[Red Velvet]

76 11 0
                                    


"(Name), ovennya mengeluarkan bau gosong..."



"ASTAGA!"






.

With love,

Miroko presents,...

[RAIN]

Kuroko no Basuke Tadatoshi Fujimaki









Saat kubilang aku dapat melakukan kegiatan memasak lebih baik dari makhluk pink itu, aku tidak mengikut sertakan kemampuan untuk mengembangkan sebuah roti ataupun buat-membuat pastri.

"Apa ini?"

Sei pun langsung menginterogasiku yang tertangkap basah atas pembuatan benda hitam bagai arang berbau gosong yang tidak ter-identifikasi di atas loyang tidak bersalah.



"Cake."




Aku menatapnya takut-takut, sambil bergantian menatap dia dan benda itu.

Mata merahnya berkilat, dengan cepat menyadari bahan-bahan tidak jelas di counter dan kertas yang bertuliskan bahan-bahan yang janggal beserta cara pembuatannya.



"Cake macam apa yang memakai baking powder, tepung kanji, mayones, kacang, dan cengkeh, dan di blender juga dipanggang di suhu 250 derajat?"



Setiap kata-katanya ialah pemberat yang menimpa tubuhku. Aku hanya tertawa canggung sambil mengerucutkan bibir.





"Umm.... Velvet Cake?"




Balasku tidak bersalah. Sei hanya memutar matanya dan pasrah dengan sikapku.




"Aku akan membantumu memasak. Mana resep aslinya?"


Dengan malu, aku menggeleng sambil tersenyum polos.






"Aku berimprovisasi."



.

Ada keheningan mendalam disana. Matanya sempat tidak terlihat akibat kegelapan yang diciptakan oleh rambut merah rumpawannya.





"'Improvisasi'?"


"Ya."



Aku hanya tersenyum penuh harapan padanya, dengan background yang berkilau dan bunga yang mekar.



"[Name], berimprovisasi-lah saat kau tau cara membuatnya yang baik dan benar"


Nada suaranya yang memanggil namaku dengan sebegitu seksinya membuatku menaati perintahnya.


"Baik."










.

.

.



"Wah~ akhirnya adonannya selesai. Siapa yang menduga kalau warna merah velvet cake itu terbuat dari beetroot*?"

Sambil mengamat-amati adonan yang telah memerah itu, aku dengan antusias memegang mangkuk adonan.

"Kuenya tinggal di- KYAAAA!!!!!!!!"

Suara guntur yang mengejar kilat, musuh bebuyutannya, mengangetkanku dan membuatku melepaskan mangkuk adonan.

Semuanya menjadi slow motion,...









[Rain]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang