"Ya gitu bilang cantik doang, dia mah kalo urusan cantik paling cepat,"
"Cocok kan gue sama dia?"
Irene memutar bola matanya malas melihat tingkah Hana.
"Eh ren,"
"Apa?"
"Temen lo yang disana. Yang cantik itu, siapa namanya? Lupa gue,"
"Lisa. Kenapa?"
"Kenalin gue ke dia juga dong, hehe"
Irene mengernyitkan dahinya. "Kan udah gue kenalin ke Jimin. Lisa untuk apa? Lisa itu cewek loh,"
"Ya gue juga tau dia cewek, sayang. Gue pengen temenan aja sama dia gitu, gue suka liat mukanya. Cantik banget,"
"Cantikan lagi gue, say."
Hana tertawa meremehkan. "No. Thx" "Batal ah ngenalin ke Lisa,"
"Anjir, kenalin lahh, cantique."
"Gue jadi pengen ke tempatnya Jimin deh. Sekolah lo disana dulu kayaknya sedap banget,"
Jadi, Irene ini anak pindahan. Dia dari Lhokseumawe pindah ke Medan. Di Medan, dia masuk pas kelas 2 SMA dan sekolah di P.B, disinilah Irene ketemu sama si Hana, fans nya Jimin. Jimin dan Lisa? Gausah ditanya, udah jelas mereka berdua di Lhokseumawe, sekolah di tempat Irene sekolah dulu waktu disana.
"Palingan kalo lo disana, lo muak liat muka Jimin tiap hari,"
"Ya engga lah! Malah senang dong,"
"Pokoknya hati-hati aja sama dia. Jangan baper!"
"Kenapa emang?"
"Dia itu tipikal orang yang abis ngebikin baper trus ditinggalin gitu aja"
Hana berpikir. Yah, Hana kan uda terlanjur klepek-klepek sama Jimin.
Medan-Lhokseumawe, gak jauh sih. Tapi kok ngegapainya kayaknya jauh banget ya.