#4 I Don't Know, Im Falling In Love

1.3K 158 13
                                    

Author POV

Dengan selang hijau ditangannya, Yonghwa mulai menyirami tanaman yang berada di pekarangan rumah Shinhye. Beberapa saat yang lalu, namja itu memang menawarkan bantuan pada Shinhye. Dengan wajah bahagia, Shinhye memandangi sekelilingnya, walau itu percuma, karena dimatanya hanya gelap yang dapat dilihatnya. Menoleh dari pekerjaannya, Yonghwa beralih menatap wajah Shinhye yang tersenyum dengan wajah menatap langit biru nan jauh diatas sana. Alis namja itu berkerut, apa mungkin Shinhye bisa melihat ?. Cukup lama terdiam, ia menggelengkan kepala cepat. Bodoh ! Mana mungkin ia bisa melihat, yeoja itu jelas - jelas buta, ucapnya dalam hati. Namja kembali memandangi wajah Shinhye yang tersenyum, ia ikut tersenyum seolah dapat ikut merasakan kebahagiaan dari objek yang dipandangnya. Setelah selesai menyiram seluruh tanaman di pekarangan rumah Shinhye, Yonghwa menghampiri Shinhye yang masih terduduk nyaman pada bangku putih diterasnya.

"Ahhhh.. Aku lelah sekali. Bolehkah aku mendapatkan minum sebagai imbalannya ?" keluh Yonghwa seraya duduk di bangku lain di samping Shinhye.

"Kau sudah selesai ? Aku akan mengambilkan minum untukmu, tunggu sebentar.." Shinhye pun masuk kedalam rumahnya untuk mengambil minum. Yonghwa melihat sebuah liontin bulat ditempat Shinhye duduk, ia mengambil liontin itu dan membuka isinya. Disana terpampang wajah seorang namja yang merangkul bahu yeoja disampingnya. Keduanya tersenyum dalam foto di liontin itu. Penasaran, Yonghwa langsung menanyakan pada Shinhye yang baru saja keluar dengan teko dan dua cangkir diatas nampan.

"Siapa yeoja dan namja dalam liontin ini ?" tanya Yonghwa menunjukan liontin itu kedepan wajah Shinhye. Ia merutuki kebodohannya karena menunjukan liontin kehadapan wajah yeoja yang tidak bisa melihat.

"Liontin ? Kau dapat dari mana ?" tanya Shinhye setelah sadar liontin yang disebutkan Yonghwa itu adalah liontin miliknya.

"Ah.. Aku mengambilnya ditempatmu duduk.." Yonghwa memberikan liontin itu ke tangan Shinhye.

"Gumawo.. Kau tadi bertanya twntang orang yang ada dalam liontin ini, kan ?" tanya Shinhye memastikan.

"Ne.. nugu ?"

"Mereka orang tuaku.." Shinhye menjelaskan pada Yonghwa.

"Ah.. Aku mengerti. Lalu dimana mereka ? Aku tidak pernah melihat mereka ?" pertanyaan itu sedikit menyinggung Shinhye, tapi ia tetap menjawabnya.

"Mereka sedang menungguku diatas sana." suara Shinhye terdengar lirih. Yonghwa menautkan alisnya menandakan ia tidak mengerti.

"Menunggu ?" Yonghwa bertanya untuk menghilangkan kebingungannya.

"Ne.. Menungguku ikut kesana. Mereka sudah di surga." Yonghwa terkejut mendengarnya.

"Mianhae.. Aku tidak tahu." ia meminta maaf sebagai rasa tak enaknya karena sudah mengungkit halyang menurutnya menyedihkan.

"Gwaenchana.. Sekarang sudah tidak apa - apa. Ini sudah lebih dari lima tahun, harusnya sudah tidak apa - apa bukan ?" Shinhye menanyakan sesuatu untuk dirinya sendiri. Pertanyaan yang hanya mampu dijawab olehnya. Benarkah ia tak apa - apa ?.

"Kau tidak baik - baik saja."

"Kalau saja waktu itu aku tidak memaksa mereka pergi ke pantai..." Shinhye menarik nafas dalam"...mungkin saja mereka tidak akan kecelakaan. Aku.. Aku.. Pergilah." saat air mata sudah tergenang dipelupuk matanya, Shinhye menyuruh Yonghwa pergi. Ia hanya tidak ingin membuat Yonghwa kembali melihatnya menangis. Ia, tidak bisa. Mungkin nanti, Yonghwa tidak mau menemuinya lagi jika melihat betapa lemahnya Shinhye. Tidak ada orang bahagia yang benar - benar bahagia, bukan ?.

Yonghwa merubah posisi duduknya menjadi dibelakang Shinhye dengan punggung yang bersandar pada punggung Shinhye. Yeoja itu terkejut, seorang Jung Yonghwa dapat mengeerti keadaannya dan menghiburnya deengan cara yang.. Gentleman ?.

Blind Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang