8: 'Mejikuhibiniyu'

2.2K 171 30
                                    

"Lo nggak takut kan, Man?"

Amanda menggeleng dan tersenyum. Yang ada dalam dirinya sekarang justru sebaliknya. Ia bahagia. Sangat bahagia.

Gadis itu merunduk ke bawah seraya menyaksikan pemandangan yang menakjubkan. Tanah yang diselimuti hamparan rumput hijau yang luas, perairan panang nan jernih. Pegunungan berkabut tipis serta berbagai keindahan alam lain yang begitu indah.

Ia terus bergerak, membumbung tinggi bersama balon udara yang membawanya. Tertiup angin...

Sebenarnya ia masih sangat mengantuk karena hanya tidur dua jam semalam. Pukul empat pagi tadi, ia dan Gian sudah dijemput oleh mobil sewaan.

Awalnya Amanda sama sekali tidak tahu akan dibawa ke mana, karena Gian enggan memberitahunya. Pokoknya kemarin malam cowok itu hanya berpesan bahwa pagi-pagi sekali mereka akan keluar dari penginapan.

Tentu saja hal itu membuat dirinya bingung dan sempat menolak. Namun, cowok itu terus memaksanya sehingga pada akhirnya dia hanya bisa menurut. Gavensa berjanji bahwa dia tidak akan membuat gadis itu menyesal sekalipun jam tidurnya berkurang.

Begitu masuk mobil sewaan itu, Amanda langsung tertidur saking mengantuknya. Sekitar dua jam perjalanan, mereka di tempat tujuan. Ketika ia terbangun, langit masih gelap dan Amanda sama belum begitu paham di mana ia berada.

Tak lama, matahari mulai terlihat dari ufuk timur dan merayap naik menyinari cakrawala. Dan ia terkejut setengah mati.

Ternyata, oh ternyata...

Ia dibawa ke Yarra Valley, sebuah tempat yang terkenal karena pemandangan sungai serta pegunungan sekitarnya. Kebun-kebun anggur yang indah yang menjadikannya salah satu kawasan utama penghasil anggur di seluruh Australia. Yarra Valley berjarak sekitar 50 kilometer sebelah timur Melbourne.

Tempat itu terkenal dengan berbagai hasil bumi segarnya, termasuk salmon air tawar, trout, kaviar, buah dan sayuran yang dibudidayakan organik, serta keju dan pengawet buatan sendiri.

Yarra Valley juga memiliki sejarah panjang seputar pembuatan bir. Para pembuat bir setempat menyambut pengunjung di pabrik pembuatan bir mikro mereka untuk mencicipi bir dan cuka apel.

Keindahan perubahan musim di Yarra Valley menginspirasi banyak pelukis pemandangan pada era awal Australia. Sekarang, tempat ini adalah kampung halaman koloni seniman tertua di Australia, dan para wisatawan dapat mengunjungi berbagai galeri dan studio tempat mereka bekerja.

Amanda mengangkat kamera yang dikalungkannya di leher dan mulai mengambil sejumlah gambar.

"Satu tahun di tempat ini sepertinya nggak akan buat gue bosan," katanya ceria seraya membidik lahan anggur yang sangat luas.

Gian menanggapi pernyataan itu dengan senyuman.

"Wah, terus tadi pagi yang marah sampai lempar bantal guling ke gue dan mati-matian nggak mau ikut ke sini siapa ya?"

Gadis itu menoleh ke samping dan meletakkan lengannya di bahu Gian.

"Of course. Secara lo maksa tanpa kasih tahu tujuannya dengan jelas."

Mereka berdua tertawa seraya menatap lurus ke depan, memandangi sunrise yang begitu menawan. Walau sekarang masih pagi dan sedang musim dingin, baik Gian maupun Amanda merasa hangat.

"Man."

"Hm?"

"I wanna tell you something."

"About...?"

"My everything."

Kedua alis Amanda terangkat. Segala tentangnya? Mungkin ini bisa menjadi sesuatu yang menarik. Selama ini Gian tidak pernah berbicara seserius ini.

Janji Hati 2: "Setelah Dava Tiada"Where stories live. Discover now