Epilog

75.1K 3.4K 82
                                    

Aku melangkahkan kakiku, menyusuri sekitaran pesisir pantai. Aku melihat, banyak burung yang berterbangan, bahkan aku merasa angin hanya berhembus kearahku.

Ujung bibirku mulai terangkat, ini sungguh menyenangkan! Aku tak percaya, jika aku masih bisa menapakakan kakiku pada pasir pasir yang tajam ini.

Menyenangkan bukan?

Aku melangkahkan kakiku menuju air, dan memejamkan mataku, menikmati hembusan angin dan suara kicauan burung.

"Stella, sampai kapan kau akan disana?!" ucap seseorang, akupun menengok kearah asal suara.

Ah, mateku! Jeremy. Aku berjalan menghampirinya, dan menggengam wajahnya. Ia tampak cemberut kearahku. Aku kembali terkekeh melihat ekspresinya itu, itu membuatku kembali tertawa.

Kalian pasti penasaran, mengapa aku berada disini bukan? Tentu, karena cintanya yang besar membuatku selalu berada disisinya.

Saat aku tersadar, Jeremy menceritakan segalanya padaku, yang membuatku tabjuk.

Sebesar itukah cintanya? Tentu!

Flashback.

None Side

Jeremy mengecup bibir Stella pelan, dan melepasnya. Ia menghembuskan nafas pasrah, mengapa harus matenya? Pikirnya.

"Jeremy, bawalah tubuh Stella, dan berikan penghormatan terakhir padanya" ucap Faraday, Jeremy pun menatap kearah pelayan itu tajam.

"Kau kira ia sudah mati huh?! Tidak! Ia belum mati!" ucap Jeremy keras. Faraday yang pertama kali mendapat perlakuan seperti itu kembali terdiam, dan hanya menunduk.

"Jeremy, ia sudah pergi, maka-"

"TIDAK AYAH, IA TIDAK PERGI!!" ucap Jeremy Histeris. Ia sudah sangat frustasi dengan apa yang ia hadapi sekarang.

"Jeremy, kau bisa lihat ia sekarang bukan?! Ia sudah tak bernafas! Nyawanya sudah entah kemana!" ucap Ashley dengan isak tangisnya, Jeremy pun terdiam sebentar, dan menatap kearah Stella, lalu menghembuskan nafas. Iapun memilih berenang pergi dari pada melihat tubuh matenya terkubur nantinya. Semuanya hanya bisa menunduk, mengungkapkan rasa duka mereka.

"Jeremy tunggu!!" pekik Ashley saat Jeremy berada di ambang pintu. Jeremypun menghentikan Renangnya, dan terdiam diambang pintu.

"Matemu!! Tubuhnya mengeluarkan cahaya!!" ucap Ashley mereka semuapun langsung menatap kearah tubuh Stella, dan Jeremy pun dengan sigap berenang menuju tubuh Stella.

Benar perkataan Ashley, jika tubuh Stella mengeluarkan cahaya. Bagian ekor -palsu- nya, ia mengeluarkan cahaya. Ini sebuah keajaiban menurut Jeremy.

Tak lama, Tubuh Stella terangkat, san cahaya itu semakin lama semakin menyebar dalam tubuh Stella hingga cahaya itu semakin terang.

Tak lama, cahaya itu meredup, dan tubuh Stella semakin lama semakin menurun, hingga tubuh itu kembali terbaring pada tempat semula, dan cahaya itupun sudah tiada.

Mereka semua memandang tabjuk kearah ekor Stella yang sudah berubah. Awalnya, ungu muda, dan sekarang?

Berwarna biru keperakan, dan tentu, rambutnya dan semuanya sudah tertata sempurna. Jeremy yang melihat itu hanya tercengang.

"Apakah ini karena ciuman tadi?" tanya Ashley tak percaya, sedangkan Jeremy hanya mengangkat kedua bahunya.

