Chatting; ldr | jimin

f i f t y (End)

Jimin menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya tertuju ke perkataan Mark tadi sore. Ya, Jimin bisa saja langsung mendekati Hana tapi yang jadi penghalangnya adalah.. laki laki itu.

"Siapa sih cowok itu?"

"Bukan cowoknya kan?"

Drrt..drrrt..

Lamunan Jimin buyar ketika hp nya bergetar tanda ada yang menelpon. Tanpa melihat nama penelpon, Jimin langsung mengangkatnya.

"Halo?"

"Jim!"

"Oh kenapa Seul?"

"Besok pulang bareng ya, sekalian temenin gue beli memory card."

"Sipp, besok lo tunggu aja di depan fakultas lo, gue yang nyamperin."

"Okey thanks jim!"

"Iyoo seulgi."

Bip.

Sambungan berakhir.

"Seandainya lo gak berubah waktu itu na, kita pasti masih baik baik aja kayak dulu."

"Atau lo memang gak pernah suka sama gue ya? Gue doang yang kegeeran selama ini?"

Jimin mengacak rambutnya frustasi.

"Sial. Kenapa juga dulu gue mainin dia ya!"

🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌

"Seul!" Jimin membuka kaca helmnya dan melambaikan tangan kepada Seulgi yang berdiri di bawah pohon.

Seulgi tersenyum dan menghampiri Jimin.

"Gak bawa dua helm?" Tanya Seulgi.

Jimin menggeleng. "Tenang aja, gue tau jalan pintas."

Seulgi iyain aja trus naik ke motor Jimin.

Jimin melajukan motornya dan keluar dari area kampus lewat pintu 2. Disebelah pintu 2 itu fakultas psikologi, fakultas Hana. Dan gak ada satupun yang tau, dibelakang motor Jimin..

Wonu dengan motornya dan dengan Hana di belakangnya.

🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌
(Bonus krn chap terakhir)

"Serius nanti gak mau di jemput han?" Tanya Wonu.

Hana merapikan rambutnya selepas memakai helm. Hana mengangguk.

"Nanti gue pulang sama temen gue kok."

Wonu mengangguk. "Yauda jangan lama-lama. Ingat waktu kalo main saka temen."

Hana tersenyum. "Siap abang!"

Wonu mendengus. "Aku gak suka dipanggil abang!"

Hana tertawa. "Uda pulang sana. Makasi ya udah nganterin, won!"

Wonu mengangguk lalu melajukan motornya meninggalkan area mall.