#11 Ways To Say Goodbye (2)

1K 123 14
                                    

Bunga mekar dalam hujan, tempat bintang
berubah menjadi matahari
Tempat kau pergi, air mataku tak
terbendungkan

Karena aku ingin menjalaninya, maka aku
menunggu seperti ini
Apakah ini adalah kata-kata lucu? Bahkan
aku seperti orang bodoh, jantungku
berdebar-debar

Aku mencintaimu setara dengan
ketakutanku
Hari sedih dan bahagia ini sedikit gila,
bagaimana aku bisa melupakannya
Jangan lupakan, sepertinya harus menjadi
gelap agar bisa melihat cahaya
Bila kau merindukanku kau harus kembali padaku

Meskipun angin menghempaskan
tubuhmu melayang
Perpisahan, karena tak dapat terhindar
dari kejatuhan, aku hidup di duniamu
_Ways To say Goodbye - Cho Kyuhyun_

Author POV
Rollercoaster mulai bergerak, Shinhye segera menggenggam apapun yang berada didekatnya untuk meredakan ketakutannya. Tanpa sengaja tangan Shinhye memegang t-shirt yang dikenakan Yonghwa dibagian lengannya. Sadar akan keadaan Shinhye yang sedang diliputi ketakutan, Yonghwa berinisiatif mengambil pegangan Shinhye pada lengannya, dan menggenggam tangan Shinhye erat. Shinhye yang memang sedang merasa ketakutan hanya membiarkan Yonghwa menggenggam tangannya. Rollercoaster terus berjalan, benda itu mulai melewati jalur menanjak yang disertai turunan yang sangat tajam dan menegangkan dijalur selanjutnya. Saat sudah berada di puncak, dengan cepat rollercoaster itu turun dan membuat semua orang menaikinya berteriak histeris, termasuk Shinhye.

"UWWWWAAAAAA !! AKU AKAN JATUH AHHHH.. !!" bukannya ikut takut, Yonghwa sibuk menikmati ekspresi Shinhye yang ketakutan. Dalam hatinya, ia terus menyumpahi kebodohannya. Ia sangat bodoh karena terlambat menyadari perasaannya yang sebenarnya, ia bodoh karena memilih pergi dari cahayanya, sungguh sangat bodoh karena harus meninggalkan Shinhye, orang pertama yang ia cintai.

"AAHHHH.. JANGAN LEPASKAN ! JANGAN LEPASKAN TANGANKU !" Shinhye terus berteriak meminta Yonghwa tidak melepaskan genggamannya dengan wajah yang sangat lucu karena ketakutan. Yonghwa tersenyum melihatnya. Namja itu ingin mengingat semuanya, kenangan ini, wajah ini, ekspresi ini, dan yeoja ceria ini. Tanpa sadar semua hal pada diri Shinhye makin membuatnya jatuh cinta.

"Hahhhhh.. Syukurlah ini sudah selesai." ucap Shinhye lega setelah rollercoaster yang mereka naiki berhenti.

"Seingatku tadi ada yeoja galak yang bilang tegang saat rollercoaster akan dimulai. Tapi sepertinya dia memang penakut, karena sejak awal dan akhir dia hanya bisa berteriak." sindir Yonghwa pada Shinhye yang memang terus berteriak selama mereka menaiki rollercoaster.

"Kau sedang menyindirku Yonghwa-ssi ?" ucap Shinhye dengan mata sinis. Yonghwa hanya mengulum senyum untuk menahan tawanya.

"Sekarang kau mau naik apa lagi ?" tanya Yonghwa kembali santai.

"Aku ingin makan es krim, belikan aku es krim Oppa."Shinhye berusaha memasang aegyeonya. Yonghwa mengerucutkan bibir Shinhye dengan tangannya karena gemas dengan tingkah yeoja itu.

"Cokelat ?" tanya Yonghwa.

"Ne !" Shinhye tersenyum senang karena permintaanya ditepati.

"Tunggu sebentar, jangan kemana - mana. Aku akan membelikan es krim untukmu." Shinhye mengangguk.

"Arraeso tuan Jung." Shinhye memberi hormat sebagai penanda dia akan mengikuti apa yang Yonghwa perintahkan. Yonghwa tertawa melihatnya. Shinhye menunggu dengan patuh. Tak lama kemudian Yonghwa kembali dengan dua cone es krim berperisa cokelat.

"Ini milikmu." Yonghwa menyodorkan es krim ditangannya ke wajah Shinhye. Jarak es krim itu hanya satu senti meter dari pipi Shinhye, sehingga pada saat Shinhye menolehkan wajahnya ke arah Yonghwa, es krim itu tepat mengenai hidung Shinhye dan membuat yonghwa tertawa terbahak - bahak.

Blind Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang