Epilog 1

688 88 15
                                    

Shinhye POV
    Jarum pendek pada jam tangan milikku menunjukkan angka 2 sedangkan jarum panjangnya berada tepat di angka 6. Namja itu menarik tanganku untuk memilih gaun lainnya. Bodoh. Harusnya aku fokus pada setiap kata yang dia ucapkan tentang tipe gaun yang inginkan untyk ku pakai pada pesta pernikahan kami, tapi dengan tangannya yang mengenggamku erat dan suara indah yang mengalun dari bibirnya, aku tersihir dalam jeratan seorang namja bernama Jung Yonghwa. Mataku tak dapat lepas dari wajahnya, senyum terus terpatri pada bibirku ketika kudengar suaranya. Ini saat paling bahagia dalam hidupku. Bahkan jika tuhan menginginkan aku kembali saat ini juga, aku rela. Dengan kebahagiaan ini aku sungguh tak dapat berbuat apa - apa.

         Jemarinya menyentuh pipiku, ia mengusapnya perlahan seolah aku adalah boneka porselen yang mudah pecah. Ia tersenyum lembut, hazel matanya tepat menatap kedua mataku.

            "Apa yang kau pikirkan ?" suara itu menyapa pendengaranku.

            "Tidak ada." dia mendengus dan berkata.

             "Tapi dari tadi kau terus mengabaikan ucapanku." keluhnya.

              "Mian.." ucapku menunduk minta maaf.

         "Gwaenchana... Yang penting kau tidak sedang berfikir untuk membatalkan pernikahan kita."

             "Aniyo ! Itu tidak mungkin !" ucap Shinhye cepat.

             "Aku percaya, chagiya. Saat kau panik tadi, kau terlihat menggemaskan." ucap Yonghwa sembari mengecup pipiku. Aku merona dibuatnya.

              "OH TUHANNN !! KENAPA AKU HARUS BERADA DI TEMPAT INI ?!" keluh seorang namja di belakang kami. Itu adalah Jungkook. Sepertinya dia mulai jengah terus mendapati adegan romantis kami.

"Berhenti mengeluh. Kau bertingkah seperti yeoja PMS saja." Ujar Yonghwa.

"Kalau begitu kau juga berhenti bermesraan dengan Shinhye. Kan aku jadi ingin.." Yonghwa menaikan sebelah alisnya bingung.

"Kau ingin? Mati saja kau kalau berani menyentuh Shinhyeku." Yonghwa menunukkan kepalan tangannya didepan wajah Jungkook.

"Yakkk bukan begitu! Aku jadi rindu Seolhyun asal kau tahu.." keluh Jungkook sambil memanyunkan bibirnya. Aku hanya terkekeh melihatnya.

"Oh iya.. kalian memilih gaun dan jas untuk menikah, lalu apakah Appamu sudah tahu Hyung???" Aku menatap Yonghwa menunggu jawabannya. Kami belum berbicara dengan Appa Yonghwa. Sebenarnya aku juga penasaran dengan hal itu. Apa tidak apa – apa kalau kita menikah sedangkan Appanya tidak tahu menahu tentang hal itu?.

"Aku sudah bicara padanya. Ia setuju." Nada suara Yonghwa tiba –tiba mendingin. Aku bisa melihatnya dari raut wajahnya bahwa ia tengah menahan amarah.

"Kau belum berbaikan dengan Appamu?" tanyaku penasaran.

"Apa aku harus?" aku cemberut mendengar ucapannya.

"Setelah ini kita kerumahmu. Aku ingin bicara dengan Appamu. Kau tahu, aku tidak suka melihat kau yang terus membencinya." Yonghwa menghela nafasnya dan mengangguk mengiyakan.

"Arra.." Jungkook menatap kami heran.

**********
Author POV
Yonghwa dan Shinhye sudah sampai dikediaman keluarga Jung. Yonghwa menekan bel pintu dan menunggu orang didalam membukakan pintu. Seseorang membukakan pintu untuk mereka, melihat orang itu wajah Shinhye berubah terkejut. Bukankah itu yeoja yang waktu itu ia lihat bersama Yonghwa? Kenapa dia ada disini? Batin Shinhye kebingungan.

Sadar akan padangan bingung yang Shinhye tunjukan, Yonghwa cepat – cepat memperkenalkan keduanya.

Blind Is LoveWhere stories live. Discover now