Extra Part

56.2K 3.3K 59
                                    

Stella Side

"Ibu!! Lihat ayah! Ia baru saja memarahiku!" ucap seseorang yang berumur 16 tahun.

"Aku tidak memarahinya! Ia tadi menggoda para Mermaid saat lewat tadi!" ucap pria itu menepis perkataan anak kecil itu.

Aku hanya bisa menghela nafas, dan berenang menghampiri mereka.

"Aku harus menghadap kepada para tertinggi nantinya, bisakah kalian menjaga sikap?" ucapku, mereka menggeleng. Aku hanya bisa menghela nafas dan tersenyum.

Tentu, itu adalah Thomas dan Jeremy!

Sedangkan Bella? Ah, ia adalah anak yang cukup pendiam. Berbeda dengan Thomas yang selalu bergerak kesana dan kesini seperti ayahnya.

Bella sedang duduk disebuah koral dan memerhatikan pertengkaran Jeremy dan Thomas tanpa berkomentar apapun. Itulah dia, sifat dan pembawaan yang tenang yang ia miliki.

Tetapi, Bella sendiri sangat dekat dengan ayahnya daripada diriku. Entahlah, ikatan batin antara putri dan ayahnya mungkin?

Paras Thomas sangat tampan, seperti ayahnya. Sedangkan Bella sendiri, campuran dari diriku dan Jeremy.

Thomas memiliki ekor keabu abuan, sedangkan Bella memiliki ekor yang sangat indah.

Merah.

Warna terang yang cukup mencolok.

Thomas dan Bella memiliki tanda lahir di lengan kanannya, seperti simbol Panah.

Aku tak mengerti maksudnya apa, dan Jeremy juga sama.

"Hey Stella?" panggil Jeremy yang membuatku terkejut. Sedangkan Thomas?

"Hey! Kau sangat cantik! Jadilah kekasihku, maka kau akan bahagia!" ucap Thomas menggoda salah seorang pelayan yang membuat pelayan itu salah tingkah.

Anak ini benar benar..

"Hey! Jangan mempermalukan ayahmu!" ucap Jeremy, akupun hanya terkekeh.

"Apakah sifat itu adalah sifatmu dulu?" tanyaku, iapun menggeleng. Lalu, itu sifat siapa?

"Aku dahulu memiliki sifat seperti Bella. Dan Thomas? Entahlah. Sifatmu mungkin" ucapnya yang membuatku menatapnya kesal.

Benarkah dulu aku seperti itu? Dahulu aku Workaholic, jadi mana sempat aku menggoda pria pria?

Atau jangan jangan itu sifat tersembunyiku?

Ah, tidak mungkin!

"Aku tidak sepertimu!" ucapku, ia menghela nafas.

Hening..

Hanya terdengar suara Thomas yang sedang menggoda para pelayan yang lewat.

Eh?

Menggoda pelayan lagi?!

"Thomas!!" pekik Jeremy, aku hanya tercengang dibuatnya.

Kenapa ia seperti ini?

Jeremy menarik tangan Thomas dan membawanya kepadaku. Anak ini, mengapa seperti ini?

"Jangan menggoda pelayan lagi!" ucap Jeremy menasehati Thomas.

"Jadi aku harus menggoda siapa? Bella adalah orang yang membosankan!" ucap Thomas, sedangkan Bella hanya terdiam tanpa merespon perkataan Thomas.

"Lihat, bahkan ia diam saja saat ku bicarakan" sindir Thomas, akupun hanya berdecak kesal kearahnya. Sedangkan ia hanya menampilkan senyun tak berdosanya. Benar benar..

"Ibu, aku ingin menemui kakek! Kakek akan membantuku untuk menggoda pelayan cantik itu!" ucapnya yang membuatku menepuk jidatku.

Sifat ayahnya Jeremy? Ah! Benar benar!

Tanpa seijinku dan Jeremy, ia melesat pergi begitu saja.

Anak ini!

"Ayah.." panggil Bella pelan, sontak kami menatap kearah Bella.

Ia bangkit dari duduknya, dan berenang kearah Jeremy, dan memeluk Jeremu erat. Entahlah, tumben ia seperti ini.

"Bella, kau kenapa?" tanya Jeremy lembut, mengelus rambut anaknya lembut.

"Ayah, apakah kau bisa merasakan matemu sejak kau lahir?" tanya Bella lemah, Jeremy menangguk dan memeluk Bella erat.

"Merasakan sebuah keterikatan?" tanyanya lagi.