"Apakah ia akan hidup?" tanya raja, semua mermaid yang berada di ruangan pun menatap kearah raja. Mungkinkah?

"Jeremy.." panggil seseorang lembut, Jeremy pun terkejut dan menengok kearah sumber suara.

Stella memanggilnya?

Tak lama, tangan Stella perlahan lahan bergerak, dan menggengam tangan Jeremy. Menggengam erat tangan Jeremy..

Mereka yang berada diruangan itupun bersorak gembira, akhirnya Stella selamat dari maut..

Flashback off

Akupun memegang mateku ini, rupanya ia ngambek padaku. Sedangkan aku? Tentu, harus mengeluarkan jurus andalanku.

Dan tentang keadaanku? Yah, sekarang aku bukan lah seorang mermaid atau manusia seutuhnya. Aku adalah keduanya. Yah, manusia setengah Mermaid.

Saat aku kembali kerumah bibiku, John memarahiku. Ia bahkan sudah frustasi saat mencariku.

Ayahku awalnya tak percaya padaku. Tak lama setelah ia melihat kenyataannya, iapun hanya menghela nafas dan membiarkanku hidup bersama Jeremy. Ia juga berjanji, tak akan memberi tahu ini pada siapapun.

Sekarang, aku memiliki rumah di sekitar pesisir pantai, dan ini milikku.

Dan tentang Alice, awalnya ia tak percaya aku hidup kembali. Ia memakiku, dan akhirnya ia diasingkan.

Dan sisanya??

"Ibu, ayo kembali!" pekik seseorang kepadaku.

"Ibu.. Aku ingin bersamamu!" ucap yang lainnya kepadaku.

Oh aku hampir lupa. Mereka adalah anakku, Thomas dan Bella. Mereka adalah anak kembar, tetapi mereka berbeda. Thomas, seorang mermaid sepenuhnya, dan seorang pria. Sedangkan Bella, seorang yang sama sepertiku. Tidak sepenuhnya manusia, dan Mermaid.

Aku menatap kearah mereka, dan mengubah diriku menjadi mermaid. Kakiku perlahan lahan mengeluarkan cahaya, dan lama lama akan berubah menjadi ekor.

Luar biasa bukan?

"Thomas, Bella. Ayahmu sedang marah dengan ibu. Apa kalian yakin pulang dengan keadaan ayah yang seperti ini?" tanyaku, merekapun mendengus dan menatap ayahnya kesal. Sedangkan Jeremy?

"Baiklah baiklah.. Ayo, kakek dan nenek pasti menunggu!" ucap Jeremy mengalah, akupun tersenyum dibuatnya.

Dan soal tongkat Triton, Jeremy masih belum mau memegangnya. Ia berkata jika membawa tongkat tersebut akan menyusahkannya.

Dan pada akhirnya, kamipun berenang menuju sebuah tempat..

Istana kami tentu..

Ini akhir yang cukup bahagia, karena pada akhirnya, semua kembali pada ketempat semula. Ini menjadi pelajaran bagiku, serta Jeremy.

Jeremy menepati janjinya, bahwa ia akan membuat kisah yang memuaskan untukku, dan ia membuktikannya.

Dan akhirnya, aku hidup berbahagia bersama keluarga Mermaidku..

Dan tentu, pangeran Mermaid ku..

~The End~

Hello, yah udah abis yah? Kira kira mau dibuatin Extra part gak yah? Atau Sequel tentang Bella? Entahlah..

Tapi sekali lagi, aku mau ngucapin terima kasih udah mau berpartisipasi sama cerita ini, baik yang komen, ngevote, atau hanya jadi Siders(?) tapi thank you yah..

Mungkin, aku bakalan ngasih Extra Part, dan masalah Sequel? Entahlah, tapi aku mau buat Sequel tentang Bella wakwakwak (?)

Tapi, I hope you'll enjoy ^~^/

My Posesive Mermaid PrinceWhere stories live. Discover now