What's Wrong with Me?

6.2K 533 13
                                    

Author pov.

Jungkook terlihat tengah sibuk membersihkan apartement miliknya. Setelah membersihkan apartement Jin dan Jimin, Jungkook beralih membersihkan apartementnya.

"Ah~ akhirnya selesai juga."

Jungkook hendak berjalan ke dapur, namun langkahnya terhenti.
Kepala Jungkook tiba-tiba terasa pusing. Pandangannya juga mulai berputar. Jungkook memegang kepalanya, memijatnya perlahan untuk mengurangi rasa sakitnya.
Jungkook berjalan dengan bertumpu pada dinding. Ia membuka lemari untuk mencari obat sakit kepala.

Glek!

Jungkook duduk dikursi, mencoba merilekskan dirinya. Setelah meminum obat sakit kepala, Jungkook merasa lebih baik.

.

.

.

Cklek!

Jin dan Jimin masuk kedalam apartement. Dua namja itu menjatuhkan diri disofa.

"Apa tidak ada makanan? Aku lapar sekali, hyung." Jimin memegang perutnya.

"Kenapa kau bertanya padaku? Tanya saja pada Jungkook. Tapi, dimana Jungkook?" Jin melihat kesana kemari untuk menemukan keberadaan Jungkook.

"Ah~ seperti tak tau saja kau hyung. Pasti dia tengah bermalas-malasan." Jimin mencibir dengan tersenyum miring.

"Sepertinya, dia ingin mencari masalah dengan ku." Jin beranjak dan diikuti oleh Jimin.

.

.

.

Jungkook pov.

Setelah meminum obat, tiba-tiba aku merasa sedikit mengantuk. Aku hanya membaringkan tubuhku disofa.

Braak!!

Aku terkejut dan bangun. Aku melihat Jin dan Jimin hyung masuk dengan membuka pintu secara kasar.

Jin hyung berjalan kearah ku dengan wajah kesalnya. Aku berdiri dengan bingung.

"Ada ap-" Perkataanku terhenti ketika Jin hyung mencengkeram kaosku dan mendorongku hingga tubuhku terhantam dinding.

"Apa kau ingin mencari masalah denganku hah?!" Jin hyung langsung menyemburku.

"Aku sudah membersihkan apartementmu, hyung." Aku berusaha berbicara meski sedikit takut.

"Lalu kau bisa diam bermalas-malasan, huh?! Apa kau sudah memasak untuk kami?!" Jin hyung menatapku dengan tatapan tajam. Aku tak berani menatapnya.

"Belum, hyung."

Jin hyung melepas cengkramannya. Aku bisa bernafas lega.

"Cepat masak!" Jin hyung berjalan menjauh. Aku hendak berjalan kedapur. "Ah~ aku lupa, Jungkook."
Aku menoleh kearah Jin hyung yang memanggilku.

Bugh!

Aku terkejut mendapat pukulan dari Jin hyung. Aku hanya meringis menahan sakit karena pukulan itu.

"Jika aku melihatmu bermalas-malasan seperti tadi, aku akan membuatmu lebih parah dari ini." Jin hyung berjalan keluar. Aku bangkit dan memegang pipiku.

Jimin hyung masih menatapku dengan seringaian penuh. Jimin hyung hanya mendecih lalu hendak melangkah pergi.

"Ah~ aku lupa. Besok appa dan eomma akan datang. Jadi kau bersiaplah, jangan pernah mengatakan apapun pada mereka. Jika kau mengatakannya, maka kau tau sendiri akibatnya." Jimin hyung melangkah pergi. Aku kembali duduk disofa.

"Appa dan eomma akan datang besok."

.

.

.

Athor pov.

Malam hari Jungkook hanya duduk disofa dengan melipat kakinya. Jungkook bisa beristirahat saat ini. Jin dan Jimin tengah pergi keluar. Setelah seharian Jungkook harus melakukan tugasnya di apartemen hyung-nya.
Jungkook memejamkan matanya ketika kepalanya mulai terasa sakit.

"Akh~ kenapa kepalaku sakit lagi?" Jungkook memijat kepalanya dengan perlahan. Selama sehari ini, kepala Jungkook berulang kali pusing.

"Ada apa dengan ku?" Jungkook menarik nafas dalam-dalam. Mencoba menenangkan dirinya.

.

.

.

Keesokan harinya, Jungkook tengah terburu-buru. Semalam Jungkook tertidur disofa dan lupa kalau hari ini eomma dan appanya akan datang. Jungkook segera menuju ke apartement dua hyungnya.
Appa dan eomma Jungkook tak mengetahui jika Jungkook tak satu apartement dengan Jin dan Jimin. Untuk itu Jungkook harus segera berada di apartement Jin dan Jimin sebelum orangtuanya datang.

Jungkook pov.

Cklek!

Langkahku terhenti ketika melihat appa dan eomma sudah berada disana bersama Jin dan Jimin hyung dan tengah melihat kearahku.

"Jungkook-ah, kau dari mana saja?" Eomma berjalan kearah ku dan membawaku masuk.

"A-aku, a-aku dari lobi, eomma. Aku sangat bersemangat ketika Jin hyung memberitau jika kalian datang, jadi aku menunggu disana."

Maaf eomma aku harus berbohong kepadamu.

"Kau ini selalu saja begitu. Tapi, appa tak melihatmu berada di lobi tadi."

"Aku tadi pergi ke toilet sebentar, mungkin saat itu eomma dan appa datang, jadi kalian tak melihatku disana." Aku mencoba tersenyum.

"Baiklah. Ayo kemari, kita sarapan. Tadi eomma membelikan ramen untuk kalian."

Aku ditarik eomma untuk duduk bersama Jin dan Jimin hyung. Memang sedikit canggung bagiku, tapi aku harus terlihat biasa saja didepan appa dan eomma.

.

.

.

Author pov.

Seharian ini appa dan eomma Jungkook berada di apartemen. Jungkook seharian ini hanya bisa berdiam diri di apartemen hyungnya.

.

.

.

To Be Continue

Mian kalok banyak typo.. chap yang ini ancur ya.. ah, aku bingug

Last Letter From God [END]Where stories live. Discover now