*[9. Library]*

231 25 2
                                    


Chap 9





Membaca itu menyenangkan.

Tentu saja, sudah pasti itu sangat menyenangkan.

Menemukan kata-kata baru, menyusun imaginasi, memperluas wawasan.

Segalanya menjadi menarik jika kau tertarik pada sesuatu.

Aku pun begitu.


Namun yang menjadikan membaca menyenangkan bagiku tidak cuma itu.


Kurasa jika kau akan dijemput oleh pangeran asli saat sedang membaca buku, kau juga akan langsung setuju denganku.




.

With love,

Miroko presents,...

[RAIN]

Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki








Sekolah bagiku hanya merupakan tempat belajar. Tidak lebih.


Aku sudah bilang bukan? Aku bukanlah orang sosial. Aku susah berinteraksi dengan normal dengan orang lain secara biasa.

Belum lagi sekolah yang kumasuki ialah sekolah khusus perempuan. Kaliah tahu kan, bagaimana jadinya perempuan dan geng-geng mereka.

Lagipula, siapa yang ingin berteman dengan seseorang yang terobsesi dengan hujan?

Jadinya, aku selalu sendiri.


Karena kesendirian itulah, waktu yang seharusnya digunakan untuk bersenang-senang dengan teman kuhabiskan dengan belajar.

Begitu pula sekarang, di Rakuzan.

Alasan aku dapat diterima ke sekolah ini ialah karena banyaknya waktu belajar yang kuhabiskan dulu.


Sekarang pun aku masih senang belajar dan membaca.


Kalian pasti tahu aku berada dimana.




Yap, perpustakaan.


Tentu saja, jika sedang hujan, aku akan berada di luar sambil bercerita dengan Ame-kun.

Ada berbagai jenis buku yang kubaca di perpustakaan.

Seperti komik percintaan sampai pertarungan, buku pelajaran yang super lengkap, ensiklopedia apapun, novel fantasi maupun science fiction, juga majalah olahraga dimana terdapat Sei didalam.

Mengapa aku ada di perpustakaan bukannya berada di rumah, katamu?

Karena pertama, rumahku sekarang ialah rumah Akashi. Kedua ialah karena aku sedang me-



"(Name)"

Suara pintu digeser beriringan dengan panggilan namaku membuatku menoleh kearahnya.






Saat pulang aku akan di jemput oleh pangeran berkostum putih. (Jas rakuzan berwarna putih dan biru bukan?)



Aku tahu jika sepulang sekolah, ia harus menjalani latihan tim basket yang sangat dewa sekali (tentunya karena arahan dari Sei)

Dan aku memutuskan, daripada pulang sendirian di mansion itu, lebih efisien jika aku menunggu Sei sambil membaca buku diperpustakaan.

Sambil menyelam, tenggelam dan minum air.


"Tunggu sebentar" ujarku membalas.

Dengan cepat memasang pembatas buku berupa mawar yang telah ditekan sedemikian rupa hingga rata dan setipis kertas pada buku yang sedang kubaca.

Pembatas bukuku itu selain mirip dengan Sei, juga kudapatkan darinya.

Setelah itu aku juga membereskan barang-barangku dan menyongsong Sei yang berada di depan pintu.

"Bagaimana latihan?" Tanyaku berbasa-basi, melangkah melewati koridor sekolah.

"Lancar seperti biasa." Jawabnya sambil tersenyum kecil.

Uwaah~

Senyumnya yang begitu silau,

Rambutnya yang turun ke pusat
gravitasi karena agak lembab,

Bau keringat juga bau mint yang menguar darinya,

Juga tangannya yang ada di sekitar bahuku.

Semuanya membuatku sungguh bahagia.


Apakah boleh aku sebahagia ini?






"Tentu saja. Karena mulai dari sekarang, kau akan lebih bahagia lagi dari ini"



"Sei~ membaca pikiranku itu tidak perlu!"







Kurasa, tak apa-apa untuk seperti ini sementara waktu....







_______________________________


[A/N]: Mengapa ceritanya seperti ingin habis di akhir?

Ah, itu karena saya agak sableng.

Nggak tahu juga sih, tanya aja sama tangan saya yang bergerak sendiri menulisnya.

Nah, mulai masa pacaran ini, cerita ini seperti memiliki prompt tersendiri.

Cerita ini contohnya.

Cerita ini memiliki prompt 'perpustakaan'

Coba tebak cerita selanjutnya memiliki prompt apa.

Hint: berhubungan dengan makanan.


Ah, saya nggak begitu tahu cara mencium yang baik, oleh karena itu, maaf jikalau adegan ciumannya agak membosankan.

Mengapa saya update cepat?

Entahlah. Ini dibuat saat hujan, jadi mungkin itu alasannya?



Bye~

Meow~

[Rain]Where stories live. Discover now