16: Insiden Malam Tahun Baru

1.7K 116 12
                                    

Lima bintang kembali berkumpul dan beraksi. Dan itu membuat perayaan malam tahun baru di Panti Asih Lestari pun menjadi jauh lebih meriah. Mereka tampil di panggung, membawakan lagu-lagu Top 40 masa kini, dan juga lagu-lagu buatan mereka sendiri. Rencananya, andai mereka bisa berkumpul dan berlatih lebih rutin sesudah ini, mereka akan serius bikin album rekaman secara indie.

Dari kursi penonton deretan terdepan, Amanda dan Leo menyaksikan penampilan Lima Bintang dengan antusias. Sesekali keduanya ikut bernyanyi, jika Lima Bintang memainkan lagu yang mereka tahu pula. Leo bahkan kadang ikut bergoyang dan bertepuk tangan keras sambil berdiri. Tak tampak sedikitpun kelelahan di wajahnya, padahal ia baru saja tiba dari bandara, langsung sesudah menyelesaikan penerbangan cukup lama dari Sydney.

Pesawat yang dinaiki pemuda itu memang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 21 lebih sedikit. Lengkap dengan barang-barangnya yang berjumlah tidak sedikit, ia segera memesan taksi dan meluncur menuju Panti Asih Lestari dan tiba sejam kemudian. Saat Leo datang, acara sedang menampilkan pertunjukan tari tradisional anak-anak panti. Ia langsung bergabung dengan para penonton, dan Budhe mempersilakannya duduk di deretan terdepan bersama para pejabat dan tokoh masyarakat setempat.

Amanda juga tak beda dari Leo—langsung meluncur ke panti begitu pesawat mendarat. Bedanya, penerbangan Amanda tiba lebih awal, yaitu pukul 19.30 WIB. Ia tiba dan disambut meriah anak-anak panti saat Budhe dan panitia tengah mempersiapkan pembukaan acara dengan doa bersama dan berbagai sambutan.

Yang tidak ia sangka, acara malam tahun baruan ternyata berlangsung jauh lebih besar dari yang ia dan Leo semula rencanakan. Awalnya, mereka hanya akan bikin syukuran kecil saja di dalam rumah. Anak-anak Lima Bintang mengisi acara dengan main musik akustik sekadarnya, lalu menjelang pergantian tahun, semua akan keluar untuk menyalakan kembang api dan meniup terompet.

Namun ternyata acara digelar di luar, tepatnya menutup jalan di depan rumah Pak Lurah yang sementara ditempati Budhe dan anak-anak panti. Ada panggung dan tenda cukup besar, untuk melindungi semua yang hadir dari terpaan hujan. Dan ada juga backdrop cukup bagus di panggung. Jadinya mirip pentas seni 17 Agustus.

Ternyata, menurut pemberitahuan Budhe Lastri, Pak Lurah dan warga sekitar langsung mengambil alih acara tersebut begitu mendengarnya dari Budhe. Mereka pun ingin menyelenggarakan acara pergantian tahun, jadi acara panti disatukan ke situ. Bahkan anak-anak panti diajak untuk ikut mengisi acara, bersama anak-anak dan remaja setempat. Tentu saja hal ini disambut gembira oleh Budhe dan anak-anak panti. Para personel band Lima Bintang pun sempat panik. Tadinya cuma akan tampil akustik kecil-kecilan, mendadak harus main sungguhan dengan instrumen dan sound system komplet di panggung, dan ditonton puluhan pasang mata yang menyesaki tempat duduk di bawah tenda.

Tentu saja itu menjadi kejutan yang menyenangkan bagi Amanda dan Leo. Rasa lelah sesudah menempuh penerbangan cukup lama dari Australia pun seketika hilang. Mereka bahkan merasa sanggup melek-melek hingga jauh sesudah pergantian tahun, mungkin bahkan sampai matahari terbit. Sesudah semua yang terjadi, bisa berkumpul dengan anak-anak panti adalah satu-satunya hal yang masih bisa membuat seorang Amanda Tavari kuat menjalani hidup.

Dan hal yang sama berlaku pula buat Leo. Bagi mereka berdua, tak lepas pula dari kenangan akan Dava Argianta—sosok yang menginspirasi anak-anak panti untuk berjuang menjadi lebih baik, terutama mereka yang sekarang tergabung dalam Lima Bintang.

Dan menikmati penampilan apik mereka membuat Amanda sedikit terlupa pada satu hal. Baru ketika Lima Bintang membawakan dua lagu terakhir menjelang pukul 00.00 WIB, ia terpikir kembali akan hal itu.

"Arlina nggak jadi ikut ke sini?" tanya dia kemudian, pada Leo yang duduk tepat di sampingnya, diapit dirinya dan Budhe Lastri.

"Jadi, tapi dia ada acara sendiri bareng teman-teman kantornya. Dan dia dipaksa ikut niup terompet pas ganti tahun di sana. Jadi Lina baru habis itu bisa kemari. Palingan jam 1 pagi baru dia nyampai sini."

Janji Hati 2: "Setelah Dava Tiada"Where stories live. Discover now