Part 26 [About her]

49.2K 3.2K 15
                                    

JEREMY SIDE

Aku menatap kearah ratu peri, tak lama ratu peri membuka salah satu telapak tangannya kearahku.

Aku menatap kearah tangan ratu peri, tak lama munculah serbuk keemasan membentuk sebuah lingkaran dengan ujung yang sedikit menajam. Lalu, munculah sebuah botol berwarna merah muda berbentuk berlian.

Inikah penawar Flawessia? Sangat indah jika hanya dikatakan sebagai penawar..

"Berikan ini pada matemu. Katakan pada ratu Mermaid, aku merindukan dirinya" ucapnya, aku tersenyum. Aku mengambil penawar itu dari ratu peri, dan ia kembali tersenyum kearahku.

"Aku yakin, cairan ini tak akan membantunya. Karena nanti ada satu cara yang lebih ampuh dari ini" ucap ratu peri yang membuatku mengerutkan dahi. Kenapa perkataanya selalu membuatku penasaran? Saat aku hendak bertanya, ia sudah berucap duluan.

"Pulanglah, matemu sudah menunggumu" ucap ratu peri, aku tersenyum.

"Sampai jumpa, Alison" ucapku dan berenang pergi.

Aku berhasil! Yah, berhasil!! Aku berenang dengan cepat menuju lautan Pasifik. Mungkin, aku tak ingin menemui Ashley terlebih dahulu. Ia pasti menikmati kota Atlantis itu.

Aku berenang dengan cepat, dan penawarnya sudah berada di tanganku.

Tunggu aku Stella, aku akan datang! Sabarlah sebentar, aku akan memberimu sebuah penyembuhan!

Aku terus berenang dengan cepat, keberhasilan sudah berada didepan mataku.

Aku disini, aku akan bertemu denganmu.

Tak peduli berapa meter yang harus kutempuh nantinya, aku tak peduli. Lukaku yang belum mengering, kuacuhkan bahkan rasa sakit ini sekalipun. Aku tak peduli.

Mungkin, pelaku yang mencelakakan mateku sudah tertangkap.

Kuharap.

*~*~*~*~*~*~*~

None Side.

"Bagaimana dengan keadaanya, tabib?" ucap ratu khawatir, tabib hanya menatap kearah ratu Mermaid nanar.

"Sudah sedikit lagi. Detak jantungnya sudah terkadang ada, terkadang tidak.." ucap tabib, Raja Mermaid hanya menggerang kesal.

"Andai jika tongkat Tritonku bisa menyembuhkan ia.." ucap raja sungut, dan memerhatikan kearah tongkatnya.

"Aku hanya bisa memperlambat kematiannya, dan mungkin sebentar lagi ia akan.."

"Akan apa maksudmu hah!!!" teriak Ratu mermaid histeris. Ia sudah cukup Frustasi dengan keadaan Stella, dan Jeremy tak kunjung datang.

Tabib hanya bisa bungkam, dan kembali terdiam.

"Jeremy harus secepatnya kesini, jika tidak.. Kita hanya bisa mengharapkan sebuah kehidupan dalam dirinya hanya sedikit. Benar benar sedikit.." ucap Tabib lesu, sedangkan ratu mermaid sudah menangis dalam pelukan raja. Faraday hanya bisa mengelus rambut Stella lembut, sesekali mendengus pasrah.

Ia bisa berbuat apa? Ia bukan siapapun yang bisa menyembuhkan keadaan Stella.

'Takk'

Pintu ruangan Stella terbuka, menunjukan seseorang wanita yang masuk. Mereka semua menatap pada arah objek tersebut, dan sesekali menatapnya bingung

"Ini aku, Ashley. Teman kecil Jeremy, dan aku yang sempat mengantar Jeremy pada ratu peri" ucap wanita itu memperkenalkan diri, dan tak lama, ratu berenang kearah Ashley dan memeluk Ashley erat.

"Bagaimana? Apakah Jeremy berhasil?" tanya ratu Mermaid, Ashley hanya mendengus.

"Akupun sendiri tak tahu. Aku hanya mengantarnya hingga kota Atlantis" ucap Ashley, ratu Mermaid menatap Ashley terkejut.

"Atlantis?" tanya ratu Mermaid tak percaya, sedangkan Ashley hanya bisa mengganguk. Ashley sempat melihat sosok yang terbaring lemah diranjang. Tanpa ia sadari, ia berenang kearah subjek tersebut, dan menatapnya nanar. Faraday pun memilih untuk meminggir, menyisahkan Ashley dan Stella disana.

Ia mengelus rambut Stella, dan bahkan ia saja ingin meneteskan air matanya.

Menurutnya, keadaanya sangat mengenaskan.

"I-nikah mate Jeremy?" tanya Ashley, suaranya bahkan sudah sangat bergetar.

"Iya" jawab Faraday, Ashley menatap kearah Stella tak percaya.

"Aku tak menyangka. Aku mengerti, mengapa Jeremy sendiri bahkan mau bertarung nyawa, ternyata kondisinya sangat.." ucap Ashley menutup mulut.

Ia sendiri tak menyangka, mate sahabatnya akan seperti ini. Bibir dan wajah yang memucat, tubuh yang sedikit mulai kaku, dan mata yang terpejam. Pria mana yang kuat melihat wanitanya seperti ini?

Ashley menatap kearah tabib, sedangkan tabib hanya menatap Stella sendu.

"Siapa yang melakukan ini?!" tanya Ashley geram, ratu Mermaid menggeram, dan menatap kearah pintu.

"Alice.. Ia lah pelakunya.." ucap ratu Mermaid. Ashley menganga tak percaya.

"Alice?" tanya Ashley, ratu Mermaid mengangguk.

Ia tak menyangka, jika Alice akan berbuat seperti ini. Ini bahkan diluar nalarnya.

Namun tak lama, Ashley menyerngit heran dan menatap kearah ratu dan raja, dan mereka hanya bingung dengan tatapan Ashley tersebut.

"Apakah Alice tidak mendapat sanksi atas kejadian ini?" tanya Ashley tajam, mereka hanya terkejut dan menatap Ashley sedikit geram.

"Tentu ia mendapat balasannya. Ia sekarang sudah terkurung dalam Sel penjara." jelas ratu, Ashley hanya bisa menatap mereka bingung.

"Tadi kulihat, Alice dan Nafa berkeliling sekitar istana?"

"Apa?!!"

My Posesive Mermaid PrinceWhere stories live. Discover now