaf," ucap Nafa. Raja menghela nafas, dan sepertinya tak ada yang harus ia tutup tutupu lagi. Ini murni sebuah kecelakaan, dimana anaknya terkena kutukan dari Ursula.

"Kuharap, kalian mendengarkanku.." ucap raja berat.

"Mate anakku, Jeremy seorang manusia. Stella seorang manusia" ucap raja, yang mendapat pekikan terkejut orang orang disana.

Terdiam sesaat, namun tak lama, seorang prajurit mulau maju dan menatap raja tajam.

"Apakah pangeran Jeremy seorang penghianat?" ucap pengawal itu, sontak raja menyerang pengawal itu dengan Tongkatnya, Triton. Tidak terlalu kuat, mangkanya hanya menimbulkan luka saja.

"Jaga bicaramu! Ia terkena kutukan Ursula! Kasus ini seperti kasus ratu Ariel, hanya saja ini kembali pada keturunan yang 342 dari keturunannya. Karena itu, ia harus mematahkan kutukan tersebut pada ratu peri!" jelas raja, kembali hening. Beberapa Mermaid mulai berbisik bisik satu dengan yang lain, sesekali menatap kearah raja.

Bahkan, Alice sendiri juga terkejut, mengapa bisa seperti ini?

"Alice, kau akan mendapat hukuman.." ucap raja, yang kembali terfokus pada Alice. Suasana kembali menegang, dan Alice sendiri sudah gemetar.

"Pertama, aku akan mencabut gelar ayahmu sebagai panglima" ucap raja yang membuat Alice menggeleng, dan menatap ayahnya sendu.

"Kedua.." ucap raja, yang membuat Alice kembali menatap Raja.

"Kau akan ditahan di sel bawah laut" ucap Raja yang membuat Alice menggeleng.

"Tidak.." gumam Alice gemetar..

My Posesive Mermaid PrinceWhere stories live. Discover now