REALITY 10

860 57 13
                                    

*Manda's POV*


Kok itu mimpinya gaje sih? Akhirnya... aneh. Gue gak ngerti. Kok tiba-tiba gelap gitu? Haahh tau lah. Sekarang gue sama Indira lagi latihan nari jaipong puat penampilan di welcoming camp di UK. Agak susah gitu ya? Kudu mesti luwes. Sedangkan gue adalah orang ter-awkward yang pernah ada. Gue gak bisa nari. Pinggang gue sakit. Gue jadi takut encok gini.

"Man, pinggang gue kok sakit ya?" tanya Indira di sela-sela istirahat. Gue juga Dir, Gue jugaaa!

"Sama gue juga Dir..." lirih gue.

"Pegel aaaa..." kata dia lagi.

"Sama Dir samaa.."

Latihan berlanjut sampai jam 3 sore. Gue dan Indira berhasil menyelesaikan tarian ini full dengan 2x repetisi. Sungguh prestasi yang membanggakan untuk gue pribadi, karena awalnya gue sangat tidak yakin dengan kemampuan menari tarian traadisional gue.

"Eh Man, inget kan besok?" tanya Indira.

"INGET LAH INGET OMG GAK SABAR GUE AAAA!!!" kata gue histeris. Besok adalah hari dimana konser One Direction di Indonesia akan berlangsung.



*Zayn's POV*


Okay, that's the weirdest ending of my dream ever. But whatever, that was a good nap. Gue harus bergegas soundcheck. Tapi gue kenapa jadi kepikiran ya? Kalo misalnya mimpi gue itu nyambung sama seseorang di luar sana, apa kah orang itu beneran kesamber petir?

"Okay Zayn from the top." Kata Paul.

"Tell me I'm a screwed-up mess. That I'm never listen, listen..." suddenly it comes to me all over again. Hah memang ya cewek susah dilupakan. Tapi semenjak gue mimpi yang aneh itu, bahkan sampe 10 kali. Gue udah gak begitu mikirin dia lagi. Itu bagus kan?

***

"GOOD EVENING BANGKOK!!! ARE YOU GUYS READY?!" tanya Liam semangat. Penonton semakin heboh. Ahhh gue berharap gue bisa turun ke area penonton dan meluk mereka satu satu.

Semua lagu satu per-satu dinyanyikan, hal-hal bodoh juga sudah dilakukan di atas panggung. Konser pun berakhir dengan pesta kembang api yang membuat semua penonton heboh. Gemuruh penonton menggema di seluruh venue konser. Hal ini yang selalu bikin gue semangat untuk konser lagi, dan lagi esok hari. Semoga konser besok di Indonesia juga se-menyenangkan konser-konser sebelumya. Dan, mungkin, jika memang Amanda truly existed, gue bisa dapat pencerahan tentang mimpi-mimpi yang gue alami.

"Zayn, jangan bengong! Barang-barang lo udah siap? Let's roll!" panggilan Paul membuyarkan lamunan gue.

"I'm ready, let's go!" balas gue sambil bangkit dari sofa.

"Nervous ya, malam ini bakal ke Indonesia?" tanya Niall. Semenjak mereka semua tau tentang mimpi yang gue alami mereka gak berhenti-berhenti nya menggoda gue tentang apapun yang berhubungan dengan Indonesia.

"I kinda am." Jawab gue jujur.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


That's a wrap everybody! Ilysm. Untuk sequelnya, itu nanti di kehidupan nyata. Bukan di mimpi lagi.

[REVISED, 2019]

-Linski-

They Are Dreamers (A One Direction Fanfiction)Where stories live. Discover now