"Tentu. Maka itu, ibumu sekarang bersama ayah" ucap Jeremy antusias, aku hanya tersenyum.

Tak lama, Bella melepaskan pelukannya dan menatap kearah kami berdua.

"Ayah, ibu. Aku merasa.." ucapnya tergantung. Sepertinya, ia sedang ada masalah. Bahkan, ekspresinya menampilkan keragu raguan saat ini.

"Katakan sayang, jangan kau simpan sendiri." ucap Jeremy dan mencium kening Bella. Menggengam tangan Bella seperti sedang menenangkan perasaan Bella saat ini.

Aku cukup mengerti, jika Jeremy sangat menyayangi anak anaknya. Walau jika bersama Thomas ia tidak menunjukan hal itu karena mereka berdua selalu dilanda pertengkaran yang tak berati.

"Ayah, tapi aku merasakan aku seperti tidak terikat dengan apapun" ucap Bella, kami terdiam. Mencerna perkataan Bella.

Keheningan statis melanda ruangan ini, hingga..

"Aku seorang pangeran, anak dari raja Jeremy Carlos! Aku adalah pangeran tampan dengan ketampanan beribu kali lipat dari ayahku!" ucap seseorang.

Siapa lagi jika bukan Thomas?

Ia berkata dihadapan para pelayan wanita, dan Jeremy sendiri sudah gerah mendengarkan peruntunan tersebut. Tak lama, Jeremy berenang menarik tangan Thomas, dan membawanya kesini, lalu menahan pergerakannya melalui kekuatannya.

"Ayah, mengapa kau mengikatku?! Apa ayah cemburu karena aku tampan? Atau jangan jangan.." Thomas menggantungkan kalimatnya dan menatap Jeremy horor.

"Kau suka padaku, ayah?" ucap Thomas, Jeremy hanya bisa menatap datar Thomas. Thomas sendiri terkekeh mendapat reaksi yang seperti itu dari ayahnya.

"Bella, apa kau yakin dengan perasaanmu? Yang kutahu, Mermaid pasti memiliki Mate" jelas Jeremy terfokus pada Bella lagi, sedangkan Bella hanya menatap Jeremy ragu.

"Aku tidak tahu. Tetapi, aku seperti tidak merasakan sebuah keterikatan" ucap Bella, Jeremy hanya bisa menghela nafas.

"Bella, aku seorang Mermaid seutuhnya, dan aku bisa merasakan sebuah keterikatan. Dan kau? Kau mahluk separuh manusia, dan bisa saja jiwa manusia mu dominan dari Mermaidmu. Maka itu, kau tidak bisa merasakan sebuah keterikatan. Hal ini cukup sepele, tetapi kau merumitkannya" oceh Thomas, Jeremy pun menatap Thomas horor. Aku sendiri juga tak menyangka, jika Thomas memiliki opini setajam itu.

"Kenapa?" tanya Thomas pada ayahnya yang menatapnya aneh, sedangkan Jeremy kembali terfokus kearah Bella.

"Aku tak tahu, tetapi bisa saja perkataan Thomas benar" ucap Jeremy, Bella menghela nafas.

"Artinya, aku tak memiliki mate? Maksudku, aku bebas memilih siapapun yang kumau?" tanya Bella, Jeremy menangguk.

"Tetapi.." ucap Thomas, sontak Jeremy menatap horor kearah Thomas. Apa lagi yang akan dikatakan Thomas kali ini?

"Kau tidak bisa memilih sembarangan, Bella. Apalagi dengan mahluk terikat seperti Mermaid dan Peri. Mereka dari lahir sudah ditakdirkan dengan mate mereka, dan kau tidak akan bisa menjalin hubungan dengan mereka." jelas Thomas, Bella hanya bisa menunduk dalam diam.

Aku yang melihat tak tega. Saat tanganku hendak memeluk Bella, Thomas sudah memeluk Bella terlebih dahulu.

Eh, bukannya Jeremy mengikatnya?

"Aku sudah melepaskannya, Stella" jawab Jeremy lembut saat aku menatap kearah Thomas bingung.

Thomas memeluk Bella erat, dan sesekali menepuk nepuk pundaknya lembut.

"Jangan takut Bella, aku kakakmu akan selalu disampingmu" ucap Thomas, aku dan Jeremy tersenyum dibuatnya.

Ternyata, Thomas memiliki sifat dewasa, hanya saja ia jarang memperlihatkan itu pada orang lain..

My Posesive Mermaid PrinceOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz