[5.Kiss in the rain]

274 27 1
                                    

Chap 5

Cerita singkat hidupku telah kuceritakan padanya.

Apakah kalian takut? Ataukah mungkin kalian ingin mengeluarkan makanan kalian lewat mulut?

Maafkan aku jika iya.

Hidupku memang tidak seindah cerita hidup-bahagia-selamanya itu.

Tapi,...

Aku tidak peduli.

Karena meskipun hidupku ini jelek, Aku bersyukur karena telah diberikan hidup dan bahagia meski hanya sesaat.










[Yesterday is a history, Tomorrow is a mystery. Today is a gift, That's why we call it present.]

-Kemarin ialah sejarah, Hari esok ialah misteri. Hari ini ialah hadiah, Karena itu kita menyebutnya 'present'-

(a/n: Sebuah kata-kata mutiara yang saya temukan di buku IPS saya secara iseng-iseng. Saya sangat menyukai kalimat tersebut)












. . . With love,

Miroko presents

|RAIN|

Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki










Ia terdiam sebentar melihatku.

Raut wajahnya tertutup oleh poninya, sehingga sulit untuk menebak seperti apa bentuk wajahnya.

Detik berikutnya, ia menarik tanganku dan berjalan ke arah luar, yang otomatis membuatku yang tangannya sedang dipengang olehnya ikut serta dalam perjalanannya yang entah kemana.

Ia mengambil payung yang ada di dekat pintu, dan memakai sepatu.

Aku juga dengan sedikit gembira memakai sepatuku.

Mungkin aku akan diajak keluar!☺

Setelah keluar dari rumah, ia mengembangkan benda sakral itu dan menutupi kami berdua.

Tu- Tunggu! Pa... Payung ini...

"Payung full-body*?!!!!"

Aku menjerit histeris tatkala melihat wujud asli benda sakral itu.

"Ya. Ada masalah? Ini untuk memastikan kau tidak akan terkena air hujan."

Ujarnya, datar namun dapat kutemukan sedikit wajah licik dibalik mukanya.

Masalah?!

Segalanya itu masalah kau tahu?!

Payung full-body ialah payung yang paling kubenci!

Aku kan tidak bisa dipeluk oleh Ame-kun....

*Hiks*

"Hah? Apa melihatnya saja tidak cukup bagimu?" Tanyanya ada sedikit nada jengkel disana.

Aku telah terbiasa dengan kenyataan ia dapat membaca raut wajahku.

Walaupun tidak sedetail dulu.

"Tidak. Ia sering memelukku, mencium kepalaku, berbisik padaku, dan mendengarkan semua keluh kesahku"

Aku sedikit sedih menceritakan tentang Ame-kun, yang hanya berjarak tak kurang satu kaki dariku, dan aku tak dapat menyentuhnya, meskipun aku sangat ingin melakukannya.

[Rain]Where stories live. Discover now