#9 Remember The Old Story

1K 133 11
                                    

Masa lalu bukanlah halangan
Untuk melangkah maju kedepan
Masa lalu adalah harapan
Mengharap berhasil di masa depan

Bisakah kau melupakan masa lalumu ?
Dan mengijinkan aku masuk dalam hidupmu
Disaat semua sudah berlalu
Ku ingin sekali saja terlihat dimatamu

Flashback
Author POV

Yonghwa menatap tajam eommanya yang kini sedang menjambak rambut Yongin keras. Teriakan perih keluar dari bibir yeoja kecil itu yang terus meminta eommanya untuk berhenti menjambaknya. Kembali, Yonghwa berlari kencang dan mengungkung tubuh eommannya untuk membantu Yongin lepas. Tapi sayang, dengan kejam Kim Pil Ok menabrakan tubuh ringkih Yonghwa ke tembok dengan punggungnya, hingga kungkungan Yonghwa terlepas karena namja kecil itu mulai kehabisan tenaga untuk melawan eommanya.

"KALIAN SAMA TIDAK BERGUNANYA DENGAN APPAMU ! LEBIH BAIK KALIAN MATTIII !!!" dengan seluruh tenaganya, Pil Ok mengangkat tubuh Yongin dan membantingnya dengan keras ke lantai.

"Andwae.. Eomma.. Andwae.." Yonghwa menangis melihat tubuh adiknya yang kini tidak bergerak setelah mendapat bantingan dari Pil Ok.

"Coba cegah aku sekali lagi ! CEPAT CEGAH AKU BAJ*NGAN KECIL !!" Pil Ok mengambil sapu dan mulai memukuli tubuh Yonghwa berkali - kali. Meskipun sudah memohon, Pil Ok tetap tidak menghentikan aksinya. Ia terus memukuli Yonghwa hingga badan namja kecil berumur sepuluh tahun itu dipenuhi memar di sekujur tubuhnya.

"Eomma.. Hajima.. HAJIMA ! HAJIMA !" antara pasrah dan lelah Yonghwa memohon dengan suara kencang pada Pil Ok untuk menghentikan kegiatannya.

"SHUT UP ! BERANINYA KAU MEMERINTAHKANKU UNTUK BERHENTI." emosi Pil Ok terpancing karena kata kata bervolume besar yang Yonghwa keluarkan. Ia memukul Yonghwa lebih keras hingga gagang sapu itu patah.

"BUNUH AKU ! BUNUH AKU SAMPAI KAU PUAS !!" Yonghwa yang sudah pasrah akhirnya meminta eommanya mengakhiri hidupnya.

"Huh.. Kau bilang apa barusan ? Membunuhmu ? Aku tidak mungkin melakukan itu sayang.. Eomma sangat menyayangimu dan Yongin.." Pil Ok memegang wajah Yonghwa yang penuh dengan lebam "...Kau jangan sedih. Ini hanya hukuman.. Eomma menghukummu karena eomma menyayangiku." Yonghwa memalingkan wajahnya, tak sudi melihat wajah eommanya yang kini tersenyum lembut seolah tidak melakukan apa - apa.

"Apa yang kami lakukan ? Apa yang aku dan Yongin lakukan hingga Eomma menghukum kami ?" lirih.. Namja itu tetap berusaha meminta jawaban atas kesalahan yang mungkin dia lakukan.

"Oh tidak.. Kau dan Yongin tidak salah. BAJ*NGAN ITU ! DIA YANG TELAH MENINGGALKAN KITA." Yonghwa memandang tajam mengerti orang yang Pil Ok maksud.

"Appa.. Appa tidak meninggalkan kita. Dia akan kembali.. Appa akan kembali Eomma.." tawa keras Pil Ok keluarkan mendengar pernyataan polos dari Yonghwa.

"Buahhahahahahaha.. Siapa yang mengatakannya ? Appamu ? Kau polos sekali Yonghwa. Appa.. Dia akan menikah dengan yeoja lain. APPAMU TELAH MENINGGALKAN KITA UNTUK YEOJA LAIN ! SEMUA CINTA YANG DIA KATAKAN HANYALAH KEBOHONGAN ! DIA TIDAK MENCINTAI KITA !! KAU, YONGIN DAN AKU.. KITA SUDAH DIBUANG." Yonghwa menatap Eommanya dalam. Ia ingin mempercayai perkataan Appanya. Namun raut marah dan sedih yang secara bersamaan Pil Ok tunjukan membuatnya ragu untuk mempercayai perkataan Yonggyu.

"Kenapa ? Kau tidak menyangkanya ? Huhuhuhuhu.. Kau naif sekali. Perlu kau ingat ! Cinta hanyalah sebuah omong kosong tanpa ada pembuktian. Cinta tidak lebih dari sumber utama penderitaan. Kau fikir Appamu benar benar mencintai kita !? Hah ! Katakan itu pada orang t*lol dan mereka akan tertawa." kini pandangan Pil Ok melembut, seperti orang yang ingin menangis. Yonghwa tahu, Eommanya kini sedang merindukan Appanya. Walau masih berusia sepuluh tahun Yonghwa cukup mengerti perasaan Eommanya.

Blind Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang