EPILOG

4.6K 535 101
                                    

Hari itu ketika Jimin mengenalkan Hana kepada orang tuanya, mungkin itu adalah hari terbaik yang pernah ada. Dulu, Hana hanya mampu membayangkan hal itu terjadi. Siapa yang sangka, kalau hal itu benar-benar terjadi.

"Yuk makan!" Lamunan dan senyuman Hana buyar ketika ada yang menggenggam tangannya dan menariknya.

"Sejak kapan kamu ada disini?" Hana mengerutkan keningnya melihat Jimin ada di hadapannya.

"Dari tadi, sayang." Jimin memutar bola matanya sebal. "Aku dikacangin mulu dari tadi."

Hana ikutan mendelik sebal. "Ah, Jim!"

"Hm?"

"Nanti jadi kerumah kamu?" Tanya Hana. Karna hari ini adalah jadwal hari pertama les memasak dengan mama Jimin.

Jimin mengangguk. "Jadi, mama udah beli bahan juga."

Jimin tersenyum ramah kepada ibu kantin yang mengantar makanannya.

"Belajar yang bener ya, sayang." Jimin tersenyum gemas sambil mengelus rambut Hana.

Hana menepis tangan Jimin. "Belajarnya kenapa harus sekarang sih. Lulus kuliah aja juga belum. Semester 1 aja belum."

"Persiapan. Selesai kuliah kita tunangan."

















🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌
























"Hanaaa!"

Hana berhenti melangkah ketika mendengar teriakan dari Wonu.

Hana berbalik dan melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Sombong ah kamu sekarang. Udah gak mau pulang sama aku lagi semenjak pacaran sama Jimin."

Bukannya menyapa, Wonu justru malah merepeti Hana dengan rentetan kata seperti itu.

"Abis tiap mau pulang, Jiminnya uda nungguin, ya mau gak mau harus pulang sama dia kan." Jawab Hana.

Wonu celingak-celinguk. "Mana dia?"

"Ah, Jimin? Lagi main-main sama temen sefakultasnya."

"Tumben gak kesini buat jemput kamu."

Hana hanya tersenyum dan mengangkat bahunya.

"Mau pulang? Bareng aja yuk." Tawar Wonu.

Hana tersenyum lembut dan menolak. "Sorry Won, gue naik angkot aja hari ini. Kangen naik angkot. Hehe."

Wonu hanya mengangguk pasrah dan membiarkan Hana pergi ke depan kampus untuk menunggu angkot.

"Han, aku harap kamu bahagia." Dan Wonu pun menjalankan motornya.


















🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌






















"Kamu darimana aja? Selama 3 hari gak ada kabar." Hana kesal dengan kemunculan Jimin secara tiba-tiba.

"Maaf ya. Aku keasikan main-main sama temen." Jawab Jimin. Mukanya biasa aja.

"Trus sekarang kok gak main-main?"

"Aku ingat kamu, beb." Jimin berusaha membujuk Hana.

"Udah ah. Aku pulang sendiri aja. Lanjuti aja main-mainnya ya. Sampe seterusnya."

Hana berjalan dengan langkah lebar dan mulut yang tak berhenti mengumpat.

"Hana?"

Hana tersentak kaget karna tiba-tiba Wonu ada di sampingnya.

"Kok gak pulang bareng Jimin? Jimin disitu loh."

Hana melihat ke belakang. Ya, Jimin masih berdiri di tempatnya sambil memandangi Hana dan Wonu.

"Mana? Gak ada tuh si Jimin. Ah mimpi kali lo, Won. Hantu Jimin kali yang lo liat." Ucap Hana dengan nada kesal.

Wonu mengerutkan keningnya. Tak mengerti.

"Ituloh han, yang di sebelah pohon. Itu Jimin kan? Atau kembarannya?"

"Lo mau tau itu siapanya Jimin?"

Wonu hanya mengangguk ragu.

"Itu arwahnya!"

Setelah itu Hana langsung berbalik dan pergi meninggalkan Wonu yang masih kebingungan.

















🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌























"Hanaaaaaaaaa"

"Beebbbb"

"Sayaaaangg"

"Kamu ditanyai terus loh sama Mama aku."

"Ayuk dong ke rumah, les masak sama mama sana."

"Mau jadi istri aku kan?"

Jimin terus berbisik bisik di telinga Hana ketika Hana sedang fokus membaca buku di perpustakaan kampus. Hana sengaja mendiamkannya. Biarin aja Jimin nanti dimarahin sama penjaga perpus, biar malu.

Jimin mengguncangkan tubuh Hana membuat kesabaran Hana abis.

Hana menutup bukunya dengan kasar dan menatap tajam ke arah Jimin.

Jimin hanya menyengir.

"Maaf ya maaf. Jangan marah lah ah. Nanti kamu marah trus ninggali aku lagi. Gamau. Baikan ya? Baikan dong."
Hana menggeleng.

Jimin mengangkat tangan Hana secara paksa dan langsung menggengamnya dengan erat.

"Ini tandanya kita udah baikan." Ucapnya bangga.















END.












Ini bener bener end ya. Gak akan ada lagi chap chap bonus atau apa lagi.

Terimakasi buat yg uda baca dr awal sampe akhir, yg udah setia. Makasi banyak.

Yg rajin vomment juga makasih banyak..

Yg siders jugaa terimakasiiihh

Makasih uda suka dan support cerita ini padahal cerita ini tuh gaje banget :(

Makasih banyak semuanya. Lov u!!

baca juga work aku yg lainnya ya! Ehehe.



Chatting; ldr | jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang