*Manda's POV*
Itu.... Mimpinya ya sumpa so sweet bangeeett!!! Hahahahaha aduh kalo kenyataan...... HAHAHAH bangun-bangun jadi fangirling gini gue pagi ini hahahahaha.
Hari ini adalah waktu pengumuman lolos atau tidaknya gue di program pertukaran pelajar ini. Jadi gue dan Indira sama-sama menunggu pak pos untuk mengantarkan surat cinta dari program pertukaran pelajar itu.
"There is no other place that I would rather be
Than right here with you tonight
As we lay on the ground, I put my arms around you
And we can stay here tonight
Cause there's so much that I wanna say, I wanna say
Under the lights tonight, you turn around
And you stole my heart, with just one look
I fell in love
It took a minute girl to steal my heart tonight
With just one look, yeah
I waited for a girl like you.."
Gue mencuci piring di dapur sambil mendengarkan lagu Stole My Heart nya One Direction dan ber-karaoke-ria. Nyokap cuman bisa geleng-geleng melihat kelakuan anaknya yang satu ini kalau sudah mendengarkan lagu One Direction.
"Kak Mandaaa! Ada surat!" panggil Lia dari ruang tamu. Seketika gue menghentikan aktivitas gue dan langsung mencuci tangan. Shit gue deg-degan nih!
Gue menghampiri Lia yang sekarang duduk di ruang keluarga bersama bokap juga kak Adli. "Ma! Ini pegumuman Manda udah sampe!" panggil bokap gue. Pressure! Semua anggota keluarga gue lagi ada di rumah, jantung gue rasanya mau loncat saking berdebarnya.
"Tenang ya Man, harus berlapang dada apapun hasilnya, oke?" kata nyokap gue sambil mengelus Pundak gue. Gue menelan ludah sambil menerima amplop putih bertuliskan nama gue. Gue menghela napas dan perlahan membuka segel amplopnya....
"SELAMAT ANDA TELAH LOLOS UJIAN TINGKAT NASIONAL DAN BERHASIL MENJADI PESERTA PERTUKARAN PELAJAR MENUJU INGGRIS SELAMA SATU TAHUN KEDEPAN."
GILS GILS GILS GUE KETERIMA GILS!!!! SENENG!!!! AAAAAAAAAAAAAAA! "MAMA PAPA KETERIMA AAA!!!" kata gue histeris. Lia dan kak Adli juga ikut seneng. Aaaaaaaaaaa. Kalo gaada mereka, kalo mereka gak dukung gue, gatau deh gue bakal jadi apa. This one is for them. Kemudian kak Adli memeluk gue, "I know you can do it sist! So proud of you!" gue menitikan air mata mendengar ucapannya. Abang gue tuh nyebelin, tapi kalo kayak gini paling bisa bikin gue nangis terharu.
Lalu setelah berharu-haru ria, gue memutuskan untuk menelpon sahabat gue.
"Indira! Gimana?" tanya gue.
"MAN GUE KETERIMA AAAAAA SENENG BANGEETTT!!!" SENEEENNGG AAA AKHIRNYAAAA!!!" kata dia histeris di seberang sana.
Gue jadi ikutan histeris juga aaaa!!! "IYA GUE JUGA DIR. SENENG BANGET!"
"Lo keterima juga? Selamat!!! Gak nyangka gue!" lanjutnya.
"Iya, gue juga. Ke Inggris. Lo?"
"Ah serius?! GUE JUGA!"
*Zayn's POV*
"Wake up sleepy head." Kata seseorang sambil noelnoel pipi gue. duh ganggu aja.
"Hmmmm 10 more minuteeesss pleeaaasee!!" gerutu gue. Paling gasuka kan gue dibangunin pagi-pagi. Harusnya kan tau, huft.
"That's what you said for almost 3 times! Now move your lazy butt! Or else you're gonna miss your flight back to Japan." OH IYA GUE KOK SAMPE LUPA!!!
"OMG!" kata gue sambil langsung bangun dan gelagapan.
"Calm down. Cepet kamu mandi ya, mum udah nyiapin sarapan yang di bungkus supaya kamu bisa makan di jalan." Kata mum sambil keluar kamar gue. Kemudian gue bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Gue gak habis pikir, masih aja mimpiin tentang cewek itu. She's cute though. Gue cuman bisa geleng-geleng kepala aja mengingat mimpi semalam.
[REVISED, 2019]
-Linski-
YOU ARE READING
They Are Dreamers (A One Direction Fanfiction)
FanfictionApa jadinya jika seorang Zayn Malik terhubung dengan seorang perempuan yang belum pernah ia temui lewat mimpi? Bahkan ia sendiri tidak yakin bahwa perempuan tersebut benar-benar ada di dunia nyata. Sepuluh mimpi berkelanjutan dengan perempuan ini t...